3 Kesalahan yang Membuat Toko Online Sepi Pelanggan

3 Kesalahan yang Membuat Toko Online Sepi Pelanggan

Jika sebelumnya para konsumen lebih familiar dengan cara belanja konvensional, sekarang ini mereka lebih tertarik dengan belanja online karena dapat menghemat waktu serta tenaga. Melalui belanja online, konsumen tidak perlu repot-repot keluar rumah dan bisa melakukan transaksi pembelian dari depan layar komputer. Karenanya, seorang pelaku bisnis online dituntut untuk memaksimalkan fungsi toko online yang dimilikinya untuk memudahkan para konsumen melakukan transaksi pembelian.

Nah, agar bisnis toko online Anda tak ditinggalkan para konsumen. Berikut ini kami informasikan 3 kesalahan yang membuat toko online sepi pelanggan.

1. Website Anda kurang terawat
Tak jauh berbeda dengan konsumen offline, para pembeli di ranah maya pun juga senang berkunjung ke toko online yang produknya selalu up to date dan memiliki tampilan website cukup menarik. Karena itu ketika website toko online Anda kurang terawat atau bahkan informasi yang disajikan tidak relevan dengan produk dan jasa yang ditawarkan, konsumenpun juga enggan berkunjung ke website Anda.

Biasanya ketika melihat website toko online Anda kurang terawat, konsumen akan menilai bahwa bisnis yang dijalankan kurang professional sehingga kepercayaan mereka mulai turun. Akibatnya, calon konsumen Anda akan mencari toko online lain yang merupakan kompetitor produk sejenis yang menampilkan informasi lebih lengkap di situs toko onlinenya.

2. Contact person penjual sulit dihubungi
Kebanyakan situs toko online memuat halaman contact person, namun ketika calon pembeli hendak menghubungi via telepon, sms, maupun blackberry messenger untuk mengajukan pertanyaan, biasanya mereka jarang membalasnya bahkan ada beberapa situs yang contact personnya tidak dapat dihubungi. Padahal, satu-satunya media komunikasi antara calon pembeli dan pedagang online adalah melalui contact person yang mereka cantumkan. Karena itu agar konsumen Anda tidak kabur ke toko sebelah, sebaiknya cantumkan contact person yang bisa mereka hubungi dengan mudah dan berikan respon secepat mungkin agar mereka senang dengan pelayanan yang Anda berikan.

3. Sosial media jarang di-update
Seperti kita ketahui bersama, beberapa situs sosial media seperti misalnya Twitter dan Facebook banyak digunakan para pelaku usaha untuk mempromosikan ladang bisnisnya. Awalnya mungkin mereka rutin mengupdate promosi produk di social media, namun lambat laun mereka bosan mengupdate info produk ke situs pertemanan yang digunakan sehingga terkesan kurang professional dan membuat calon konsumen mengurungkan niatnya untuk melakukan transaksi pembelian karena tak ada informasi produk terbaru di sistus social media Anda.

Melihat kesalahan di atas, semoga kedepannya para pemula maupun pelaku bisnis online di Indonesia bisa mengoptimalkan halaman toko onlinenya dan bisa mendatangkan calon pelanggan sebanyak-banyaknya. Maju terus UKM Indonesia dan salam sukses!