Bisa Jadi Jutawan Dari Beternak Burung Kicau & Ayam Pheasant!

Beternak burung kicau pada era new normal ini sepertinya adalah keputusan yang menarik. Banyak orang istilahnya “gabut”, daripada nggak ngapa-ngapain mending pelihara burung, ya nggak? Sekarang banyak banget orang yang berburu burung buat mengisi penat selama di rumah aja. Terus caranya gimana ya biar bisa jadi jutawan modal beternak? Simak selengkapnya di video ini ya!

Sebelumnya kenalan dulu yuk sama ownernya, namanya adalah Anggit Masyarifuddin yang merupakan pemilik JSP Farm Jogja. Lokasinya ini berada di Ngabean Margorejo Kec. Tempel Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Lebih tepatnya adalah perbatasan antara Jogja dan Magelang sebelah barat.

Beternak Burung Kicau & Ayam Pheasant

Penangkaran Burung dan Ayam Hias

JSP Farm Jogja ini adalah penangkaran burung berkicau dan ayam hias. Burung berkicau yang ditangkarkan disini adalah Murai Batu, Kacer Jawa, Jalak Bali, Kacer Wulung, Sulingan, Cicak Ijo dan masih banyak lagi. Untuk ayam hias unik yang ditangkarkan disini adalah Ayam Hias Pheasant dan Merak.

Pheasant ini sekarang memang banyak sedang digandrungi oleh para penikmat hewan piaraan ayam hias. Menurut pengakuannya permintaan akan ayam hias ini sekarang sungguh luar biasa. Untuk metrak yang ditangkarkan adalah Merak Hijau Jawa. Merak ini adalah merak yang dilindungi negara, dan JSP Farm Jogja adalah penangkaran pertama yang memiliki ijin untuk penangkaran merak hijau jawa.

Awal Merintis

JSP Farm Jogja terbentuk pada tahun 2010 sebelum terjadinya erupsi Merapi Yogyakarta pada kala itu. Pada saat itu awalnya baru menangkarkan burung berkicau dan pada saat erupsi akhirnya banyak hewan yang mati. Banyak pula yang gagal produksi. Kemudian bisnisnya ini berlanjut kembali pada tahun 2011 dna pada tahun itu sampai sekarang masih eksis. Saat itu mulailah untuk menangkarkan burung berkicau dan juga ayam hias.

Pada tahun 2010 dulu awalnya masih menangkarkan burung kicau, kemudian untuk ayam hiasnya dimulai pada tahun 2015. Kebermulaan kehadiran JSP Farm ini berawal dari hobi yang dimiliki oleh owner. Dimana sejak kecil senang dan hobi untuk memelihara burung kicau. Kemudian semakin lama setelah lulus dari bangku Sekolah Menengah Atas mulailah mencoba beternak. Ternyata bisnis yang digeluti dengan rasa senang dan bermula dari hobi enjoy dijalani. Hingga akhirnya kini bisnis burung kicau dan ayam hias ini menghasilkan.

Bisnis Yang Bermula Dari Hobi

Pada awal merintis bisnis ini semua dimulai dari hobi yang pada awalnya dulu memelihara hanya jantan saja. Hanya untuk mendengarkan ocehannya dan sekadar untuk hiburan. Kemudian terfikirlah untuk mengembangbiakkan dan menangkarkannya. Setelah berjalannya waktu ternyata menghasilkan dan anakan dari perkembangbiakkan tersebut laku untuk dijual. Mulai dari sana akhirnya keterusan dan memutusakan untuk dikembangkan.

Sampai saat ini bisnisnya ini sudah memiliki kandang ternak burung kicau 22 unit dan untuk ayam hias ada sekitar 15 unit. Latar belakang ia sebenarnya adalah seorang teknik sipil. Tidak ada background pendidikan peternakan sehingga dalam mengembangkan bisnis ini di jalaninya secara otodidak.

Belajar Secara Otodidak

Ia mempelajari ternak burung dan ayam hias ini dari teman-temannya yang sudah berhasil sebelumnya. Ataupun membaca referensi yang ada karena sekarang ini teknologi informasi sudah sangat cepat berkembang. Maka dari itu bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya dan tentunya tidak hanya teori tapi juga langsung praktik.

Lalu bagaimana praktiknya? Pertama punya dulu hewan peliharaanya kemudian dari sana langsung praktik. Jadi dari sana bisa benar-benar tahu tidak hanya sekedar teori. Ada banyak yang dapat dipelajari mulai dari proses perkembangbiakan, kendala dalam mengembangbiakkan dan lain sebagainya.

Tantangan Beternak Burung dan Ayam

Tantangan dalam berbisnis pasti selalu ada, bahkan pahit dalam bisnis pasti ada. Kendala dan juga resiko hewan mati adalah hal yang biasa. Tantangan dan hambatan dalam menjalankan bisnis adalah sebagai acuan dimana malah memberikan motivasi agar lebih berkembang dan belajar lebih banyak.

Terutama pada musim pancaroba untuk ternak hewan unggas rawan terkena penyakit. Tentunya dari sana bisa belajar bagaimana pencegahan dan juga menanganinya dengan benar. Sebagai seorang pebisnis penangkaran unggas tentu hal tersebut membutuhkan effort yang lebih.

Dukungan dan Support Orang Tua

Ketika mulai mengembangkan hobinuya sejak lulus dibangku SMA orang tua sudah mendukung. Bahkan sampai saat ini orang tua juga masih sangat mensupport. Dengan dukungan beberapa fasilitas yang ada harapannya untuk kedepan semoga bisa lebih dikembangkan lagi.

Sebagai seorang pebisnis terutama bagi para pebisnis muda penting sekali untuk meminta dukungan dan doa restu dari orang tua. Ketika orang tua merestui dan mendukung pada akhirnya akan sukses dan berlanjut terus.

