Usaha Keripik Kimpul, Labanya Ikut Ngumpul

keripik-kimpulMelimpahnya beragam jenis umbi di Indonesia, ternyata bisa mendatangkan untung besar bagi mereka yang bisa kreatif dalam mengolahnya. Salah satunya saja seperti Mohammad Tholabudin bersama rekan-rekannya di Universitas Gadjah Mada yang terdorong untuk mengolah umbi talas kimpul menjadi camilan keripik dengan berbagai macam pilihan rasa.

Mengawali penelitiannya pada Januari 2009 silam, pengusaha muda yang lahir pada tahun 1983 ini tertarik memanfaatkan bahan baku talas kimpul yang ada di sekitarnya untuk diangkat sebagai bahan baku utama pembuatan keripik. Talas kimpul sengaja Ia pilih karena umbi tersebut cukup mudah ditemukan, memiliki harga yang relatif murah, kaya gizi dan rendah lemak.

Mengusung Blue Taro sebagai brand produk keripik talas kimpul yang Ia usung, Mohammad Tholabudin bersama rekannya yang bernama Arini Kusumaningtyas berhasil memenangkan kompetisi “Shell Livewire Business Start Up Award 2009” dengan menyisihkan sekitar 300 peserta wirausaha muda. Kreativitasnya dalam mengolah umbi kimpul (Xanthosoma Sp) yang selama ini hanya menjadi pakan ternak, mendapatkan apresiasi yang cukup bagus dari seluruh kalangan masyarakat. Sehingga tidak heran bila sekarang ini Blue Taro Chips alias keripik talas Belitung ini memiliki nilai jual yang cukup tinggi di pasaran.

Dipasarkan dalam kemasan 100 gram, Blue Taro dijual Tholabudin dengan kisaran harga Rp 5.000,00 per bungkus di sejumlah kota besar di Pulau Jawa. Proses produksinya yang tidak menimbulkan pencemaran lingkungan serta produ keripiknya yang aman dikonsumsi penderita diabetes (karena kandungan gulanya sangat rendah) menjadikan Blue Taro Chips ini mudah diterima oleh semua lapisan masyarakat.

pengusaha-keripik-kimpulMelihat perkembangan pasarnya cukup bagus, dua mahasiswa UGM ini sepakat membentuk perusahaan dengan nama Karisma Food yang berlokasi di Kota Magelang, Jawa Tengah. Menawarkan empat macam rasa yang istimewa yaitu keripik talas kimpul rasa barbeque, keju, jagung manis dan original, saat ini perusahaan keripik Karisma Food ini sudah menyerap sekitar 40 orang tenaga kerja dengan kapasitas produksi mencapai 1 sampai 3 ton setiap bulannya.

Dari bisnis keripik talas kimpul yang mereka jalankan, Tholabudin dan Arini bisa mengantongi omzet hingga Rp 50 juta per bulan dengan keuntungan bersih sekitar Rp 20 juta. Untuk masalah pemasaran produk, sampai saat ini Blue Taro Chips telah diterima baik di pasaran Bandung, Solo, Jakarta, Semarang, dan Medan. Kedepannya, dua pengusaha muda ini berharap agar bisnisnya bisa diterima pasar dengan baik dan bisa merambah pasar yang lebih luas baik di kancah nasional maupun internasional.

Semoga informasi berita bisnis yang mengangkat usaha keripik kimpul labanya ikut ngumpul ini bisa memberikan manfaat bagi para pembaca dan menjadi salah satu inspirasi bisnis yang bisa dijalankan para pemula yang sedang bingung mencari peluang usaha. Maju terus UKM Indonesia dan salam sukses!

Sumber gambar :
1. http://bluetaro.files.wordpress.com/2009/03/bluetaro-kimpul-original.jpg?w=468
2. http://livewireindonesia.files.wordpress.com/2010/01/mohammad-tholabudin.jpg