Usaha Kaos Lukis Makin Hari Makin Laris

Merintis sebuah usaha bisa dilakukan dengan berbagai cara. Salah satunya saja seperti mengembangkan hobi dan potensi diri untuk berkarya menciptakan produk-produk unik yang memiliki nilai jual cukup tinggi di pasaran. Adalah Suprapto, lelaki paruh baya yang tahun ini genap berusia 56 tahun ini tak pernah lelah menyalurkan hobi seni rupa dalam dirinya, untuk berkreasi dan berinovasi menciptakan produk kaos lukis yang semakin hari kian laris diburu para konsumen.

Berlokasi di salah satu sudut wilayah Semarang atas, setiap harinya bapak empat anak ini memproduksi dua sampai tiga kaos lukis dengan desain atau motif yang terbilang cukup variatif. Dengan basic keahlian di bidang seni rupa yang Ia dapatkan ketika menempuh pendidikan di IKIP Semarang pada tahun 1979 silam, Suprapto mencoba menciptakan inovasi baru kaos lukis yang sebelumnya belum terlalu banyak ditemukan di kota Semarang.

Berbekal bahan kaos yang berkualitas serta memilih cat alami hasil ramuan sendiri,Suprapto berusaha memenuhi kebutuhan konsumen dengan menawarkan desain lukisan yang tak terbatas. “Untuk kaos lukis kami membuatnya dalam banyak motif, seperti misalnya motif realis yang berbentuk manusia, binatang, tumbuhan, ada juga desain karikatur, desain modern, wayang, batik, serta desain dekoratif,” ujar Suprapto ketika ditemui tim bisnisUKM, Jumat (9/11) yang lalu.

USAHA KAOS LUKIS MAKIN HARI MAKIN LARIS

Dibantu oleh salah seorang putranya yang bernama Nugroho, selama ini kaos lukis buatan Suprapto sengaja ditujukan untuk kalangan menengah ke atas. “Kami sengaja mempertahankan nilai dan kualitas produk kaos lukis yang kami produksi,” kata Suprapto. Tidaklah heran bila harga jual kaos lukis buatan Prapto laku cukup tinggi di pasaran, yakni sekitar Rp 100.000,00 untuk satu buah kaos lukis. Harga tersebut Ia sesuaikan dengan tingkat kesulitan desain lukisan yang diinginkan calon konsumen.

Dengan menjaga kualitas produk yang Ia produksi serta menawarkan motif atau desain yang limited edition (satu desain untuk satu kaos), produk buatan Prapto mulai digemari konsumen di sekitar kota Semarang. Dalam hal ini Nugroho yang bertugas memasarkan produk kaos lukis buatan sang ayah, biasanya Ia menitipkan produk kerajinan tersebut ke beberapa temannya untuk kemudian dipasarkan langsung kepada calon konsumen.

pengusaha kaos lukis

Kedepannya, Suprapto berharap bisnis yang telah Ia geluti selama 2 tahun ini bisa berkembang dengan baik serta memiliki jangkauan pasar yang lebih luas. “Kaos lukis kami mewakili ciri khas Indonesia, seperti misalnya kaos motif wayang dan warak yang menggambarkan budaya Indonesia, khususnya kota Semarang,” jelas Prapto. Dari sinilah Ia memiliki mimpi bila suatu saat nanti produk kaos lukis buatannya tidak hanya dikenal di pasar regional maupun nasional, namun juga bisa menembus pasar Internasional.

Di akhir pertemuan, Suprapto sedikit berbagi tips mengenai perawatan kaos lukis. “Agar kaos lukis tidak rusak, mencucinya jangan terlalu sering dikucek karena biasanya sablon lukisan bisa pecah, yang kedua jangan jemur kaos lukis di tempat yang terkena matahari langsung karena sinar matahari bisa merusak warna sablon,” terang Suprapto ketika menutup perjumpaannya dengan tim bisnisUKM.

Tim liputan bisnisUKM

2 Komentar

  1. Bapak saya tertarik menjual kaos lukis bapak sebagai penjual grosiran..kira-kira bisa ndk pak? tolong berikan informasi harga beli dan lain sebagainya. terima kasih

Komentar ditutup.