Bisnis Ternak Lebah Madu, Sengatan Untungnya Kian Diburu

ternak lebahBeternak lebah madu merupakan salah satu peluang bisnis yang menjanjikan untung besar setiap bulannya. Banyaknya manfaat yang dihasilkan dari seekor lebah, ternyata memberikan daya tarik tersendiri bagi masyarakat luas, sehingga tidak sedikit dari mereka yang kini mulai tertarik untuk membudidayakannya sebagai peluang usaha.

Sekarang ini khasiat madu memang mulai dilirik para konsumen untuk berbagai macam kepentingan. Sebut saja madu sebagai obat alami, untuk campuran bahan kosmetik, maupun sebagai bahan tambahan dalam memproduksi makanan dan minuman. Karenanya, tidaklah heran bila sekarang ini madu yang dihasilkan seekor lebah memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi.

Konsumen
Dalam menjalankan bisnis ternak lebah, target konsumen yang bisa Anda bidik sangatlah luas. Mulai dari konsumen rumah tangga, para pelaku bisnis obat herbal, para pedagang jamu tradisional, produsen kosmetik, sampai para pelaku usaha makanan dan minuman.

Info Bisnis
Pada dasarnya ada beberapa jenis lebah madu yang cukup potensial untuk dibudidayakan, yakni lebah hutan (Apis dorsata), lebah lokal (Apis cerana), dan lebah unggul (Apis mellifera). Dalam menjalankan bisnis tersebut, hal terpenting yang perlu Anda perhatikan adalah keadaan koloni lebah, perilaku, dan kebutuhan lebah.

Biasanya di dalam satu koloni lebah madu selalu terdapat lebah ratu (induk tunggal yang tugasnya bertelur), lebah jantan (bertugas membuahi lebah betina atau calon ratu), dan lebah pekerja (lebah madu yang berukuruan paling kecil dan bertugas memberi pakan royal jelly pada larva yang baru menetas). Idealnya untuk satu koloni terdiri dari satu ekor lebah ratu, beberapa ekor lebah jantan, 50.000 lebah pekerja, kurang lebih 6.000 telur, 10.000 larva, dan 20.000 pupa.

Untuk membantu Anda yang tertarik menekuni bisnis ternak lebah madu, berikut ini kami informasikan cara membuat koloni dan cara membuat ratu lebah madu.

Cara Membuat Koloni Lebah Madu

  1. Dibutuhkan kurang lebih 5.000 lebah pekerja yang terdiri dari tiga lembar sarang. Dalam sarang tersebut diharuskan ada polen, nectar, ratu madu yang sedang masa bertelur, dan semua fase tumbuh lebah pekerja (meliputi telur, larva, dan pupa).
  2. Usahakan kondisi koloni yang baru harus benar-benar bersih dan sehat, agar terbebas dari tungau atau patogen. Waktu yang tepat untuk membuat koloni baru ketika musim bunga mekar, yaitu pada saat ketersediaan nektar dan polen melimpah.
  3. Pembentukan koloni lebah didapatkan dari telur-telur yang diletakkan oleh lebah ratu. Telur yang tidak dibuahi akan menjadi lebah jantan, sedangkan telur yang dibuahi akan menjadi lebah pekerja dan telur yang diberi pakan madu akan menjadi calon ratu yang baru.
  4. Pembudidayaan lebah madu sebaiknya dilakukan di lokasi yang dekat dengan daerah yang ditumbuhi banyak tanaman penghasil nektar dan polen. Jarak tumbuhan dengan koloni lebah madu sebaiknya sekitar 3-8 km. Usahakan pula lokasi usaha dekat dengan sumber air, terlindung dari angin kencang, dan jauh dari area perkebunan maupun pertanian yang sering mendapatkan semprotan insektisida secara intensif.

Cara Membuat Ratu Lebah Madu

Pembuatan ratu lebah dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu secara miller dan Doolittle.

