Bisnis Kerajinan Janur Kuning Raup Untung dari Hajatan

Peluang bisnis kerajinan janurPesta pernikahan atau hajatan selalu identik dengan kehadiran janur kuning. Berangkat dari banyaknya permintaan akan janur kuning, Ahmad (28) membuka bisnis jasa pembuatan janur kuning dengan omzet jutaan rupiah.

Keahlian membuat janur kuning didapat Ahmad secara otodidak. Berkat keahliannya itu, pesta pernikahan jadi terlihat lebih semarak karena kehadiran janur kuning yang biasa dipasang di ujung gang.

Baca Juga Artikel Ini :

Menyambut Lebaran, Selongsong Ketupat Jadi Rebutan

Ketupat Idul Fitri Menjadi Peluang Mengais Rezeki

Dalam seminggu, Ahmad mengaku bisa menerima pesanan 14-20 janur kuning dengan harga per unit Rp 250 ribu. Untuk satu unit pesanan janur kuning biasanya ia rampungkan dalam waktu satu jam.

“Satu jam kelar, pesanan dari sejumlah wilayah mulai dari Depok, Tangerang, hingga Kalideres (Jakarta Barat),” ujarnya kepada BisnisUKM.com di kiosnya, Pasar Lembang, Cileduk,” Jumat (20/5).

Pesanan Meningkat Usai Idul Adha

Pesanan janur kuning biasanya akan meningkat menjelang bulan puasa dan usai lebaran haji. Pesanan itu datang dari perorangan untuk acara sunatan dan pernikahan. Tapi, ada juga dari sejumlah kantor atau instansi untuk acara peresmian dan resepsi kenaikan jabatan.

Bisnis kerajinan janur“Menjelang bulan puasa makin banyak pesanan, karena saat puasa sudah tidak ada lagi yang hajatan. Meski permintaan banyak harganya tetap sama. Satu unit kita jual Rp 250 ribu,” katanya.

Untuk menjalankan bisnis kerajinan janur kuning ini, Ahmad membeli pasokan bahan dari pemilik kebun kelapa di Pandeglang. Begitu pun karyawan, ia pekerjakan dari daerah yang sama.

“Setiap malam kita dapat pasokan 200 ikat daun kelapa. Kalau pesanan lagi ramai, kita bisa dapat kiriman hingga 1.000 ikat daun kelapa,” sebutnya.

Selain menjual janur kuning, ia juga menjual daun kelapa yang masih utuh. Untuk satu ikat daun kelapa biasa dijualnya Rp 25 ribu. Sedangkan daun kelapa yang telah berbentuk anyaman ketupat dijualnya Rp 3.000-10.000 per 10 buah.

“Kalau daun ketupat yang beli biasanya tukang gado-gado dan ketoprak,” tandasnya.

Tim Liputan BisnisUKM

(/Dunih)

Kontributor BisnisUKM.com wilayah Depok