Wanita Pengusaha Indonesia Jangan Minder Bersaing Dengan Produk Asing

Wanita Pengusaha Indonesia Jangan Minder Bersaing Dengan Produk AsingDewan Pimpinan Cabang (DPC) Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (Iwapi) Kota Surabaya menganggap Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) sebagai peluang.

Karena itu, 63 pengurus yang baru dilantik di Graha Sawunggaling kemarin (22/12) diminta gencar melakukan komunikasi lintas negara. Ketua Iwapi Surabaya Reny Widya Lestari kembali terpilih secara aklamasi.

Setelah mengukuhkan para pengurus, dia meminta seluruh anggota Iwapi Surabaya yang berjumlah lebih dari 200 orang untuk mendongakkan kepala. Lebih percaya diri dengan produk yang dimiliki.

’’Kita ini tidak ndeso. Jangan minder. Kita sejajar dengan bule-bule di luar sana,’’ ujarnya. Salah satu produk yang paling disukai luar negeri adalah fashion. Dia lantas menunjukkan untaian mutiara yang melingkar di lehernya.

Produk tersebut merupakan hasil produksi anggota Iwapi. Produk fashion, mulai perhiasan, baju, hingga batik, memang paling banyak diekspor. Produk itu mampu menembus pasar Singapura, Vietnam, sampai Korea Selatan.

Namun, semua capaian tersebut diraih dengan cara tidak mudah. Salah satu kendala pemasaran produk ke luar negeri adalah sertifikasi. Sebab, setiap negara tujuan ekspor memiliki standar berbeda.

Iwapi Surabaya Harapkan Uluran Tangan Dari Pemkot

Mengenai itu, Iwapi Surabaya mengharapkan uluran tangan dari pemkot. ’’Kami minta pemerintah menyediakan balai sertifikasi,’’ ucapnya.

Pada momen Hari Ibu tersebut, Reni juga mengucapkan terima kasih karena Wali Kota Tri Rismaharini berkenan hadir. Menurut dia, Risma adalah pembina sekaligus ibu bagi Iwapi Surabaya.

’’Karena beliau, kami diakui di negara ini dan harum namanya di negara-negara lain,’’ katanya disambut tepuk tangan ratusan peserta yang hadir.

Risma tidak sempat menyampaikan sambutan. Mantan kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Surabaya itu langsung meninggalkan ruangan setelah pelantikan. Setelah berpamitan, Risma bergegas meninggalkan ruangan.

Sebelum menghadiri acara Iwapi, Risma memimpin upacara peringatan Hari Ibu. Risma menyatakan bahwa perempuan harus bebas dari kekerasan, perdagangan orang, dan kesenjangan ekonomi.

Itulah wujud kesetaraan perempuan dan laki-laki. Risma juga berpesan agar perempuan yang bekerja tidak melupakan tugas utama sebagai ibu rumah tangga. Mengurus anak dan suami.

’’Sehebat apa pun pekerjaannya, saat di rumah tetaplah ibu dan harus menjadi ibu bagi anak-anaknya,’’ tutur alumnus Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tersebut.

Sumber