Cara Atasi Kendala Menjalankan Bisnis Kuliner Makanan

Bisnis kuliner makanan memang tak akan pernah ada matinya dan tak akan pernah ada habisnya. Di Indonesia sendiri berbagai macam hidangan kuliner sangat beragam mulai dari menu lokal hingga internasional. Bahkan hampir semuanya laris manis dipasaran.

Tak heran jika bisnis kuliner makanan menjadi pilihan peluang bisnis yang paling banyak digeluti para pelaku bisnis. Entah dijalankan oleh kalangan profesional yang sudah memiliki banyak pengalaman di bidang kuliner maupun para pemula yang ingin mencoba peruntungan di dunia usaha.

Namun meski begitu bukan berarti tanpa adanya kendala yang akan dihadapi. Lalu bagaimana cara mengatasi kendala yang terjadi? Setidaknya ada beberapa kendala yang sering dialami oleh para pelaku bisnis kuliner makanan. Seperti yang diutarakan oleh rekan – rekan berikut ini kepada Tim Liputan BisnisUKM beberapa waktu lalu.

Kendala Menjalankan Bisnis Kuliner Makanan

1. Kendala Proses Pengiriman ke Luar Kota

Mengingat daya tahan makanan yang relatif singkat, kendala yang sering dihadapi tentunya pada proses pengiriman makanan ke luar kota. Apalagi jika tidak ada fasilitas Jasa Pengiriman Express.

Bagaimana cara mengatasinya? Yah, anda bisa mengirim ke lokasi/ kota terdekat, seperti pengalaman Ernest, Owner Homemade Nugget Juan berikut ini :

“Misalnya customer Homemade Nugget Juan di kota kecil yang tidak ada fasilitas Tiki YES, namun dia mempunyai saudara di kota besar. Jadi nugget di kirimkan ke alamat saudaranya dan diambil oleh customer tersebut,” ujar Ernest.

2. Kenaikan Harga Bahan Baku

“Terkadang harga bahan baku sering mengalami kenaikan. Cara mengatasinya dengan mencari bahan baku penggantinya atau sedikit dikurangi persentase bahannya tapi tidak menaikkan harga jual produk makanan,” sharing pengalaman dari Tia Mutiara Rejeki, Owner Batagor Kuring Balikpapan.

3. Kendala Kenaikan Tarif BBM

Kenaikan tarif listrik serta bahan bakar minyak turut mempengaruhi biaya operasional bisnis makanan. Dan hal ini tidak mungkin dong untuk kita hindari. Solusinya? Pintar-pintar kita mengatur operasional usaha pastinya.

“Transportasi, saat ini saya belum memiliki sarana sendiri yang khusus untuk produk Frozen. Untuk itu biaya transportasi yang saya bukukan masih tinggi. Dikarenakan masih termasuk skala kecil sulit bagi saya untuk mendapatkan izin dari BPOM untuk makanan Frozen,” tambah Martha Lazuarditya Novitri, Owner Imoet-imoet Pao.

4. Kendala dari Internal Perusahaan

Ketika menjalankan usaha, sebagian besar pebisnis mulai berguguran karena tak mampu menghadapi berbagai kendala di setiap lini usahanya.  Contohnya seperti di bagian produksi (kapasitas produksi tidak bisa memenuhi permintaan pasar), SDM (turn-over pegawai), finance (pembiayaan pembelian aset dan pengembangan bisnis) dan pemasaran (permintaan yang sempat menurun).

“Alhamdulillah dengan kekompakan superteam di Cireng Salju dan atas izin Allah SWT kami bisa melewatinya. Untuk menghadapi kendala dari internal perusahaan, kami sekarang semakin fokus pada up-skilling semua SDM, membuat sistem bisnis yang semakin kuat dan secara periodik melakukan analisa bisnis bersama semua team,” jelas Dimas Aritejo salah satu pemilik PT. Bonju Indonesia Mas selaku produsen Cireng Salju.

5. Bisnis Makanan via Online Masih Krisis Kepercayaan

Salah satu yang menjadi kendala ketika awal menjalankan bisnis makanan via online yaitu menghadapi calon pelanggan yang sudah tanya jawab panjang lebar tapi setelah mengetahui hanya “toko online” langsung memutuskan kontak. Apakah anda juga mengalaminya?

