Sukses merintis usaha ternyata tak semudah apa yang dibayangkan M. Gondo Kuswanto (35). Memutuskan terjun di dunia usaha sejak tahun 2010 silam, awalnya Gondo menekuni bisnis percetakan dan penerbitan buku islami bermitra dengan salah satu universitas swasta di Yogyakarta.
Namun sayangnya, usaha percetakan dan penerbitan buku tersebut tak menunjukkan perkembangan yang signifikan. Hingga pada tahun 2012 bersama dengan kedua rekannya Gondo sepakat membuat divisi baru yang bergerak di bidang industri kemasan produk.
“Awalnya kami melihat pertumbuhan bisnis kuliner dan fashion di Indonesia sangat pesat, dan salah satu strategi yang mereka gunakan untuk mendongkrak brand yaitu melalui packaging produk. Peluang inilah yang kami manfaatkan hingga pada akhirnya kami mulai fokus melirik bisnis kemasan produk dan merintis usaha Yogyakartas.com ini,” terang Gondo ketika ditemui tim BisnisUKM.com (11/4).
Modal Semangat, Skill, dan Kekompakkan Tim
Meski tak mudah bagi Gondo untuk beralih dari bisnis percetakan ke bisnis kemasan produk, namun dengan semangat, skill, dan kekompakkan tim yang mensupport Yogyakartas, segala kendala yang muncul bisa diatasi dengan mudah.
“Untuk menghadapi segala kendala yang muncul, modal utama kita hanya semangat luar biasa, skill dan kekompakkan tim. Tim inti kita ada tiga, yaitu yang pertama management dan financial, desain grafis, dan marketing,” ujar alumnus STIPER Yogyakarta ini.
Selain menjaga kekompakkan ketiga tim inti yang mensupport penuh Yogyakartas, sekarang ini ayah dua anak ini menggandeng sedikitnya lima belas orang ibu rumah tangga yang ada di sekitarnya. “Kami memberdayakan ibu-ibu rumah tangga untuk finishing lem dan lipat packaging,” katanya.
Kolaborasi Pemasaran Online dan Offline
Sadar akan banyaknya kompetitor di bisnis kemasan produk, Gondo beserta timnya sengaja mempelajari teknik yang dijalankan kompetitornya untuk merencanakan strategi unik yang belum dijamah para kompetitor.
“Kita selalu mempelajari strategi kompetitor sebelum memasuki pasar. Jadi bisa dikatakan kita keluar dari arena yang sudah berdarah-darah dan memilih pemasaran unik ala Yogyakartas,” ungkap lelaki yang dulunya berprofesi sebagai marketing di bidang farmasi.
Ketika ditanya mengenai stategi pemasaran yang Ia jalankan saat ini. Gondo mengungkapkan bahwa Yogyakartas memadukan strategi pemasaran online maupun offline. “Kedua strategi ini tak bisa dipisahkan. Untuk pemasaran offline kita jemput bola untuk menunjukkan kualitas dan keunggulan produk kita, sedangkan strategi online sengaja digunakan untuk menjangkau konsumen di luar kota misalnya melalui social media sebagai media promosi,” Papar Gondo.
Dengan memadukan kedua strategi pemasaran tersebut, sekarang ini jangkauan pasar Yogyakarta mencakup wilayah Kalimantan, Sumatera, bahkan telah menembus pasar ekspor seperti ke negara tetangga Australia.
Setiap bulannya, bisnis kemasan produk yang dijalankan suami dari Rima ini bisa memproduksi kurang lebih 200 pcs kemasan produk dan 4.000 pcs paperbag. Tak heran bila omzet yang didatangkan Gondo pun tak main-main, setelah beralih dari bisnis percetakan sukses di bisnis kemasan produk kini omzet yang didapatkannya mencapai 150 juta setiap bulannya.
Di akhir pertemuan, Gondo memberikan sedikit tips bagi para pemula yang hendak terjun di dunia usaha serta berharap agar kedepannya masyarakat bisa semakin awareness dengan benefit produk sehingga melakukan repeat order di Yogyakartas. “Untuk bisa menjadi pengusaha sukses, yang terpenting harus selalu punya semangat dan terus belajar untuk mengikuti perkembangan pasar,” tutur Gondo mengakhiri sesi wawancara kami.
Tim Liputan BisnisUKM
Mas boleh minta kontaknya??makasih
Mas gondo , saya boleh belajar dari mas gak soal bisnis ini ,,, alamat di jogja yang harus saya kunjungi mungkin ada mas ? Terimakasih mas