Bakmi Surabaya “Wahyu Rasa”

Warung Bakmi & Nasi Goreng Surabaya 12

Dengan penghasilan sehari-harinya dari service pompa air yang tak lagi mencukupi kebutuhan keluarganya, pak Slamet beserta istrinya, Sri Wahyuni memutuskan untuk beralih usaha. Keputusan tergolong berani mengingat usaha yang akan ditekuninya tergolong baru bagi dia.

Dengan modal kemauan yang kuat, pada tahun 2001 pasangan suami istri ini mulai membuka usaha makanan bakmi surabaya. Usaha ini diawalinya dengan gerobak dorong, dan ia mulai menjajakan makanan dari pukul 6 sore hingga malam hari atau sampai bahan makanan yang dibawanya habis terjual.

Mungkin rejeki dari Yang Maha Kuasa memang telah ditentukan disini. Dari awal mulai berdagang, sudah banyak pembeli yang kemudian beralih menjadi pelanggan tetapnya. Semakin hari pelanggan pak Slamet semakin bertambah.

Justru dari permintaan pelanggan-pelanggannya pak Slamet tak begitu lama mendorong gerobaknya. Mereka meminta pak Slamet untuk mangkal saja. Hal ini sebabkan karena banyak pelanggan yang menanti pak Slamet lewat didepan rumah mereka namun sering kali tidak kebagian alias habis sebelum lewat didepan rumah mereka.

Satu tahun kemudian bakmi surabaya milik pak Slamet mulai mangkal di salah satu sudut perkampungan dimana ia tinggal, mengikuti kemauan para pelanggannya usaha beliau diberi nama warung “Wahyu Rasa”.

Konsumen

Anak-anak kos sangat suka sekali membeli bakmi surabaya buatannya. Hampir semua anak kos di sekitar wilayah tempat warungnya mangkal menjadi pelanggan tetapnya dan bahkan ada yang tiap malam membeli menu masakan yang ada di warungnya tersebut secara bergantian.

Mereka memang telah mengenal bakmi surabaya buatan pak Slamet sejak masih menggunakan gerobak dorong. Kebanyakan mereka tahu dari cerita kakak-kakak kos sebelum mereka dan kemudian mereka mencoba membelinya. Selain itu para ibu rumah tangga juga sering membeli masakan di warungnya sebagai selingan menu malam harian keluarga mereka.

Info Produk

Selain bakmi goreng dan rebus yang dijualnya adalah nasi goreng dengan 3 macam aneka yakni ayam, babat, dan spesial. Ada juga magelangan, bihun goreng/rebus, capcay goreng/rebus, dan kemudian berkembang dengan tambahan oseng ati rempela, oseng mercon, fuyunghai, serta nasi rebus.

Harga dari per porsi menu di warung makannya berkisar antara 6.000 sampai 9.000 rupiah. Keunggulan dari bakmi goreng/rebus buatannya adalah dari pilihan mie yang dipakainya. Walaupun bahan bakunya naik, namun dari awal berjualan hingga saat ini bakmi surabaya buatannya tetap menggunakan mie tersebut. Hal ini dikatakannya demi menjaga kualitas rasa dari bakminya.

Selain itu aneka bumbu seperti kecap manis, kecap asin, kecap ikan dan saus tiram yang dipakainya juga bukan berasal dari merek murah dan tentunya berkualitas. Walaupun tidak mengambil untung banyak, namun soal menjaga rasa masakan sangat diperhatikan olehnya dan hal yang utama.

Perbedaan bakmi surabaya dengan bakmi jowo terletak dari pemakaian bumbu-bumbu yang dipakai. Lain halnya dengan bumbu-bumbu yang telah disebutkan tadi, untuk bakmi jowo selalu khas dengan adanya bawang merah, bawang putih, dan bumbu-bumbu biasa lainnya.

Proses Produksi

Peralatan yang dibutuhkan adalah gerobak sebagai tempat menyimpan bermacam-macam bahan-bahan masakan dan bumbu-bumbu, wajan untuk memasak, kompor gas dan beberapa tempat untuk meletakkkan bahan baku masakan seperti mie, bihun, kwetio, nasi, sayuran, bahan pelengkap seperti ayam, telur, dan ati.

Dalam proses memasak mie surabaya, pertama tama adalah memasukkan bawang putih, telur ayam, bumbu-bumbu seperti kecap ikan, dan kecap asin. Semua bahan tersebut digongso dengan sedikit minyak hingga baunya harum lalu masukkan sayurannya dan diaduk bersama-sama.

Setelah itu ditambahkan sedikit air, bumbu saus, sedikit penyedap dan diaduk lagi. Terakhir barulah mie dimsukkan dan ditambah dengan kecap manis dan diaduk lagi hingga matang.

Pemasaran

Usaha Pak Slamet lebih mengutamakan pemasaran dari mulut ke mulut, para pelanggannya pun juga kebanyakan mengetahui bakmi Surabaya “ Wahyu rasa ” dari para kerabat maupun rekan mereka yang merekomendasikan bakmi Surabaya yang enak buatan Pak Slamet. Disamping itu Pak Slamet menggunakan  spanduk di Grobaknya untuk menarik minat para konsumennya.

Analisa Ekonomi

Pemasukan
Pemasukan rata-rata per hari               Rp   300.000,00
Omset 1 bulan 30 x Rp 300.000,00         = Rp 9.000.000,00

Pengeluaran
Pengeluaran per bulan
Belanja bahan masakan Rp 160.000,00 x 30 = Rp 4.800.000,00
Listrik                                  = Rp   100.000,00
Transport                                = Rp   150.000,00
Sewa tempat                              = Rp   200.000,00+
Total pengeluaran                        = Rp 5.250.000,00

Keuntungan bersih per bulan
Rp 9.000.000,00 - Rp 5.250.000,00        = Rp 3.750.000,00

Potensi bisnis makanan memang tidak akan pernah ada habisnya, selalu ada peluang untuk mengembangkan usaha dibidang makanan. Semoga usaha bakmi Surabaya ini dapat menjadi inspirasi bagi Anda. Salam sukses.

14 Komentar

  1. Assalamualaikum Wr Wb,

    Bisa dikirim via email untuk informasi dan penawaran usaha tersebut.

    Wassalam

  2. tlp.0778 5167117,
    mbak boleh nhgak saya di kasih resep semuanya kami mau usaha ada ngja trining nya trim,

  3. pak,itu mie nya pake mie basah atau kering ya? saya produksi mie kering dari solo,kalau berminat hub. email saya saja di ruvee_09@yahoo.com

  4. saya sendiri belum pernah coba, tapi benar apa kata wahyu harus ada yg beda,

    aku sendiri lagi jualan mie ayam, dan sekarang lagi cari tempat maunya di jakarta dan bandung kota sih, ada yang punya info kakilima saja atau semacamnya yg penting aman ok , kirim emal ya atau kita gabung

  5. bakmi surabaya merupakan masakan favorit saya, dan saya sudah pernah membuka warung makan ini, terimakasih atas inspirasinya mungkin saya akan membuka lagi.

Komentar ditutup.