Sukses Mengolah Peuyeum Bandung Menjadi Makanan Modern

Rasanya kurang lengkap apabila kita mengunjungi Kota Kembang (Bandung) tanpa membawa pulang oleh-oleh peuyeum. Sensasi rasanya yang unik dan harganya yang relatif terjangkau, menjadikan makanan khas tanah Pasundan ini tidak hanya digemari masyarakat Bandung saja, namun juga sering diburu para wisatawan untuk dijadikan sebagai buah tangan.

Jika biasanya peuyeum Bandung dijajakan secara kiloan dengan bentuk asli menyerupai singkong utuh (ubi kayu), maka lain halnya dengan produk peuyeum buatan Amar Mufhidin (21) yang memiliki varian bentuk cukup unik dan ditawarkan dengan pilihan toping yang sangat beragam.

Ditemui Sabtu (24/11) di kediamannya yang terletak di Kecamatan Banjaran, Bandung, lelaki asli Majalengka ini tak segan-segan berbagi cerita seputar kegiatan usaha yang tengah Ia geluti saat ini. Melihat minat masyarakat terhadap peuyeum Bandung mulai menurun, Amar mulai terdorong untuk memanfaatkan potensi peuyeum di sekitarnya untuk diinovasikan menjadi aneka macam makanan modern.

Ketika mendapat kunjungan langsung dari tim bisnisUKM, Amar yang sekarang masih tercatat sebagai salah seorang mahasiswa Jurusan Teknik Sipil di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung mengungkapkan bahwa awalnya ide bisnis ini pernah Ia ikutkan lomba business plan dan mendapatkan juara di tahun 2011 silam. Melihat potensi pasarnya cukup bagus dan peluangnya masih sangat terbuka lebar, Amar termotivasi untuk menekuni bisnis tersebut dengan serius dan melahirkan The King of Peuyeum pada tahun 2012. “The King of Peuyeum sendiri merupakan bisnis kuliner yang mengolah makanan khas peuyeum Bandung yang diinovasikan menjadi produk baru yang berdaya jual tinggi dan tidak kalah bersaing dengan produk makanan modern,” ungkap Amar.

Keunikan The King of Peuyeum

Tak hanya brand produknya saja yang terbilang cukup unik, aneka macam varian menu yang ditawarkan Amar ternyata juga tidak kalah menarik. Ada menu peuyeumpuan janda, peuyeumpuan pemberani, peuyeumpuan classic, peuyeumpuan negro, peuyeumpuan di kasur, peuyeumpuan soleha, peuyeumpuan di sumur, serta menu-menu unik lainnya yang namanya disesuaikan berdasarkan toping yang digunakan. “Disini peuyeum itu sendiri coba saya inovasikan menjadi donat, klapertart, kue tart, cake, es krim, dan lain sebagainya,” ujar sulung dari tiga bersaudara ini.

Dengan memanfaatkan pasokan peuyeum dari tetangga desa, setiap harinya Amar mampu menghabiskan bahan baku utama (peuyeum) sekitar 10 kg untuk memenuhi semua pesanan konsumen. Dilengkapi dengan aneka varian toping seperti misalnya keju, dark chocolate, selai stroberi, selai blueberi, coklat pandan, meses, chococip, serta tepung gula, produk The King of Peuyeum dibandrol dengan harga sekitar Rp 3.000,00 sampai Rp 5.000,00 tegantung pilihan toping yang dipilih konsumen.

“Dibandingkan dengan produk lain, produk saya memiliki banyak perbedaan, yang pertama dari bahan dasar karena saya lebih memilih peuyeum sebagai bahan utamanya, saya ingin mengekspos peuyeum menjadi makanan baru yang luar biasa,” jelas Amar dengan penuh semangat. Selain itu, Amar juga melengkapi produknya dengan kemasan eksklusif yaitu satu kemasan untuk satu produk.

Dibantu oleh empat orang tenaga produksi, selama ini The King of Peuyeum lebih memanfaatkan event pameran, kompetisi business plan, media online, serta kantin kampus untuk memasarkan produk-produknya. Melalui strategi pemasaran tersebut, sekarang ini inovasi produk buatan Amar tidak hanya dikenal di kalangan masyarakat Bandung, namun juga menjangkau konsumen di Bekasi, Karawang, Medan, dan Batam.

Meskipun bisnisnya kini telah berjalan, namun ada beberapa kendala yang cukup menyulitkan Amar dalam mengembangkan usaha. “Dari segi waktu, karena saya masih berstatus sebagai mahasiswa terutama mahasiswa teknik yang cukup sibuk dengan urusan kuliah, serta kendala dari segi basic karane basic saya bukan dari orang bisnis,” katanya.

Di akhir pertemuan, Amar juga sempat berbagi tips bagi teman-teman yang ingin merintis usaha. “Yang terpenting jangan pernah patah semangat, dan jika ingin menjadi milyuner maka berdaganglah dulu!” tukas Amar menutup pertemuan hari itu.

Tim liputan bisnisUKM

6 Komentar

    • terima kasih sebelumnya kepada mbak desi, kami mempunyai beberapa produk salah satunya donut, saya sarankan untuk donut bisa datang langsung ke bandung, untuk oleh2 diluar bandung ada kue kering, dll. untuk informasi pemesanan bisa via sms ke 085795910900. Terima kasih.

Komentar ditutup.