Untung Besar Setiap Bulan Dari Bisnis Kerajinan Tangan

Hampir setiap pengusaha tentu ingin mendatangkan untung besar setiap bulannya dari peluang usaha yang mereka jalankan. Termasuk salah satunya adalah Ratna Dewi Kusumawati (27) yang sejak dulu memiliki passion di dunia usaha kini berhasil mengantongi untung besar setiap bulan dari bisnis kerajinan tangan yang tengah Ia jalankan.

Mengawali perjalanannya di dunia usaha sejak tahun 2007 silam, Ratna yang saat itu masih berstatus sebagai mahasiswa mulai tertarik menekuni bisnis industri kerajinan yang fokus memproduksi sprei dan bedcover. “Produk utama saya dulunya hanya sprei, namun karena perkembangan jaman kami mulai membuat produk kerajinan tangan seperti bedcover, bantal batok, taplak, dan produk linen lainnya yang banyak dibutuhkan untuk menghiasi rumah,” ujar Ratna ketika ditemui tim bisnisUKM.com beberapa waktu yang lalu.

bisnis kerajinan tangan

Dalam merintis bisnis kerajinan tangan yang Ia jalankan saat ini, wanita yang menempuh pendidikan S2 di Universitas Gadjah Mada ini mengaku bahwa berbagai macam kendala pernah Ia rasakan dalam mengembangkan roda usahanya. “Saya baru benar-benar fokus mengembangkan home industri ini sejak dua tahun yang lalu, ketika itu saya mengikuti pameran dan mendapatkan buyer dari Amerika, dari sinilah saya mulai mengembangkan bisnis saya hingga seperti sekarang ini,” katanya.

Belajar Bisnis Kerajinan Tangan Secara Otodidak

Dibantu oleh empat orang tim inti serta dua puluh freelancer yang Ia miliki, Ratna yang dulunya belajar bisnis kerajinan tangan secara otodidak ini setiap bulannya mampu berhasil memproduksi sedikitnya 200 sampai 400 sprei dan 1.000 buah bantal. “Sekarang ini saya mulai merekrut beberapa tenaga kerja penyandang difabel yang memiliki keterampilan khusus dalam industri kerajinan ini,” kenang pengusaha wanita yang dulunya menempuh pendidikan S1-nya di Farmasi UGM ini.

profil pengusaha kerajinan tangan

Kendati saat ini dirinya telah sukses meraup untung hingga puluhan juta rupiah setiap bulan, namun di bawah bendera “Vanilla Linen and Craft” Ratna masih menemui beberapa kendala yang menghambat perjalanan bisnisnya. “Untuk kendala sendiri saya merasa masalah modal dan pemasaran yang dirasa masih kurang, selain itu bahan baku batok juga kurang stabil,” papar Ratna.

Dengan membidik kalangan masyarakat kelas atas sebagai target pasar utamanya, sekarang ini Ratna mampu mengantongi omzet sekitar Rp 30 juta sampai Rp 60 juta dan produk-produknya telah merambah pasar luar Jawa seperti Sumatera dan Papua. “Kedepannya saya berharap agar bisnis saya bisa semakin besar dan menjangkau pasar yang lebih luas lagi,” ungkapnya menutup perjumpaan kami siang itu.

Semoga informasi kisah pengusaha sukses yang kami liput pekan ini bisa menginspirasi seluruh masyarakat Indonesia untuk bisa segera terjun di dunia usaha.

Tim Liputan BisnisUKM

5 Komentar

Komentar ditutup.