Usaha Kreatif Bantal Custom, Nizu Salurkan Hobi Jadi Sumber Rejeki

Nizulia Rakhma owner Hellow ProjectsYogyakarta – Memulai usaha sesuai dengan passion memang tidak selalu mudah. Hal itu pula yang dialami Nizulia Rakhma (23) ketika membangun usaha pertamanya di tahun 2012 yang ia beri nama Hellow Projects. Wanita cantik yang akrab disapa Nizu ini memutuskan memulai usaha kreatif setelah lamaran kerjanya berkali-kali ditolak sejumlah perusahaan, rasa pahit yang Ia terima saat itu menjadi langkah awalnya fokus membuat kerajinan handmade mulai dari bantal lukis dan kanvas lukis.

Meski sempat tak didukung oleh kedua orang tuanya yang bekerja sebagai PNS, justru hal tersebut menjadi pemicu semangat Nizu untuk membuktikan pilihannya menjadi pengusaha bisa diandalkan dan mewujudkan keinginannya untuk bisa mandiri usai lulus kuliah. Ide usahanya bermula dari tugas kuliah dan modalnya pun dari uang saku. Usaha yang awalnya diberi nama Hellow Pillow itu tak membutuhkan waktu lama, Nizu langsung menerima order beberapa buah bantal custom dari beberapa rekan kampusnya.

Produk yang dihasilkan Nizu ternyata langsung menarik sejumlah temannya. Karena bentuk bantal yang unik dan eksklusif serta harganya yang terjangkau, cukup bersahabat dengan kalangan mahasiswa. Menurutnya, keunikan teknik lukis yang diaplikasikan ke bantal, bentuknya yang lucu, dan masih jarang dipasaran, menjadi daya tarik tersendiri sehingga Hellow Pillow kini mulai diburu konsumen.

Usaha bantal custom dan kanvas lukis”Dari kecil suka gambar, pas ada tugas kuliah kewirausahaan kepikiran bikin bantal lukis. Karena dulu waktu SMA sempet bikin sepatu lukis. Ga nyangka, respon temen yang langsung minta dibikinin cukup banyak. Terus lanjut ke temen-temen yang lain. Akhirnya iseng posting ke sosmed, juga ada yang order. Dan berlanjut terus hingga akhirnya fokus dijadiin peluang usaha. Karena beberapa kali melamar kerja selalu nihil,” ungkap Nizu yang lulusan Administrasi Bisnis UPN Yogyakarta ini.

Putri kedua dari empat bersaudara ini menuturkan, butuh konsentrasi penuh dan mood yang bagus untuk menggarap satu orderan bantal dan kanvas lukis. Karena benar-benar dilukis langsung pada media bantal atau kanvas. Risikonya memang cukup besar, karena jika sampai salah atau tidak sesuai gambar yang diinginkan, Nizu harus mengganti kain atau sarung bantal tersebut. Sehingga ia pun sangat mengharapkan kesabaran para konsumen yang memesan.

Dibutuhkan waktu hingga sepekan untuk pengerjaan satu buah bantal, namun tak jarang bisa lebih cepat dari estimasi. Harga untuk bantal dan kanvas lukisnya, mulai dari Rp 130 ribu hingga Rp 160 ribu. ”Semua masih saya kerjakan sendiri, mulai dari mencari bahan, jahit desain dan pengaplikasiannya di rumah yang beralamat di Jalan Parangtritis, Sewon Bantul,” tuturnya.

Mulai Berani Kembangkan Bisnis Baru

Produk cotton island dan hellow projects di pameran usaha kreatifEmpat tahun membangun Hellow Projects dan memiliki keuntungan yang lumayan, Nizu memberanikan diri membangun bisnis keduanya di Februari 2016 lalu yang ia namai Cotton Island. Masih berhubungan dengan kain dan desain serta sesuai konsep awal yang menggunakan bahan katun, yang ia wujudkan dalam sebuah produk baju anak muda, tote bag, dan tempat kacamata. Dengan bisnis keduanya ini, dalam proses pengerjaannya Nizu tidak perlu menunggu order atau mood untuk mengerjakannya. Di tengah waktu luangnya menggarap pesanan bantal dan kanvas lukis, Ia survey bahan dan mendesain baju untuk kemudian dijahit ke penjahit. Produk dari Cotton Island pun disesuaikan dengan kesukaan Nizu yang casual dan ngepop.

”Dari keuntungan Hellow Projects saya putar lagi untuk Cotton Island. Karena kalau Hellow Projects kan custom, menunggu order. Kalau produk usaha yang kedua ini bisa dijual kapan saja dan ada yang bantu tidak semua dikerjakan sendiri. Kekhasan dari usaha ini ya semua bahan yang saya gunakan dari katun,” jelasnya.

Sampai saat ini perempuan kelahiran Yogyakarta ini mengaku, masih terkendala masalah modal usaha. Modal yang diambil dari keuntungan Hellow Projects masih sangat kurang. Ia pun memberanikan diri berhutang kepada kedua orang tuanya untuk menambah produksi baju dan tote bag.

Usaha kreatif dengan media kanvasPerempuan pekerja keras ini ingin usaha kreatifnya bisa terus berkembang dan semakin eksis. Bisa sering ikut pameran, memiliki website, serta toko online menjadi targetnya hingga tahun depan. Dengan rutin ikut pameran dan endorse di berbagai akun Instagram, Nizu memiliki konsumen hingga luar Jawa. Untuk omzet per bulan dari Hellow Projects dan Cotton Island, Nizu bisa mencapai Rp 5 jutaan.

”Tipsnya kalau usaha dari passion, meski menemui kesulitan pasti bakal diusahain dan tidak mudah menyerah. Masih banyak perbaikan untuk meningkatkan usaha dan harus lebih bisa memilih bahan dan berani spekulasi membuat produk yang bakal diterima khalayak,” imbuhnya.

Di akhir pertemuan kami, ia juga mengungkapkan bahwa mendirikan usaha sesuai passion yang dimulai dari nol memang sulit. Namun segala kesulitan ia jadikan tantangan yang harus ditaklukan dengan keinginan sukses yang kuat dan rajin mengeksplore bidang yang digeluti.

Tim Liputan BisnisUKM

(Titis A.W)

Kontributor BisnisUKM.com wilayah Yogyakarta