Bisnis Jamu Kekinian, Omzetnya Bisa Sampai 3x Lipat!

Bisnis jamu merupakan salah satu peluang yang mungkin kurang banyak diminati. Tapi siapa sangka ternyata sekarang ini bisnis jamu justru menjadi salah satu peluang yang menjanjikan karena penggemarnya justru makin bertambah. Jamu merupakan minuman tradisional yang kaya akan rempah. Di balik kesegarannya, jamu juga menyimpan berbagai khasiat untuk kebugaran tubuh. Minuman jamu pada dasarnya bisa dinikmati oleh berbagai kalangan mulai dari anak-anak sampai orang tua. Jadi bisa dikatakan kalau pasar dari bisnis jamu ini sangat luas.

Target pasarnya yang luas menjadikan bisnis jamu punya peluang menjanjikan untuk mendatangkan keuntungan yang besar. Saat ini minuman jamu tradisional namanya memang semakin terangkat. Apalagi sekarang sudah mulai banyak bermunculan bisnis jamu tradisional yang dikonsep dengan lebih modern. Salah satunya adalah Ngombe Jamu milik Niken Agustin. Bisnis jamu miliknya itu sudah berjalan kurang lebih selama dua tahun dan omzetnya sekarang bisa mencapai 3x lipat.

Memulai Bisnis Jamu

Dalam memulai bisnis jamu ini diakui oleh Niken kalau awalnya hanya dijadikan bisnis rumahan untuk berkreasi. Tapi ternyata peluangnya justru menjanjikan dan masih terbuka lebar. Sejak kecil Niken memang menyukai minuman jamu tradisional. Kesukaannya tersebut ternyata dibawa sampai dewasa sehingga Niken menjadi salah satu pelanggan setia pedagang jamu di sekitar rumah. Dari kesukaannya inilah muncul pikiran di benaknya untuk menjual jamu tradisional dengan konsep yang lebih modern. Hingga pada akhirnya Niken memulai bisnis jamu dengan menjadikan pedagang jamu langganannya sebagai produsen sementara Niken hanya sebagai marketer.

Di awal memulai bisnis jamu Ngombe Jamu ini ternyata mendapat respon yang positif mulai dari orang-orang terdekat yang jadi pelanggan sampai orang di luar circlenya. Dalam kurun waktu tiga bulan saja bisnis jamunya ini sudah menghasilkan pendapatan yang menggiurkan. Tapi dalam waktu tiga bulan itu juga ada kendala yang dialami. Pedagang jamu yang menjadi produsen jamu yang selama ini dijual oleh Niken harus pulang ke daerah asal karena segera akan melangsungkan proses persalinan.

Dari situlah Niken pada akhirnya mau tidak mau harus belajar membuat jamu supaya bisnis jamunya ini tetap bisa berjalan. “Kalau nggak diterusin ya sayang banget. Pelanggan tetapnya udah ada, pasarnya luas, dan pendapatannya juga menjanjikan. Jadi dari situ ya saya harus belajar bikin jamu. Meskipun kalau dari latar belakang keluarga memang tidak ada yang ahli dalam membuat jamu. Saya belajar dari nol, trial and error, sampai bisa bikin jamu dengan citarasa yang konsisten tidak berubah-ubah,” tambah Niken.

Kendala dalam Menjalankan Bisnis Jamu

Kapasitan produksi yang terbatas menjadi salah satu yang dialami oleh Niken ketika memulai bisnis jamu. Selain karena sebelumnya produksi bergantung pada pihak lain, saat memproduksi sendiri Niken juga kewalahan dalam proses produksi. Sampai pada akhirnya Niken mulai merekrut pegawai untuk membantunya di bagian produksi jamu.Sebelum bisnis jamunya ini berkembang semakin besar, Niken juga mengalami kendala dalam urusan menjaga kualitas rasa. Di awal prosesnya belajar membuat jamu sendiri, pernah dalam sehari membuang sampai 10 lebih botol karena termasuk produk gagal. Tapi seiring berjalannya waktu Niken mulai bisa membuat resep jamu dengan citarasa yang terjaga. Rasa yang dihasilkan tidak berubah-ubah dan pastinya jamu yang dihasilkan berkualitas.

Strategi Pemasaran

Ngombe Jamu awalnya memang hanya sebagai pemasar produk jamu yang menjalin kerjasama dengan pedagang jamu. Tapi sekarang ini Ngombe Jamu adalah bisnis jamu yang memproduksi jamu sendiri dengan kualitas yang makin berkelas. Hal yang membedakan antara produk jamu dari Ngombe Jamu dengan minuman jamu yang lain adalah proses produksinya yang dilakukan higienis, citarasa terjaga konsisten, tanpa bahan pengawet, dan kemasan jamu yang sesuai dengan karakteristik produk. Seperti halnya jamu botolan yang dikemas dengan botol kaca untuk melindungi kualitas rasa dan kandungan jamu tetap terjaga.