JSP Farm Jogja ini sekarang sudah menangkarkan beberapa burung berkicau dan ayam hias. Dulu pada awalnya bermula dari burung kicau Kacer Jawa, kemudian merambah Murai Batu, setalah itu mulai menambah Jalak Bali, Kacer Wulung.

Kemudian di tahun 2019 kemarin Cucak Ijo dilindungi lalu tertantang untuk ternak jenis tersebut. Kemudian mulai merambah ke Sulingan yang dulunya masih banyak dan sekarang jarang ia pun juga tertantang untuk mengembangbiakkanya. Kini pun sudah ada perkembangan dan juga sudah berhasil.

Peluang Beternak Burung dan Ayam Hias

Untuk ayam hias selama berjalannya waktu 2010 sampai 2015 ia melihat peluang ayam hias yang cantik-cantik. Dan ternyata di Indonesia ayam hias ini sudah bisa adaptasi kemudian ia memberanikan diri untuk terjun ke ayam hias dan merak hijau.

Ayam hias ini ada banyak jenisnya, yang pertama dulu ia kembangkan mulai dari ayam hias Ringnecked Pheasant. Dari situ mulai naik ke Golden Pheasant, Yellow Pheasant, Lady Amherst Pheasant, dan sekarang total punya 7 jenis. Sedangkan untuk merak hanya menangkarkan Merak Hijau Jawa yang dilindungi negara.

Edukasi dan Bimbingan

JSP Farm Jogja tidak hanya sekedar menjual saja burung kicau dan ayam hias saja. Namun juga memberikan edukasi dan bimbingan bagi konsumennya. Sehingga konsumen akan semakin yakin ketika akan memelihara burung kicau ataupun ayam hias.

Mulai dari perawatannya, harganya, kandangnya yang cocok, untuk penangkaran bagaimana caranya, dan itu semua akan dibimbing sebisa mungkin. Jadi di JSP Farm Jogja ini tamu yang datang tidak hanya yang paham akan burung kicau dan ayam hias. Ada yang masih benar-benar awam, sehingga terkadang owner datang ke lokasi untuk membimbing langsung.

Pelayanan JSP Farm Jogja

Bahkan ia juga membantu untuk membuat sketsa kandang dan lain sebagainya, dan itulah wujud pelayanan dari JSP Farm Jogja untuk para pembeli. Yang namanya penangkaran burung kicau dan ayam hias yang mana notabene hewan tidak seperti pabrik yang bisa terus diproduksi secara terus menerus.

Akan tetapi tergantung dari bagaimana cara merawat, bagaimana kenyamanan dari unggas tersebut, sehingga unggas tersebut bisa berkembang biak. Apabila kandang dan perawatannya kurang nyaman tentu sangat sulit untuk jadi.

Kunci dalam berbisnis ternak burung adalah perawatannya yang continue atau rutin, kondisi kandang yang sesuai dengan dibuat seperti habitat aslinya. Walaupun tidak besar tidak masalah yang terpenting ayam atau burung tersebut nyaman.

Selain itu bagaimana sebagai penangkar untuk memberikan pencegahan agar tidak terserang penyakit, atau rutin memberikan vaksin rutin 3 bulan sekali. Untuk pakannya juga perlu untuk diperhatikan dengan memberikan sayur, buah dan rempah.

Harga Burung Kicau dan Ayam Hias

Harga burung kicau dan ayam hias di penangkaran JSP Farm Jogja ini dari burung Kacer anakan sepasang 150 ribu – 700 ribu, Murai Batu sepasang 3 jt – 6 jt, Jalak Bali dengan sertifikat resmi anakan sepasang 3,5 jt – 4 jt, Kacer Wulung sekitar 2 Jt.

Sedangkan untuk ayam hias Pheasant yang ditangkarkan disini yang paling murah adalah Ringnecked Pheasant, untuk ayam hias ini dijual mulai dari remaja. Untuk harga mulai dari 1,5 Jt – 1,7 Jt sepasang. Lalu Golden Pheasant 5 Jt – 5,5 Jt sepasang, Yellow Pheasant 6,5 Jt sepasang, Reeves’s Pheasant 6 Jt – 7 Jt per pasang, dan Lady Amherst Pheasant 11 Jt per pasang, dsb.

Merak Hijau Jawa ini prosesnya sangat lama dan untuk mendapatkan ijin tidak mudah. Lama prosesnya bisa sampai 1 tahun lebih dan akhirnya bisa tembus perijinanya sampai ke kementrian Jakarta. Untuk F2 Merak Hijau Jawa 25 Jt per pasang umur 3 – 4 bulan. Burung berkicau ini 3 bulan 2 kali produksi, jadi anggap saja dalam waktu 1,5 bulan JSP Farm Jogja menjual Kacer 1 – 10 ekor, Jalak Bali juga sejumlah itu, Murai Batu bisa mencapai 2 – 14 ekor, Kacer Wulung 3 – 4 ekor.

Sedangkan untuk ayam hias jenis Pheasant dan Merak Hijau karena produksinya setahun sekali maka hanya bisa menjual di bulan Maret sampai Mei. Ketika lepas bulan Mei maka stok sudah habis. Masuk bulan September nanti bisa dijual kembali Maret. Jadi siklusnya seperti itu, untuk ayam hias Pheasant ini bisa menjual 60 – 80 ekor dalam 1 musim atau 1 tahun.

Sekian cerita dari seorang jutawan yang mengawali bisnis beternak burung kicau dan ayam hias yang kini sukses jadi jutawan. Tonton video liputannya hanya di chanel TVBisnis. Dan tonton juga video liputan menarik lainnya seperti berikut ini.

Tinggalkan komentar