  1. Miller dilakukan dengan cara, koloni lebah madu yang sudah cukup banyak dipisahkan bingkai sarangnya pada stup baru. Stup baru tersebut tidak ada ratunya tetapi harus terdapat larva yang berumur 1-2 hari pada empat bingkai sarang, dan dilengkapi pula dua bingkai sarang madu  sebagai pakan. Setelah satu minggu lebih, koloni tersebut akan segera membentuk calon ratu baru.
  2. Doolittle,  dilakukan dengan cara membuat sel sarang yang terbuat dari lilin lebah seukuran dengan sel yang dibuat oleh lebah. Pembuatan sel dilakukan dengan cara mencairkan lilin terlebih dahulu. Berikut informasi selengkapnya :
  • Siapkan cetakan dari kayu berbentuk silinder untuk mencetak lilin cair.
  • Panjang kayu cetakan sekitar 7,7 cm, dengan diameter 1 cm. Selanjutnya lubangi salah satu ujungnya dengan panjang 1,3 cm dan diameter sekitar 0,8 cm.
  • Basahi cetakan kayu dengan air kemudian celupkan pada lilin lebah yang sudah dicairkan, sedalam 1 cm. Setelah lilin menempel pada kayu cetakan, selanjutnya angkat dan biarkan membeku (kemudian celupkan berulang-ulang hingga 5x).
  • Lilin yang terbentuk memudian dilepaskan dari cetakan kayu, dan hasilnya yang berupa sel sarang buatan dipasang pada bingkai menghadap ke bawah dengan jarak antar sel 1 cm.
  • Setelah terpasang dengan baik, diisi dengan campuran royal jelly dan air. Selanjutnya dimasukkan lagi larva lebah yang berumur 1-2 hari (setiap sel sarang diisi satu larva).
  • Setelah beberapa lama, maka akan terbentuk calon ratu baru dari sel yang dibuat.

Kelebihan Bisnis
Keunggulan produk yang dihasilkan dan besarnya manfaat madu bagi manusia, menjadikan bisnis ternak lebah madu menjanjikan untung yang cukup menggiurkan bagi pelakunya. Sekarang ini hampir seluruh kalangan masyarakat membutuhkan madu untuk berbagai macam kepentingan, sehingga peluang pasarnya pun semakin hari semakin terbuka lebar.

Selain produk madu yang memiliki nilai ekonomi cukup tinggi, sekarang ini produk turunan lainnya seperti royal jelly, propolis, dan malam (wax) juga mulai diminati para konsumen. Jadi tidaklah heran bila keuntungan yang didapatkan para pelaku bisnis ternak lebah kini tidak hanya dari produksi madunya saja, namun juga dari hasil penjualan produk turunan yang dihasilkan lebah madu (seperti royal jelly, propolis, dan malam).

Kekurangan Bisnis
Disamping keuntungannya yang sangat menggiurkan, terkadang ada beberapa kendala madu lebahserta resiko bisnis yang ditanggung para pelaku usaha. Biasanya kendala cuaca yang tidak menentu, serta serangan hama dan penyakit menjadi hambatan utama dalam menjalankan bisnis ternak lebah. Cuaca yang tidak menentu membuat tumbuhan gagal berbunga, sehingga tingkat produksi lebah cenderung ikut menurun. Sedangkan hama dan penyakit yang sering mengganggu ternak lebah yaitu tungau parastik, burung, tawon, cicak, tikus, serta beberapa penyakit lainnya seperti virus, nosema, European foulbrood, stonebrood, chalkbrood, dan sebagainya.

Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran yang sering dilakukan petani lebah madu yaitu memproduksi aneka olahan madu sebagai komoditas unggulannya. Biasanya mereka memproduksi madu dengan berbagai pilihan kualitas, dari kelas unggul (madu murni tanpa campuran) yang harganya cukup tinggi dipasaran, sampai produk madu lokal dengan kandungan air dan gula beberapa %. Produk-produk tersebut ditawarkan para pelaku usaha dalam kemasan botol maupun dalam kemasan plastik 1 kg. Selain itu, para peternak juga mulai mengembangkan produk turunan dari hasil ternak lebah untuk memperluas pangsa pasarnya. Misalnya saja seperti sampoo dan sabun kecantikan yang terbuat dari madu, propolis dan royal jelly untuk kesehatan, serta masih banyak lagi produk unggulan lainnya yang memiliki nilai ekonomi cukup tinggi.

Sejauh ini para peternak lebah menggandeng para agen, sub agen, dan reseller produk untuk memperluas jangkauan pasarnya. Tawarkan potongan harga (diskon) beberapa % untuk pembelian produk dalam jumlah tertentu dan lengkapi para agen Anda dengan katalog produk yang menarik. Selanjutnya, pemasaran produk olahan madu lebah juga bisa dioptimalkan melalui media online. Anda bisa membuka toko online melalui website maupun blog untuk menjangkau konsumen di berbagai penjuru daerah.

Kunci Sukses
Modal utama yang Anda perlukan adalah pengetahuan dan keahlian dasar dalam beternak lebah. Karenanya, mulailah dengan mempelajari semua hal yang berhubungan dengan lebah madu, baik melalui buku, internet, kemudian asah kemampuan Anda dengan mengikuti berbagai pelatihan yang diadakan pihak pemerintah maupun swasta. Perhatikan pula kondisi koloni lebah yang ideal, lokasi usaha yang jauh dari keramaian, dan kisaran suhu udara yang cocok untuk mengembangbiakkan lebah madu.

Analisa Ekonomi

Asumsi
- Ternak lebah madu Apis mellifera (lebah unggul)
- Mengembangkan 200 koloni dalam waktu 1 tahun

Modal awal
Pengadaan koloni lebah                          Rp 10.000.000,00
Peralatan ternak lebah :
Kotak eram 50 buah                              Rp  1.650.000,00
Bangku kotak  50 buah                           Rp  1.375.000,00
Kotak super 50 buah                             Rp  2.000.000,00
Pondasi sarang 1.160 lembar                     Rp  3.200.000,00
Ekstraktor madu                                 Rp  3.000.000,00+
Total                                           Rp 21.225.000,00

Biaya operasional per tahun
Botol madu 4.000 buah                           Rp  2.200.000,00
Tutup botol                                     Rp    450.000,00
Label produk                                    Rp  2.000.000,00
Gaji pegawai kontrak                            Rp  6.000.000,00
Stimulasi gula pasir                            Rp 27.500.000,00
Obat-obatan dan lain-lain                       Rp  1.000.000,00
Biaya migratory                                 Rp  9.000.000,00+
Total                                           Rp 48.150.000,00

Pendapatan per tahun
Penjulan madu (4.000 botol x @ Rp 21.000/botol) Rp 84.000.000,00

Laba bersih per bulan

Laba bersih per tahun :
Rp 84.000.000,00 - Rp 48.150.000,00    =        Rp 35.850.000,00

Laba bersih per bulan :
Rp 35.850.000,00 : 12 bulan            =        Rp 2.987.500,00

ROI (Return of Investment)
(modal awal : laba bersih per bulan)   =        ± 7 bulan

Semoga informasi bisnis ternak lebah madu sengatan untungnya kian diburu ini bisa memberikan inspirasi baru bagi para pembaca yang sedang bingung mencari peluang usaha. Mulailah dari yang kecil, mulailah dari yang mudah, mulailah dari sekarang. Salam sukses.

Sumber gambar :
1. http://www.binaapiari.com/wp-content/uploads/2008/04/lebah-madu.jpg
2. http://2.bp.blogspot.com/-Q0OzCfFf1N0/TVizqMGfAuI/AAAAAAAAAB8/4uF9oP3chuM/s1600/honey300w.jpg

2 Komentar

Komentar ditutup.