UKM Lokal Asal Bengkulu Digemari Pelanggan Mancanegara

kerajinan kayu lantungMelimpahnya sumber daya alam di tanah air tercinta kini tak hanya menjadi sebuah  kebanggaan bagi warga negara Indonesia, namun juga menjadi modal yang cukup potensial untuk dikembangkan menjadi sebuah peluang usaha. Ide inilah yang kemudian mendorong Tentrem Sriminarsih seorang pelaku usaha kecil dari Daerah Bengkulu, dimana sejak tahun 1999 silam Ia mulai tertarik memanfaatkan limbah kulit kayu lantung sebagai bahan baku utama untuk berkarya menciptakan aneka macam produk kerajinan.

Memanfaatkan kulit pohon lantung yang banyak ditemukan di hutan Bengkulu, Sri mengaku bahwa selama ini kayu lantung hanya dijadikan sebagai kayu bakar oleh warga sekitar. Dari sinilah Sri mulai mewujudkan ide bisnisnya untuk memanfaatkan kulit kayu yang terbuang menjadi sebuah karya seni yang bernilai seni tinggi, seperti misalnya diproduksi menjadi aneka macam tas cantik, sandal, gantungan kunci, topi, tempat tissue, tas laptop, taplak, hiasan kaligrafi, dan lain sebagainya.

Dalam proses produksinya, Sriminarsih sengaja menggandeng para petani di daerah Bengkulu untuk menyuplai persediaan bahan baku kulit pohon lantung. Biasanya, dalam sebulan Ia bisa menampung 500 hingga 1.000 lembar kulit pohon lantung yang dipasok langsung dari para petani di Desa Kinol, Bengkulu Selatan. Selama ini Ia hanya menerima kulit lantung yang diambil dari pohon yang berusia 10 tahun. Hal ini sengaja Ia lakukan untuk menjaga kelestarian pohon lantung serta mendapatkan bahan baku kerajinan dengan kualitas yang terbaik.

ilustrasi kerajinan lantungDengan mengusung Askara Art Gallery sebagai nama bisnis kerajinan yang Ia jalankan, sekarang ini sekitar 95% pelanggan Sri berasal dari pasar Internasional. Keaktifannya dalam mengikuti berbagai macam event pameran, baik pameran di tingkat lokal, nasional, maupun pameran di luar negeri, ternyata memberikan dampak yang cukup positif bagi perkembangan usaha kerajinan daur ulang ini. Beberapa pelanggan yang Ia miliki diantaranya berasal dari Negara Jepang, Korea, Italia, Timur Tengah, serta Ia juga mulai menjalin kerjasama dengan para eksportir kerajinan di Daerah Jepara dan Yogyakarta.

Bermodalkan uang tabungan sebesar Rp 10 juta, sekarang ini usaha kecil yang dirintis Tentrem Sriminarsih telah berkembang cukup pesat dan berhasil membuka sebuah showroom dengan omzet per bulan sekitar Rp 20 juta. Dibantu oleh tujuh orang karyawannya serta beberapa mitra petani yang memasok bahan baku utamanya, sekarang ini kendala usaha yang dihadapi Askara Art Gallery adalah kondisi cuaca yang sering hujan, mengingat proses pengeringan kulit kayu masih dilakukan secara manual, serta ramainya persaingan pasar yang mulai dibanjiri oleh produk-produk murah buatan China.

Kedepannya, Sri berharap agar bisnisnya bisa lebih maju dan orderan yang Ia terima bisa meningkat lebih pesat lagi. Semoga kreativitas ukm lokal asal Bengkulu digemari pelanggan mancanegara ini bisa memberikan manfaat bagi para pembaca dan memacu semangat masyarakat Indonesia untuk segera terjun di dunia usaha. Maju terus UKM Indonesia dan salam sukses!

Sumber gambar :
1. http://bimg.antaranews.com/bengkulu/2012/02/ori/20120203kerajinan-kulit-lantung1.jpg
2. http://static.arsipberita.com/images/cached/data/photo/2011/12/15/1517241620X310.jpg