Suka Makanan Pedas Kini Sukses di Bisnis Sambal Kemasan

Owner Sambal Bu Majun Berawal dari kebiasaan keluarganya yang sehari-hari menyantap makanan serba pedas, IGN Andi Kamasan (35) bersama istri tercinta (D.A.M Martadewi B) dan Ibundanya (IGAA Majun A) terinspirasi untuk mengangkat resep orisinil keluarga menjadi sebuah usaha. Mengusung “Selera Pedas BuMajun” sebagai brand produknya, kepada tim liputan BisnisUKM.com Andi mengaku bisnis sambal kemasan ini Ia mulai sejak tahun 2014 silam.

“Kami suka sekali makanan pedas, setiap harinya selalu ada sambal bawang di meja, dan kadang-kadang sambal matah, terasi, balado teri kacang, kering tempe, dan lain sebagainya. Dari sinilah kami melihat resep dari orang tua saya ini berpotensi sekali untuk dipasarkan ke masyarakat luas,” katanya.

Baca Juga Artikel Ini :

Bisnis Sambal Kemasan Setelah 14 Kali Resign Dari Pekerjaan

Bisnis Sambal Kemasan

Diawali dengan melakukan tes pasar dan menjual produknya ke beberapa teman dekat dan orang-orang yang ada di sekitanya, saat itu Andi cukup terkejut karena ternyata respon yang didapatkan sangat positif. “Dengan modal uang sekitar Rp 5 juta, lalu kami teruskan produksi sambal kemasan secara massal untuk dipasarkan melalui jualan langsung, daring (online shop), dan event-event bazar hingga saat ini,” jelas Andi.

Setiap Harinya Memproduksi Kurang Lebih 40 Botol

Bisnis sambal kemasanMeski baru berjalan sekitar 1 tahun, namun bisnis sambal kemasan yang Andi rintis menunjukkan perkembangan yang cukup signifikan. Dibantu dua orang tenaga produksinya, setiap harin Andi bisa memproduksi sekitar 20 – 40 botol sambal kemasan.

Selain itu, peran ibundanya juga cukup besar untuk mengawal proses produksi menu original Bu Majun. Sedangkan untuk pemasaran, Andi dibantu oleh sang istri yang berperan menyalurkan produk-produk ke toko dan mengirim paket yang dipesan konsumen.

“Saat ini usaha kami berkembang sangat bagus dan banyak kemajuan yang kami rasakan, baik dari kualitas produksi, kemasan produk, dan penanganan pesanan yang masuk. Dalam sebulan saya bisa mengantongi omzet sekitar Rp 5 juta di hari-hari biasa dan Rp 11 juta di musim banyak orderan,” ujar pengusaha sukses yang ingin membuka rumah makan khas Bali tersebut.

Selama menjalankan bisnis sambal kemasan, menurut Andi tantangan terbesar yang Ia hadapi adalah menjaga kualitas produk dari pertama dibuat hingga sampai ke tangan konsumen. Apalagi untuk konsumen luar kota yang produknya harus dikirim melalui jasa kurir, Andi benar-benar menjaga kualitas kemasan agar tidak sampai rusak selama proses pengiriman berlangsung.

“Kami mengatasi kendala yang ada dengan memastikan kualitas produksi rasanya konsisten dengan quality control yang selalu dilakukan dan membuat kemasan yang tertutup rapat dengan bantuan vacuum dan sealer alumunium sehingga membuat produk kami masih dalam kondisi higienis hingga ke tangan konsumen,” begitu tutur Andi.

Membangun Bisnis Untuk Orang Tua

Sambal kemasan Bu MajunMembantu mewujudkan keinginan orang tua dan keluarga menjadi salah satu motivasi bagi Andi untuk bisa sukses membangun usaha. Berdasarkan cerita yang dituturkan oleh Andi, merintis usaha bersama merupakan impian kedua orang tuanya. Mereka juga berharap kedepannya bisa membuka toko yang menjual produk-produk Selera Pedas BuMajun dan produk lain milik kerabat yang bergerak di bidang makanan.

“Semua ini tidak akan terwujud tanpa peran dari istri, ibu dan keluarga untuk membesarkan bisnis ini sehingga bisa menjadi tulang punggung keluarga,” ucap Andi di akhir sesi wawancara kami.

BINGUNG CARI IDE BISNIS ?

Dapatkan Ratusan Ide Bisnis Dilengkapi Dengan Analisa Usaha.

Klik Disini

Sebagai usahawan pemula, Andi merasa sangat senang dan bersyukur dengan apa yang sudah Ia raih saat ini. Ia juga berpesan bagi teman-teman yang ingin memulai atau mengembangkan usahanya, yang terpenting lakukan dengan sungguh-sungguh dan cintai apa yang dikerjakan karena tanpa itu akan berat sekali untuk melewati berbagai tantangan yang muncul.

Tim Liputan BisnisUKM