Sarjana Pertanian Yang Sukses Berbisnis Oleh-oleh Lampung

pengusaha-mudaMenyandang gelar Sarjana Pertanian, tak lantas membuat Muhammad Solihin, SP (34) untuk berburu peluang kerja di bidang pendidikan yang dulunya Ia geluti. Melihat begitu banyaknya sumber daya alam yang ada di sekitar kampung halamannya, lelaki yang hobi online ini terinspirasi untuk memperkenalkan beragam jenis oleh-oleh khas Lampung ke pasar global.

“Awalnya saya memulai bisnis oleh-oleh khas Lampung ini sekitar bulan Desember 2010. Saya yang kebetulan tinggal di dekat sentra keripik pisang lampung yakni di jalan Pagar Alam, melihat dari sekian banyak pengrajin pisang belum ada satupun yang memasarkan produknya secara online” kenang Solihin.

Melihat peluang pasarnya masih sangat terbuka lebar, solihin yang sebelumnya sempat membuka usaha warung internet (warnet) dan game online ini mulai tertarik memasarkan keripik lampung secara online dari warung internet yang Ia miliki.

“Kebanyakan penjual online keripik bukan berasal dari Bandar Lampung tapi dari daerah lain seperti Jakarta, Bandung dan kota-besar lainnya. Menangkap peluang tersebut, saya yang saat ini masih nol dalam dunia online mencoba nekat membeli domain dan hosting kemudian membuat website toko oleh-oleh online secara otodidak,” paparnya.

Modal Lima Ratus Ribu Omzetnya Ratusan Juta

Ketika pertama kali merintis bisnis oleh-oleh khas Lampung melalui dunia maya, suami dari Dwi Kurnia Palupi, S.E mengaku hanya menggunakan modal dana sebesar Rp 500.000,00. “Waktu itu modal Rp 500.000 saya gunakan untuk membeli domain dan hosting. Mengingat saya pernah membuka warnet dan game online jadi sedikit-sedikit saya paham mengenai seluk beluk dunia online dan peluangnya,” ungkap alumnus Fakultas Pertanian di Universitas Lampung tersebut.

Di awal-awal merintis usahanya, berbagai macam kendala dan kesulitan menjadi salah satu bagian yang tak bisa dipisahkan dari Solihin. “Sebagai orang awam di dunia online, tentunya saya harus belajar keras untuk bisa mengetahui cara pembuatan website, hosting, domain dan optimasinya,” Ujarnya.

Selain kesulitan tersebut, Solihin menggungkapkan bahwa ternyata bisnis online itu tidak semudah apa yang dibayangkan. “Belum lagi mesti jadi CS bagi pelanggan, belanja barang, stok produk, membina kerjasama dengan pengrajin keripik, packing barang, termasuk masalah pembukuan. Dari situ saya baru sadar ternyata bisnis online tidaklah mudah dan menuntut kompetensi di bidang bisnis serta dunia IT itu sendiri,” jelas lelaki kelahiran Tanjung karang, 31 Desember 1980 ini.

Terbukti meski menggunakan modal awal yang terbilang minimal dan menghadapi berbagai macam kendala dalam merintis usahanya, namun kejelian Solihin dalam membangun bisnis oleh-oleh khas Lampung membuahkan keuntungan yang maksimal. “Dari sekitar 50 item produk oleh-oleh khas Lampung yang saya pasarkan, sekarang ini saya lebih fokus ke keripik pisang yang menjadi produk andalan khas lampung dan tidak disangka-sangka setiap bulannya omzet yang saya dapatkan bisa menjangkau di atas Rp 100 juta per bulan,” kata Solihin.

Pemasaran 90% via Online

Dibantu oleh enam orang karyawannya, sekarang ini untuk pemasaran sendiri 90% memanfaatkan internet seperti misalnya website, sosial media dan forum online lainnya. “Dengan media online 90% penjualan ke luar Lampung, karena dengan internet kita lebih mudah menjangkau pasar global. Pernah beberapa kali ada buyer dari luar negeri berminat membeli produk kami, tapi masih terkendala dengan pengiriman dan pengetahuan untuk export masih belum ada jadi terpaksa kita cancel,” tuturnya kepada tim bisnisUKM.com.

Motivasinya yang ingin memperkenalkan produk-produk ukm Indonesia khususnya oleh-oleh Daerah Lampung agar dapat bersaing di pasar global, kini berhasil mengantarkan sarjana pertanian ini menjadi salah satu pengusaha muda yang sukses di Indonesia. “Meski kami bukan produsen besar yang memiliki capital besar, namun kami pada dasarnya ingin menjembatani antara ukm dengan distributor, toko-toko reseller dan retail. Sehingga produk-produk UKM Lampung mampu bersaing dengan produk impor yang membanjiri Indonesia,” terangnya.

Di akhir sesi wawancara kami, Solihin berpesan bagi para pemula yang ingin memulai usaha untuk segera mengeksekusi ide-ide yang kita dapatkan karena salah satu alasan kenapa banyak calon pengusaha muda mengalami kegagalan dalam membangun bisnisnya karena mereka terlalu lama memikirkan ide mereka. “Jika ada ide yang brilian coba untuk diungkapkan dan diskusikan dengan orang terdekat Anda, sehingga bisa segera dieksekusi,” pesan Solihin.

Tim Liputan bisnisUKM