
Kolaborasikan Warga Lokal dan Tenaga Ahli
Tak tanggung-tanggung, untuk membesarkan usaha tahu yang Ia beri nama “Tahu Sari” ini, Suryo sengaja mendatangkan sebagian besar pengrajin tahu dari Bandung. Namun bukan itu saja langkah yang diambil Suryo untuk membesarkan usaha tahu, ia juga memberikana kesempatan kerja bagi masyarakat lokal sehingga kolaborasi antara warga sekitar dan tenaga ahli yang ia datangkan dari Bandung bisa menghasilkan tahu alami yang tidak hanya lezat tetapi juga sehat dan berkualitas.
“Dulu pertama kami memang tidak memiliki modal yang banyak, dan yang kedua adalah masalah stok kedelai yang masih ketergantungan dengan kedelai import. Jadi fluktuasi harga kedelai kami belum bisa mengontrol dan mengestimasi harga kedelai ke depan,” jelas Suryo.
Untungnya meski krisis kedelai seringkali terjadi, Suryo bisa mensiasatinya dengan cara menentukan patokan HPP setiap kali produksi. “Jadi ketika harga kedelai sangat tinggi, kita menggunakan sistem penentuan HPP itu dengan patokan harga dengan estimasi harga tertentu. Dengan begitu harga tidak akan terombang-ambing, ketika harga kedelai naik kita sudah mematok harga tahu dengan estimasi tertentu, dimana harga HPP tersebut masih bisa masuk,” imbuhnya.
Gandeng Mitra Usaha Dapatkan Tambahan Penghasilan
Terkait dengan pemasaran, Suryo mengatakan bahwa sekarang ini Tahu Sari memperkuat pasar di level dua. Artinya harga tahu masih masuk di kalangan konsumsi banyak orang namun dikemas dengan cara yang higienis dan dilengkapi dengan sertifikat halal dari MUI serta ijin resmi dari Dinas Kesehatan setempat.
“Kami mengirimkan produk kami ke pasar-pasar tradisional, dimana kita sebut sebagai agen kami. Kedepan kami sedang mengembangkan project pemasaran baru, door to door yaitu dari pabrik langsung ke end user atau ke konsumen sehingga lebih efisien,” tambahnya.
Dengan membesarkan usaha tahu Sari, kedepannya Suryo berharap bisa terbangun sebuah integrasi antara petani kedelai, dan peternak, dibawah payung industri makanan, sehingga bisa berjalan selaras, efisien dan tentunya berdaya saing.
“Kebetulan menurut saya bantuan pemerintah masih kurang. Pemerintah memang sudah membantu kami mendapatkan sertifikasi dari departemen kesehatan, tetapi yang kami inginkan adalah membantu mengintegrasikan dengan para petani kedelai karena memang di Klaten salah satu sumber penghasil kedelai lokal. Jadi kami sangat membutuhkannya untuk bisa bersinergi dengan petani kedelai lokal,” harap pengusaha tahu ini.
Diakhir pertemuan kami, Suryo berpesan bagi teman-teman yang ingin memulai usaha, yang terpenting konsepnya adalah perlu sebuah ketekunan, tekad yang kuat, dan sebuah prinsip kerjasama itu lebih baik daripada kita bekerja sendiri-sendiri.
Tim Liputan BisnisUKM