Sukses Memproduksi Kreasi Kerajinan Berbahan Vinil

Menjadi seorang ibu rumah tangga ternyata tak menutup peluang bagi Meri Ananto (29) untuk bisa sukses menjadi seorang pengusaha. Meskipun awalnya Ia merintis karirnya sebagai seorang karyawan biasa, namun keinginannya untuk memiliki usaha setelah berumahtangga mampu mengantarkan ibu satu putra ini menjajaki puncak kesuksesannya setelah menekuni bisnis kerajinan berbahan vinil.

Ditemui Kamis (20/12) di bengkel produksinya yang terletak di daerah Bantul, Yogyakarta, Meri mengungkapkan bahwa awalnya Ia merintis bisnisnya dengan menjadi seorang reseller produk kerajinan vinil. Melihat potensi pasarnya cukup besar, bulan November tahun 2012 ini Meri memutuskan untuk memproduksi sendiri produk-produk dagangannya dengan mengusung Biyantie Gallery sebagai nama usahanya.

“Sebenarnya Biyantie Gallery sendiri merupakan UKM yang memproduksi produk vinil namun disini perbedaan dengan produk vinil lainnya adalah dari segi kualitas, dimana Biyantie Gallery berusaha memproduksi produk-produk dengan kualitas bagus dan diharapkan apa yang kita produksi bisa menjawab kebutuhan dari konsumen di lapangan,” ungkap Meri ketika ditemui tim bisnisUKM.

Untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang semakin beragam, sekarang ini Meri telah memproduksi kurang lebih 20 jenis produk kerajinan vinil yang dikreasikan menjadi box jewelery, box jam, box majalah, box payung, toples set, box tissue, kosmetik box, try aqua set, dan lain sebagainya. Jika dibandingkan dengan produk serupa milik kompetitor lainnya, Meri menuturkan bila dirinya sangat concern untuk menjaga kualitas produk dari mulai pemilihan bahan baku vinil yang berkualitas, memperhatikan pengerjaan produk dengan detail, dan mempertahankan eksklusivitas produk untuk memuaskan para pelanggan. Tak hanya itu saja, setiap dua bulan sekali Meri juga mengeluarkan produk-produk baru untuk memenangkan persaingan pasar.

Tidaklah heran bila sekarang ini produk kerajinan vinil buatan Biyantie Gallery ini bisa laku mahal di pasaran. “Untuk setiap produknya dibandrol dengan harga yang bervariasi, menyesuaikan bentuk, ukuran dan jenis bahan, biasanya kerajinan vinil dihargai sekitar Rp 110.000,00 sampai Rp 200.000,00/ pcs, sedangkan untuk kerajinan berbahan baku kulit asli dibandrol seharga Rp 700.000,00 per pcs,” kata Meri.

biyantie gallery

Dengan bantuan 7 orang tenaga produksi, setiap bulannya Meri bisa menghasilkan sekitar 200 pcs kerajinan vinil baik itu produk yang rutin diproduksi setiap hari seperti misalnya kotak kosmetik, maupun produk customize yang disesuaikan dengan permintaan calon pelanggan. Dari bisnis kerajinan yang Ia jalankan saat ini, setiap bulannya Meri bisa mengantongi omzet sekitar Rp 20-Rp 30 juta, angka tersebut biasanya mengalami kenaikam ketika memasuki musim lebaran maupun hari raya Natal.

Selama ini untuk urusan pemasaran produk, Meri memanfaatkan fasilitas BlackBerry Messenger (BBM), jejaring sosial, pameran-pameran, serta mengoptimalkan 20 orang reseller yang sekarang ini telah bekerjasama dengan Biyantie Gallery. “Cakupan pasar kami telah tersebar di seluruh kota di Indonesia dan mulai merambah Malaysia serta Singapura,” ujarnya siang itu.

Menutup perjumpaan kami pada siang itu, Meri berharap agar bisnisnya bisa berkembang pesat dan bisa mengatasi kendala SDM yang sering menghambat jalannya usaha. “Untuk jangka pendek saya berharap bisa memiliki tenaga kerja sebanyak mungkin dan untuk harapan jangka panjang saya ingin membuat desa wisata kerajinan, khususnya kerajinan vinil,” tutur Meri sembari tersenyum.

Tim liputan bisnisUKM

3 Komentar

Komentar ditutup.