11 Masalah UMKM Yang Tak Disadari Para Pelaku UMKM

Masalah UMKM sebanding dengan jumlah peningkatan UMKM yang terus bertambah setiap tahunnya. Hal ini tentu perlu perbaikan agar UMKM bisa terus bertumbuh hingga dapat menembus pasar internasional, sehingga tidak hanya terfokus pada penjualan saja namun juga evaluasi dan perbaikan.

Jumlah Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) mengalami peningkatan yang cukup signifikan setiap tahunnya. Tentunya hal tersebut memiliki pengaruh yang sangat baik bagi perekonomian di Indonesia. Bahkan diprediksi UMKM akan terus meningkat pada tahun berikutnya. Hal tersebut diiringi dengan perkembangan jaman dan teknologi yang memiliki potensi SDM yang semakin berkembang.

Namun faktanya peningkatan jumlah UMKM sebanding dengan permasalahan yang dihadapi para pelaku usaha. Akibatnya banyak para pelaku bisnis yang kesulitan dalam mengembangkan bisnisnya. Berikut ini adalah beberapa masalah yang sering dihadapi :

11 Masalah UMKM

Minimnya Modal

Permasalahan yang sering dihadapi oleh pelaku UMKM adalah minimnya modal yang dimiliki. Akibatnya, banyak pelaku umkm yang tidak bisa menaikkan jumlah produksi untuk mencapai target omzet. Padahal pelaku di sektor satu ini biasanya sering mengembangkan bisnis lewat berbagai macam inovasi. Kesulitan modal memang cukup membuat banyak pelaku usaha minder terlebih dahulu.

Kurangnya Inovasi Produk

Permasalahan selanjutnya yang sering dihadapi oleh pelaku bisnis adalah kurang dalam inovasi produk. Banyak dari pelaku usaha yang pada akhirnya jalan di tempat. Salah satu hal yang perlu disoroti adalah banyak bermunculakn usaha yang didasarkan pada tren semata. Pada satu sisi, tren bisa menjadi peluang yang bagus. Namun, tren sangat cepat berganti, sehingga jika pelaku usaha tidak waspada, bisnis akan rentan macet. Ukur setiap peluang usaha dengan tepat, salah satunya melalui riset.

Kurang riset berdampak pada kurangnya inovasi. Bisnis baru terus saja bermunculan, jika tidak ingin memperbaiki stratgei usaha dan menambah inovasi, maka akan sulit bertahan. Persaingan pasar tentu tidak bisa kita remehkan begitu saja.

Jika kita lihat sekarang ini banyak produk UMKM lokal yang mampu menembus pasar Internasional karena tidak mampu memberikan inovasi produk.

Pengelolaan Keuangan Kurang Tepat

Penting mengatur keuangan agar arus kas jelas dan tepat sasaran. Keuangan pribadi dan usaha yang tercampur aduk hanya membuat kamu bingung menentukan keuntungan yang didapatkan. Mencampur adukkan keuangan adalah penyakit perusahaan yang menjangkitu usaha kecil hingga usaha besar.

Jika pengelolaan keuangan yang kurang tepat terus berlanjut akan mengakibatkan pemborosan yang sebenarnya bisa ditekan. Salah satu masalah yang akan dihadapi pelaku usaha adalah pengeluaran yang lebih besar dibanding pemasukan.

Selain itu penting memisahkan uang pribadi dan uang bisnis agar kamu bisa melihat pengeluaran dan pemasukan secara jelas. Dengan begitu pembukuan keuangan lebih efektif, uang yang digunakan untuk modal dan pendapatan akan aman karena catatan transaksi jelas.

Efek jangka panjangnya, pelaku bisnis bisa lebih mudah dalam mengambil keputusan mengenai bisnis yang mereka jalankan kedepan, serta tahu apa yang akan dievaluasi dan diperbaiki.

Tidak Tahu Cara Mengembangkan Bisnis

Memang tidak mudah menentukan startegi yang tepat untuk mengembangkan bisnis. Salah satu faktor adalah kurangnya pengalaman dan kemampuan dalam menjemen bisnis.

Semua pelaku usaha pemula belajar dan memulai bisnis dari nol. Namun lebih baik lagi jika usaha tidak hanya berhenti di tempat, kemampuan hingga produk juga memerlukan upgrade. Sayangnya kebanyakan pelaku usaha belum tahu atau justru terlalu takut mengembangkan usahanya.

