Teknik Pembuatan Bibit Jamur

Dalam menjalankan bisnis budidaya jamur, keberadaan bibit menjadi salah satu kebutuhan utama sebelum memulai usaha. Bahkan bisa dikatakan bibit jamur menjadi bagian dari modal usaha yang perlu Anda persiapkan sebaik mungkin. Sebab, dengan bermodalkan bibit jamur yang berkualitas bagus maka hasil panen yang akan Anda dapatkan juga bisa maksimal. Namun sebaliknya, bila bibit jamur yang Anda gunakan kualitasnya kurang bagus maka bisa dipastikan hasil panen jamur yang didapatkan juga belum bisa maksimal.

Untuk membantu Anda mempersiapkan bibit, berikut kami informasikan teknik pembuatan bibit jamur yang bisa Anda lakukan sebelum memulai usaha.

Bibit jamur F1

Proses pembibitan F1 dilakukan dengan mengambil spora langsung dari indukan jamur dewasa. Spora bisa Anda ambil di kantong spora yang terletak pada ujung basidia. Yang dimaksud dengan basidia sendiri adalah bagian dari tubuh jamur yang terletak pada sekat-sekat atau bilah-bilah jamur dewasa. Untuk teknik pembibitan F1, Anda bisa menggunakan media Potatoes Dextorse Agar (PDA) untuk menghasilkan kultur murni jamur konsumsi. Biasanya dari satu tabung bibit F1 bisa digunakan untuk memulai usaha jamur skala menengah.

Bibit Jamur F2

Setelah bibit F1 berhasil diproduksi, satu tabung bibit F1 yang dihasilkan bisa diturunkan menjadi 60 botol bibit F2. Proses ini dilakukan dengan memasukan PDA (Potatoes Dextorse Agar) ke media lain berupa biji-bijian untuk memperbanyak miselium. Beberapa jenis biji-bijan yang bisa Anda gunakan misalnya saja seperti gandum, sorgum, atau jagung yang kemudian dikemas dengan menggunakan botol.

Bibit Jamur F3

Selanjutnya bibit jamur F2 diturunkan lagi menjadi bibit jamur F3. Proses ini bertujuan untuk memperbanyak pertumbuhan miselium dari bibit F2. Kemudian hasil dari bibit F3 biasanya digunakan untuk pembibitan pada media tanam jamur yang biasanya menggunakan baglog berisi serbuk gergaji kayu.

Bibit Jamur F4

Bibit jamur F4 merupakan pengembangan dari bibit F3 yang ditanam di dalam baglog. Rata-rata setiap botol bibit F3 bisa dikembangkan dalam 30 baglog jamur. Penanaman bibit dilakukan dengan cara memasukan bibit ke dalam leher baglog hingga penuh. Proses ini membutuhkan ketelitian dan peralatan yang serba steril, agar bibit yang dikembangkan tidak terkontaminasi organisme lain. Biasanya bibit F4 disebut juga dengan bibit siap tanam atau bibit yang biasa dibudidayakan petani di rumah kumbung jamur.

Semoga informasi pembibitan jamur ini bisa memberikan manfaat bagi para pembaca sebelum akhirnya mempelajari cara budidaya jamur selanjutnya. Bekali diri Anda dengan pengetahuan di bidang jamur, dan mulailah berbisnis jamur sekarang juga. Salam sukses.