Mengawali usaha dengan modal relatif minim, bukan berarti bisnis UMKM rentan mengalami kebangkrutan. Di tengah kondisi perekonomian yang tak menentu, para pelaku bisnis UMKM hanya dituntut untuk lebih siap mengatur keuangan usaha, terutama dalam membuat perencaraan pengeluaran dana. Termasuk pengeluaran untuk biaya operasional, produksi, maupun promosi.
Meski tak mudah untuk bisa mengatur manajemen keuangan sebuah usaha, apalagi modal UMKM cukup terbatas, namun bukan berarti bisnis Anda tak bisa berkembang hingga besar. Disini yang perlu dicermati para pelaku UMKM adalah, memastikan modal usaha yang dikucurkan telah diolah dan dikembangkan dengan tepat sehingga keuntungan yang didapat tidak hanya habis untuk menutupi biaya operasional usaha.
Nah, agar keuangan usaha Anda tak sampai kebobolan, kali ini kita akan membahas beberapa aturan yang perlu diperhatikan pelaku UMKM untuk menekan besarnya beban pengeluaran setiap bulan.
Pertama, menentukan media iklan dengan tepat. Dari sekian banyak pengeluaran, biaya promosi biasanya memakan dana yang paling besar. Kendati memperkenalkan usaha menjadi fokus Anda di awal merintis usaha, namun sebelum memasang iklan pastikan jika media promosi yang Anda pilih benar-benar efektif dan sesuai dengan target pasar yang Anda bidik.
Kedua, hanya ciptakan produk unggulan. Untuk bisa mendatangkan omzet besar, pastikan jika produk Anda tidak hanya layak jual, namun menjadi produk unggulan yang dinantikan oleh konsumen. Agar biaya produksi yang Anda keluarkan tak hanya habis sia-sia tanpa hasil yang menggembirakan, sebelumnya lakukan survey pasar untuk melihat selera konsumen.
BINGUNG CARI IDE BISNIS ?
Dapatkan Ratusan Ide Bisnis Dilengkapi Dengan Analisa Usaha.
Klik Disini
Ketiga, pilih SDM fresh graduate. Sebagai start up, yang Anda butuhkan saat ini adalah team super dari sekelompok anak muda yang bekerja dengan penuh semangat untuk bisa menghasilkan ide-ide kreatif bagi perkembangan bisnis Anda. Langkah ini perlu Anda pertimbangkan karena selain bisa membangun semangat kerja yang positif, namun Anda juga bisa menghemat biaya operasional karena gaji SDM dengan status fresh graduate relatif lebih rendah dibandingkan tenaga profesional dengan segudang pengalaman.
Keempat, hindari lapar mata. Di awal merintis usaha, kebanyakan pelaku bisnis UMKM terlalu semangat dalam membelanjakan modal usahanya. Contohnya saja membuat desain kantor yang unik seperti Google, membelanjakan perlengkapan dan peralatan dengan harga mahal, padahal semuanya tidak memberikan dampak berarti terhadap perkembangan usaha. Yang ada hanya pengeluaran usaha membengkak dan biaya produksi tak bisa tercukupi.
Kelima, manfaatkan kolega untuk menghemat biaya. Cara ini cukup efektif untuk menekan beban pengeluaran setiap bulan. Misalnya saja Anda produksi barang kerajinan, Anda bisa menjalin kerjasama titip jual barang dengan kolega Anda yang memiliki bisnis toko oleh-oleh.
Ingat, atur pengeluaran usaha Anda dengan bijak dan pastikan jangan sampai omzet besar yang Anda terima setiap bulan hanya akan habis untuk menutup biaya operasional yang berlebihan. Semoga bermanfaat dan salam sukses!