“Kekhawatiran yang cukup wajar dari calon pelanggan ditengah maraknya kasus penipuan oleh toko-toko online saat ini. Dan kami pun mendengar cukup banyak toko online yang benar pun akhirnya berguguran karena tidak tahan dengan kendala yang seperti ini. Untuk itu kami selalu mencantumkan nomor contact person atau  email yang jelas di setiap situs dan media social,” terang Hanna, pemilik D’licious TokoPuding.com.

6. Persaingan Pasar Ketat

Mengingat persaingan bisnis kuliner makanan yang semakin ketat karena banyaknya para pelaku bisnis yang menekuni bidang ini, salah satu cara yang dilakukan pengusaha soto ini sangat unik. Menurut penuturan Hari Wiryawan pelaku bisnis sekarang ini dituntut untuk lebih kreatif dan inovatif dalam mengemas bisnisnya. Maka perlu adanya sentuhan unik untuk membuat bisnisnya lebih menarik dimata pelanggan.

Hari Wiryawan ini menjajakan soto di kawasan Mangkubumen, Banjarsari, Solo. Ia menyajikan soto dengan cara yang berbeda yakni soto dengan wadah gerabah lengkap dengan menghadirkan nuansa tempo dulu dengan berbagai ornamen gerabah. Seperti mangkuk, gelas,  kendi, piring, bahkan tempat cuci tangah berupa kerajinan gerabah. Bahkan ia menyuguhkan sentuhan budaya Jawa tempo dulu, diputarlah musik klenengan maupun musik Jawa lainnya.

Sedangkan untuk minuman, Hari menyediakan menu yang tak kalah tradisional antara lain wedang uwuh, beras kencur, kunir asem, dan lainnya. Penyajiannya pun cukup unik karena menggunakan batang serai sebagai pengganti sendok.

7. Bahan Baku Memiliki Masa Simpan Pendek

Bisnis kuliner makanan memang menjanjikan karena tidak akan pernah ada matinya. Namun masalah utama yang menjadi kendala berbisnis makanan adalah bahan baku yang cenderung memiliki masa yang pendek. Seperti yang telah dialami oleh Daru Dewanto pelaku bisnis salad ini. Ia mengaku pada musim penghujan menjadi momok tersendiri.

Cuaca yang sering hujan, dapat mempengaruhi penjualan salad buah. Biasanya di musim hujan, penjualan akan sedikit menurun dibandingkan penjualan di musim kemarau yang panas. Selain itu bahan baku buah – buahan cepat busuk, jadi harus pintar – pintar untuk mengatur stok bahan baku. Jangan sampai sisa dan busuk, namun juga jangan sampai kurang.

8. Menghadapi Persaingan Dengan Inovasi dan Promosi Menarik

Mengawali bisnis es krim pot dengan menjadi follower, tentu ada kekhawatiran tersendiri dalam diri Tito sang pengusaha es krim kekinian. Pada awal merintis bisnisnya ia mengaku kesulitan untuk menemukan bahan baku terutama stok pot bunga yang digunakan. Bahkan pengusaha muda ini hampir putus asa, namun seiring dengan berjalannya waktu ia menemukan cara. Dengan adanya inovasi yang ia lakukan secara berkala dan juga adanya program promosi produk yang menarik membuat Titos Ice Cream semakin berkembang.

Melalui instagram dan beberapa alat promosi yang dibagikan secara langsung kepada setiap konsumen, Tito berhasil menarik perhatian konsumen dengan cepat dan tepat sasaran. Sedangkan untuk offline kita menggunakan brosur, kartu nama, stiker, dan media promosi lainnya,” Tito menjelaskan strategi pemasarannya.

OK, itu dia beberapa cara mengatasi kendala menjalankan bisnis makanan, dan pastinya masih banyak lagi kendala, tantangan yang bakal kita hadapi dalam menjalankan suatu bisnis. Namun, jika kita fokus, pastinya kendala tersebut selalu ada solusinya.

Simak juga beberapa inspirasi bisnis untuk pemua dan inspirasi bisnis dari para pengusaha sukses berikut ini. Sedikitnya ada 50 lebih pegusaha cafe, restoran, rumah makan, strategi pemasaran, cara menghadapi kendala bisnis, tips dan trik membangun bisnis dari nol. Untuk mengetahui lebih lengkapnya cara menghadapi kendala bisnis bisa mengunjungi video dari bisniskuliner.id atau bisa KLIK DI SINI.

sumber gambar :  https://www.danafina.com/solusi-kredit-macet/