Saat ini, milenial menjadi populasi terbanyak yang mendiami dunia ini, termasuk di Indonesia. Trend bisnis kuliner yang semakin berkembang, membuat para pelaku usaha perlu putar otak supaya usaha mereka bisa diterima dengan baik oleh kalangan milenial.
Sebenarnya yang dimaksud milenial itu siapa sih? Ada beberapa pendapat, milenial merupakan mereka yang lahir pada rentang tahun 1981-1995. Generasi milenial yang sangat lekat dengan jaman serba digital ini memang menjadi sasaran empuk bagi setiap pelaku usaha karena jumlahnya yang mendominasi di antara generasi lainnya.
Pada hari Sabtu, 30 November 2019, Tim BisnisKuliner.ID menyelenggarakan Kopdar Moslem Foodpreneur chapter #2. Acara diselenggarakan di salah satu mentor BisnisKuliner.ID, Muhammad Budi Prastowo, selaku pemilik usaha Toean Watiman yang berlokasi di Jalan Taman Siswa, Yogyakarta.
Pemilihan Nama Usaha dan Logo
Bersama dengan Budi (begitu narasumber akrab disapa), kita akan sama-sama sedikit membedah makna dari pemilihan nama dan logo Toean Watiman. Sebetulnya Toean Watiman sendiri merupakan sebuah singkatan yaitu Watiman yang artinya Warung Tiga Zaman. Supaya lebih menarik, maka ditambahkan kata “Toean” di depannya. Unik, kan?
Kemudian untuk logo ayam yang dipilih, Budi Prastowo mengaku sengaja memilih ayam karena menu yang mereka sajikan sebagian besar adalah ayam. Kepala ayam dibuat sedikit mendongak untuk merepresentasikan kata “Toean” yang digunakan.
Berdasarkan paparan mengenai latar belakangan nama dan logo, tentu bisa kita tarik kesimpulan bahwa nama usaha itu tidak bisa sembarangan. Perlu yang unik dan memiliki makna, sama halnya seperti Toean Watiman ini. Kira-kira kalau kamu bikin usaha, namanya apa dan logonya seperti apa?
Desain Interior Yang Ciamik Perlu Diupayakan Untuk Bisnis Cafe Millennial
Jika dilihat kembali, interior Toean Watiman memang sangat oke dan cocok banget sama kebutuhan milenial yang haus eksistensi. Maksudnya, sekarang kan apa-apa serba harus update di media sosial seperti story Instagram maupun WhatsApp. Nah, Toean Watiman ini benar-benar bisa jadi referensi buat kumpul milenial dan mengabadikan momen bersama.
Budi Prastowo juga mengungkapkan, untuk soal pemilihan warna dinding Toean Watiman, sengaja dipilih yang mencolok dan dicampur banyak warna. Namun ada satu kunci penting yang tidak boleh dilupakan, warnanya boleh semenyala mungkin asalkan kombinasinya tetap nyaman di mata. Dan benar saja, warna yang beragam sama sekali tidak bikin interiornya jadi norak, malah kece banget!
Terkait Kopdar yang mulai rutin diselenggarakan BisnisKuliner.ID ini, dihadiri oleh puluhan rekan-rekan yang tertarik dengan bisnis kuliner. Ada yang sudah punya bisnis, ada juga yang baru mulai merintis bisnis supaya dapat pencerahan. Siapapun boleh ikutan kopdar ini.
Bisnis Cafe Millennial Yuk!
Kopdar ini dilaksanakan untuk memberikan edukasi bisnis kuliner yang cocok untuk target milenial. Materi yang disampaikan juga ringan dan mudah dicerna. Beberapa peserta kopdar juga sangat antusias mengajukan pertanyaan pada narasumber.
Beberapa poin yang dibahas juga memberikan pemahaman baru bagi peserta yang hadir. Di antaranya terkait sumber modal. Salah satu cara mendapat modal awal adalah dengan bersyirkah. Untuk bersyirkah pun tidak bisa sembarangan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan salah satunya siapa yang hendak diajak bersyirkah. Pastikan mereka orang-orang yang terpercaya.
Adapun terkait pemasaran, bisa melalui berbagai jenis media sosial. Saat ini, milenial sangat lekat dengan media sosial jadi alangkah baiknya suatu bisnis juga memperhatikan digital marketing.
Lalu apa saja sih yang dibahas dalam Kopdar Moslem Foodpreneur chapter #2 ini? Seperti yang sudah disebutkan di judul, ada lima strategi yang disampaikan oleh Budi Prastowo, meliputi:
1. Segmen Pasar Jaman Now
Dalam topik pembahasan ini Budi Prastowo lebih banyak menyampaikan tentang bagaimana cara menentukan segmen pasar. Diperlukan pemahaman karaktertistik calon konsumen sebelum memulai usaha. Perlu juga melakukan riset terlebih dahulu terkait kebutuhan konsumenmu. Bisnis cafe millennial kamu juga perlu mempelajari segmen pasar yang kekinian banget.
2. Desain Interior Instagramable
Seperti yang sudah sempat dibahas sebelumnya terkait desain interior yang dipilih Toean Watiman, itu sangat memperhatikan nilai estetik. Untuk menyasar target milenial memang perlu menomorsatukan keindahan interior untuk memenuhi kebutuhan milenial akan hobi foto-foto.
3. Menu Milenial
Menu di sini akan jadi penentu cocok atau tidaknya konsumen dengan bisnis kuliner kamu. Pilih menu-menu yang cocok di lidah konsumen milenial. Milenial sukanya makanan seperti apa sih? Riset.
4. Marketing Kekinian
Untuk memenuhi pemasaran kekinian, tentu saja tidak bisa lepas dari yang namanya digital marketing. Media sosial yang ada, manfaatkan sebaik mungkin. Instagram misalnya, menjadi salah satu media sosial yang sangat menjanjikan untuk ajang promosi bisnis kuliner kamu. Bisnis cafe millennial yang menjamur saat ini memang sangat mengandalkan kekuatan media sosial.
5. Modal Usaha Bebas Riba
Tahukah kamu segala sesuatu tentang riba tidak akan baik untuk kelangsungan bisnis bahkan kehidupan kita? Salah satu cara menghindari riba dalam urusan bisnis adalah dengan bersyirkah untuk mendapatkan modal. Bersyirkahn itu apa sih? Musyarakah (syirkah atau syarikah atau serikat atau kongsi) adalah bentuk umum dari usaha bagi hasil di mana dua orang atau lebih menyumbangkan pembiayaan dalam melakukan usaha.
Nah, menarik banget ya apa yang dibahas pada Kopdar kali ini! Kamu tertarik untuk ikut Kopdar selanjutnya tentunya sama pembicara yang nggak kalah keren? Pantengin terus Instagram @bisnis.kulinerid untuk dapat update terkini seputar tips dan event keren seputar bisnis kuliner. Kalau mau daftar member juga boleh, main aja ke webiste BisnisKuliner.ID.
Percayalah, semua bisa jadi pengusaha…