Kebanyakan hanya terfokus dalam memproduksi barang tanpa diimbangi dengan menyusun dan memikirkan strategi bisnis yang akan digunakan dalam menghadapi persaingan.

Kesulitan Dalam Mendistribusikan Barang

Masalah yang dihadapi oleh pelaku bisnis selanjutnya adalah kesulitan dalam mendistribusikan barang. Kebanyakan dari pelaku usaha tidak memiliki channel untuk mendistribusikan produknya. Hal ini bisa disebabkan riset yang kurang mendalam, sehingga tidak mengetahui siapa target pasar yang akan dibidik.

Akibatnya jangkauan bisnis sangat terbatas dan calon konsumen pun tidak bertambah.

Belum Memaksimalkan Digitalisasi

Masalah terbesar selanjutnya adalah masih banyaknya pelaku bisnis yang belum melek digital, sehingga UMKM tidak kunjung naik kelas. Di era pandemi seperti ini, penjualan online disinyalir lebih mampu bertahan dibanding hanya mengandalkan penjualan offline semata.

Semua itu tentunya disebabkan oleh kurangnya jaringan yang luas ketika memasarkan produk. Memang jika kita perhatikan perlahan memang sudah banyak yang mulai memanfaatkan digitalisasi sebagai media untuk pemasarannya.

Seperti instagram, facebook, marketplace dan lain sebagainya. Namun dalam praktiknya ternyata masih bisa dibilang kurang maksimal. Hingga pada akhirnya hasil yang diharapkan tidak pernah tercapai. Sebab kurang menguasai strategi dan trik dalam memanfaatkan digital marketing.

Tidak Ada Branding

Branding produk merupakan salah satu hal terpenting dalam dunia pemasaran. Namun mirisnya belum banyaknya yang menyadari betapa pentingnya branding untuk produk dalam bisnisnya.

Sehingga mereka hanya terfokus pada penjualan saja tanpa memikirkan kualitas produk dan merek produknya. Begitulah jika bisnis disusun tanpa strategi maka tidak ada yang mendongkarak penjualan.

Tidak Melakukan Program Loyalitas Pelanggan

Salah satu masalah yang dihadapi oleh pelaku bisnis adalah kesadaran akan memberikan program loyalitas pelanggan. Meski terlihat sepele namun permasalahan ini cukup krusial. Kurangnya dalam memperhatikan pelanggan ini membuat pelanggan tidak melakukan repeat order.

Mulai dari diskon, potongan harga, promo, member hingga komunitas. Jika beberapa hal tersebut lebih diperhatikan oleh pelaku bisnis maka loyalitas pelanggan semakin kuat. Bahkan mereka bisa memberikan review dan rekomendasi kepada teman dan kerabat tentang produkmu.

Tidak Memiliki Izin

Masalah paling utama yang dihadapi oleh pelaku bisnis adalah tidak adanya izin usaha resmi. Hal tersebut membuat perjalanan bisnis menjadi terhambat. Apalagi jika mau mengembangkan bisnis tentu akan menjadi sebuah masalah tersendiri.

Maka sudah saatnya kita mulai sadar pentingnya melengkapi izin usaha resmi untuk mendapatkan perlindungan hukum, diakui negara dan bisa mengembangkan bisnis lebih luas.

Manajemen Waktu

Manajemen waktu adalah salah satu faktor yang juga sering dihadapi pelaku bisnis. Meski terlihat sepele namun ini bisa dibilang cukup krusial. Kebanyakan mereka ikut terjun mengerjakan semua dan mengurus masalah bisnis kecil.

Andai saja bisa mengatur waktu dengan baik maka tidak akan mengalami kesulitan dalam menjalankan. Maka penting dalam membuat skala prioritas, dan hal apa saja yang akan dilakukan. Ini untuk memudahkan dalam mengatur waktu.

Tidak Memiliki Mentor

Tanpa adanya mentor tentu pelaku bisnis akan mengalami kesulitan dalam mengembangkan bisnisnya. Pengalaman serta kemampuan yang terbatas akan membuat kesulitan dalam berkreasi dan berinovasi dalam mengembangkan produk. Maka perlu adanya mentor yang membimbing untuk bisa menjalankan bisnis agar isa berjalan lebih baik.

Itu tadi adalah beberapa masalah UMKM yang paling sering dihadapi dan tidak disadari oleh pelaku bisnis. Semoga dengan adanya informasi ini bisa membantu para pelaku bisnis pemula maupun pelaku bisnis lama yang sudah terjun bisa memperbaiki dan mengevaluasi apa yang kurang.

Tinggalkan komentar