Sukses Bisnis Bed Cover dengan Modal 5 Juta

Kadek Suardana pengusaha bed cover di BaliKeindahan bed cover Bali, sudah lama memikat hati wisatawan yang sedang bertandang ke Pulau Bali. Tingginya peminat bed cover dengan corak gambar khas Bali, membuat Kadek Suardana dan keluarganya mencetuskan niat untuk menekuninya sebagai lahan bisnis. Tak sia-sia, bisnis bed cover yang dijalankan sejak 25 tahun silam ini, sampai kini tetap bertahan.

“Pertama kali terinspirasi dengan bisnis bed cover, setelah lihat di Pasar Ubud. Bentuk dan coraknya bagus. Warna-warninya indah sekali. Ini yang membuat orang tua saya ‘kulakan’ bed cover di Ubud, kemudian dijual di kios depan rumah,” ujar Kadek Suardana.

Usaha bed cover makin serius dijalankan, dengan dukungan penuh dari orang tua. Apalagi, Ni Wayan sang ibunda sebelumnya bekerja di garmen sebagai tukang jahit bed cover. Berbekal pengalaman ibu ini, maka usaha kios khusus bed cover pun dibuka di Jalan Raya Celuk, Cemanggon, Sukawati, Gianyar. Bisnis ini dimulai dengan modal Rp5 juta dan mengusung nama ‘Suardana’.

Padukan Motif Batik Lukis dan Sablon

Bisnis bed cover di BaliJenis bed cover yang diperdagangkan memiliki gambar dari hasil teknik batik lukis dan sablon. Teknik batik lukis merupakan penggambaran pada kain katun dengan metode ‘handmade’ atau dilukis langsung menggunakan tangan. Hasilnya, bed cover menjadi lebih memukau dan gambar pada bed cover seperti terlihat asli. Kelemahannya, bed cover yang menggunakan teknik batik lukis ini lebih lama pembuatannya, sehingga harganya sedikit lebih mahal.

“Konsumen sama-sama suka kok, mau motif batik lukis atau sablon. Yang penting asal motifnya menarik dan warnanya cerah,” ujar Kadek Suardana.

Ketika mengawali usaha, kata dia, baru ada dua kios penjual bed cover di kawasan Cemanggon. Namun saat ini, pemilik usaha bed cover sudah menjamur. Belum lagi di Pasar Guwang dan Pasar Sukawati, di mana hampir setiap kios menawarkan dagangan bed cover. Akibatnya, kuantitas penjualan menjadi turun.

“Kalau dulu, lagi ramai bisa sebulan laku 200 buah bed cover. Sekarang persaingan usaha bed cober ini amat ketat. Meski demikian, kami sekeluarga bersyukur aja usaha ini tetap ada. Lebih banyak wisatawan lokal yang suka mampir ke kios,” ujarnya.

Coba Ikuti Trend Untuk Bisa Bertahan Hadapi Persaingan

Wisatawan lokal, cenderung menyukai motif-motif lucu dengan warna mencolok. Misalnya, kucing, anjing, atau sapi. Motif lain yang sejak dulu tidak pernah ketinggalan penggemar adalah kartun semacam Barbie, Princess, Putri Duyung, dan lainnya. Belakangan, tren motif mengikuti apa yang lagi booming di televisi. Kalau lagi bertepatan even Piala Dunia, maka tren motif bed cover pun disesuaikan bertema bola.

corak sablon bed cover SuardanaSementara itu, peminat dari mancanegara lebih memilih bed cover yang warnanya lembut. Motif pemandangan alam atau bunga-bunga diminati, khususnya bunga tropis semacam bunga anggrek atau kembang matahari.

Kadek Suardana menyatakan, harga bed cover bermacam-macam. “Kalau bed cover berbahan perca tanpa isi dakron, harganya Rp100 ribu. Bed cover lukis seharga Rp180 ribu dan bed cover sablon saya jual Rp170 ribu,” jelasnya.

Kalau sedang banyak pesanan, maka Kadek Suardana mengambil tenaga lepas untuk membantu pengerjaan. Jika hari-hari biasa, maka lebih banyak mengandalkan pasokan dari beberapa pembuat bed cover yang memang banyak dijumpai di Cemanggon.

“Bahan baku berupa kain katun dan dakron, selama ini didatangkan dari Jawa. Kalau sekedar pengambilan dalam jumlah sedikit, bisa ambil di Jalan Sulawesi-Denpasar. Bahan baku tidak ada masalah, cuma kadang biaya ongkos tenaga kerja itu yang repot. Terus naik ongkos tukangnya.  Meski demikian, saya pandang usaha ini memberikan rezeki yang cukup kinclong, cukuplah untuk menghidupi keluarga,” ucap Kadek Suardana sambil terkekeh.

Tim Liputan BisnisUKM

(/Vivi)
Kontributor BisnisUKM.com wilayah Bali