Strategi pemasaran yang dilakukan Niken ketika memulai bisnis jamu ini diawali dengan menawarkan ke berbagai grup Whatsapp dan komunitas yang diikutinya. Sampai pada akhirnya memanfaatkan media sosial dan endorse ke beberapa influencer. Selain itu selama pandemi ini Niken juga memanfaatkan peluang dari para selebriti yang open free endorse dengan mengirimkan produknya supaya bisa diendorse tanpa dipungut biaya. Ngombe Jamu sekarang ini juga sudah tersedia di beberapa marketplace yang juga bekerjasama dengan BRI terkait pemasaran produk-produk UMKM.

Perizinan

Dalam menjalankan bisnis jamu ini tentu saja perlu izin seperti halnya untuk produk-produk yang masa simpannya lebih dari tujuh hari. Produk-produk dari Ngombe Jamu sudah mengantongi izin Produk Industri Rumah Tangga atau izin P-IRT dari Dinas Kesehatan setempat. Dalam proses izin P-IRT ini selain ditinjau dari produknya, proses produksinya juga ditinjau secara ketat. Di mana air yang digunakan untuk membuat jamu juga harus lolos uji lab. Tujuannya sudah pasti untuk memastikan kalau produk-produk dari Ngombe Jamu ini aman dan layak untuk dikonsumsi oleh pasar. Jadi, produk dari Ngombe Jamu seperti wedang serbuk sudah legal mengantongi izin P-IRT. Untuk produknya yang lain seperti jamu botol karena masa simpannya di bawah tujuh hari tidak memerlukan izin, tapi air yang digunakan untuk produksi sudah lolos uji lab. Kemudian untuk produk wedang rempah seperti secang dan uwuh juga telah tersedia dalam bentuk kemasan ecopark yang aman melindungi produk sekaligus ramah lingkungan.

Inovasi Bisnis Jamu

Meskipun jamu merupakan minuman tradisional tapi inovasi produk juga harus mengikuti perkembangan zaman. Hal ini juga dilakukan oleh Niken dalam memgembangkan Ngombe Jamu. Selain menyediakan minuman jamu dalam kemasan botol kaca, Niken juga menginovasikan beberapa minuman tradisional seperti wedang secang, uwuh, dan jahe sereh dalam bentuk bubuk. Begitu juga wedang rempah yang dikemas dengan kemasan standing pouch craft window supaya tampilannya lebih berkelas sekaligus ramah lingkungan. Inovasi tersebut pastinya dilakukan untuk memperluas jangkauan pasar. Terbukti dengan banyaknya pelanggan yang membeli dari luar kota.

Selain inovasi dari kemasan, Niken juga mengkreasikan sajian jamu botolan dalam varian rasa yang lebih beragam. Ada 10 varian rasa jamu botolan yang saat ini tersedia di Ngombe Jamu. Varian rasa tersebut adalah kunyit asem, beras kencur, uyup-uyup, temulawak, ultimate, tamarin, lemongrass tea, tumeric latte, ginger latte, dan kopi bajigur. Untuk produk jamu botol Ngombe Jamu memanfaatkan jasa ekspedisi yang menyediakan freezer dalam proses pengiriman supaya produknya tetap terjaga kualitasnya.

Meskipun baru dua tahun berjalan, bisnis jamu milik Niken ini dimulai dengan visi dan misi yang jelas. Bukan sekadar mencari keuntungan material, tapi juga ingin memberikan manfaat dengan menyediakan minuman yang berkhasiat untuk kesehatan bagi setiap pelanggan.

“Ketika saya mau memulai bisnis jamu ini ada prinsip yang saya pegang. Kalau mau mulai bisnis jadilah yang pertama, kalau gak bisa jadilah yang kedua, tapi kalau masih gak bisa jadilah yang beda. Maka dari itu saya bikin Ngombe Jamu sebagai bisnis jamu yang beda,” tutup Niken.

Itulah kisah dari bisnis jamu “Ngombe Jamu” milik Niken Agustin. Semoga kisah ini bisa menginspirasi kamu untuk terus berproses dalam mengembangkan bisnis kamu ya. Bagikan juga kisah ini ke teman kamu yang lain supaya makin banyak orang yang terinspirasi untuk memulai bisnis.

Ikuti terus inspirasi bisnis menarik lainnya hanya di BisnisUKM.com

Tinggalkan komentar