Sosok Wanita Penggerak UKM

kerajinan tas dari sentoloKekayaan alam dan budaya yang begitu besar bila dimanfaatkan secara baik oleh masyarakat mampu memberikan manfaat yang tak terhingga, terutama untuk meningkatkan pendapatan keluarga.

Bahkan tumbuhan yang semula dianggap tidak berguna dengan sentuhan seni tinggi mampu bernilai jual tinggi, bahkan mampu mengangkat derajat seseorang yang semula hanya sebagai pembantu rumah tangga menjadi seorang pengusaha cukup sukses, dan mampu menopang kehidupan keluarga.

Susmirah merupakan contoh pengusaha kerajinan sukses asal Desa Sentolo, Kabupaten Kulonprogo, DIY, selain mampu menjadi seorang pengusaha kerajinan yang cukup sukses ia juga mampu memotivasi masyarakat sekitar termasuk pembantu rumah tangganya untuk menjadi pengrajin, sekaligus pengusaha kerajinan yang sukses.

Selain membantu masyarakat sekitar untuk sama-sama memanfaatkan potensi yang ada di Kabupaten Kulonprogo untuk dijadikan kerajianan tangan yang enak dipandang mata, Susmirah yang kini sukses membangun toko kerajinan seni dan oleh-oleh khas Yogya dan Jawa Tengah diberi nama Yog-javanesia Craft, juga menghimpun para pengrajin untuk bisa sama-sama memasarkan hasil produk yang telah mereka buat.

Sukses yang sekarang diperoleh Susmirah bukan tanpa hambatan. Jatuh bangun usaha yang dirintisnya mulai dari bawah ini pernah mengalami kegagalan yang membuat kami sekeluarga harus hidup prihatin. Namun berkat kerja keras, disiplin dan prinsip tidak mudah menyerah akhirnya impian untuk dapat mendirikan pusat kerajinan bisa terwujud seperti sekarang ini.

Gempa Melanda
Ketika awal pusat kerajinan didirikan, Yog-javanesia Craft dilanda gempa yang cukup dahsyat, sehingga sebagian bangunan ambruk. Untuk bangkit kembali membangun gedung ini susmirah  harus merelakan sebagian besar modal usaha, sehingga  harus menunggu beberapa waktu lamanya untuk kembali memulai usaha.

Karena itu ia harus kembali memulai usaha ini dengan memanfaatkan kerajinan yang berasal dari Kulonprogo, terutama kerajinan serat enceng gondok, daun tebu dan sebagainya.
Bahan-bahan itu dibuat berbagai karajinan khas seperti tas, pajangan rumah, sampai kursi makan yang terbuat dari anyaman pelepah pisang, dengan kisaran harga mulai puluhan ribu sampai ratusan ribu rupiah

Yog-Javanesia craft bukan hanya menjualkan barang-barang kerajinan khas Yogya khususnya, dan Jawa Tengah umumnya, namun juga menyediakan kios untuk dimanfaatkan para pengrajin untuk menjual barang-barang hasil buatan mereka sendiri.

Apa yang dilakukan Susmirah dapat dijadikan contoh bagi kaum ibu yang ingin maju dalam mengembangkan industri kerajinan, terutama sekali bagi mereka yang saat ini sedang mengelola Posdaya, agar yang mereka upayakan di Posdaya dapat di pasarkan di galeri milik Susmirah.

Keterbukaan Susmirah untuk mau membina industri kerajinan bukan hanya dimanfaatkan masyarakat sekitar, tapi juga oleh masyarakat Indonesia dari daerah lain, terutama masyarakat Papua yang tergabung dalam Dekranas untuk magang di galeri kerajinan milik Susmirah.

Selain menyediakan produk tadi, Yog-Javanesia Craft juga menyediakan berbagai jenis oleh-oleh pengenan khas Yogja dan Jawa Tengah yang telah dimodifikasi seperti gula merah rasa strawberi dan sebagainya.

Dengan adanya galeri Yog-Javanesia Craft yang saat ini dikelola secara profesional oleh anak-anaknya, kegiatan Susmirah lebih fokus pada penyediaan barang kerajinan dan isi galeri, sedangkan manajemen di serahkan kepada anak-anaknya yang alumni perguruan tinggi.


Sumber Gambar : Bungajati.indonetwork.co.id

2 Komentar

  1. askum,saya seorang mahasiswa biologi unnes semarang ingin meminta alamat email ke dari bu,, untuk dapat melakukan wawancara secara online…. harap kirim pesan ke alamat saya

    terimakasih sebelumnya.

  2. Aslm. Saya seorang maahasiswa dari Universitas Negeri Semarang ingin meminta izin untuk mencopy artikel ini sebagai bahan skripsi saya, atas kesediannya saya ucapkan banyak terima kasih. a.n. Rudy K.S. mahasiswa jurusan ekonomi pembangunan Universitas Negeri Semarang. Waslm.

Komentar ditutup.