Bisnis Kreasi Kerajinan Berbahan Baku Kaca

Usaha kerajinan kaca (mirror craft) saat ini mengalami perkembangan yang cukup signifikan. Pemasaran produk kerajinan tersebut tidak hanya merambah kota-kota besar di Indonesia, bahkan telah menembus pangsa pasar internasional seperti Eropa dan negara-negara di Asia. Kondisi tersebut membuat sebagian besar pengrajin kaca berlomba-lomba menghasilkan kreasi produk yang menarik, agar bisa dilirik customer lokal maupun mancanegara. Salah seorang pengrajin kaca yang selama ini rutin memproduksi aneka kerajinan berbahan baku kaca tersebut adalah Bapak Sapto Daryono (38). Pria asli Solo itu sejak tahun 2005 mulai aktif memproduksi dan melayani berbagai pesanan produk kerajinan kaca, seperti cermin hias, lampu hias, lampu gantung, tempat tissue, asbak, dll.

cermin hias

Ditemui Hari Selasa (11/10) di workshop Jalan Parangtritis Bantul Yogyakarta, Pak Sapto yang mengusung Ride One Gallery sebagai nama usahanya berujar asal mulanya membangun bisnis tersebut. “Orang tua yang pertama kali mengenalkan kerajinan kaca kepada saya, sejak itulah saya terus belajar hingga pada akhirnya bisa membangun usaha seperti sekarang ini,” kata Pak Sapto kepada tim liputan bisnisUKM. Langkah awal yang ditempuh suami dari Ibu Fitria (32) tersebut adalah memperkenalkan produk kreasinya kepada teman-teman dekatnya. Setelah mendapatkan respon positif, Pak Sapto memberanikan diri untuk membuka show room di Jalan Bantul km.7 Bantul dan kemudian di Desa Wisata Kasongan Bantul.

Untuk lebih memaksimalkan proses produksi dan pemasarannya, Pak Sapto lantas memindahkan lokasi show roomnya di tempat yang lebih besar lagi, yaitu di lokasinya yang sekarang (Jal. Parangtritis km.10). Dari situlah, saat ini Pak Sapto dikenal sebagai salah satu pengrajin kaca yang memiliki ratusan koleksi desain menarik dan original. “Untuk jenis lampu saya memiliki kurang lebih 50 desain, kemudian cermin hias 30 desain, dan produk lain yang berukuran kecil jumlahnya ratusan,” terang Pak Sapto. Menurutnya, desain-desain tersebut dikreasinya secara otodidak, untuk kemudian dipadukan dengan desain permintaan customer.

Selain didukung kreatifitas yang tinggi, Ride One Gallery juga dimudahkan dengan melimpahnya bahan baku (kaca) di pasaran. Menurut Pak Sapto, saat ini dirinya memiliki toko langganan yang siap menyediakan bahan baku kaca kualitas lokal maupun impor. “Untuk cermin hias, saya selalu menggunakan bahan baku kaca impor, harga bahan bakunya Rp.290.000/ lembar (ukuran 210 cm x 190 cm), sementara untuk lampu hias, saya menggunakan bahan baku kaca lainnya, seperti kaca flora dengan harga Rp.90.000,00-Rp.110.000,00/ lembar (ukuran 155 cm x 90 cm),” jelasnya.

lampu kaca hias

Dibantu 7 orang tenaga produksinya, Ride One Gallery saat ini mampu menghasilkan 300 pcs craft kaca, 200 pcs lampu, dan kurang lebih 50 cermin hias per bulannya. Jumlah tersebut akan meningkat dengan sendirinya ketika pesanan semakin mengalir. Aneka produk tersebut kemudian dipasarkan ke pasaran lokal dan internasional. “Untuk pasar lokal, saat ini kami melayani pesanan dari Jakarta, Semarang, Solo, Jambi, Sulawesi, Mojokerto, dan Surabaya; sementara untuk pasar ekspor kami memiliki pelanggan tetap dari Kuala Lumpur Malaysia,” imbuh Pak Sapto. Dengan harga produk Rp.150.000,00 hingga jutaan rupiah per pcs, Pak Sapto mengaku bisa memperoleh omzet rata-rata 30 juta/ bulan.

Selama menjalankan usahanya, Pak Sapto yang kini juga disupport 4 orang staff kantornya mengakui bahwa pameran menjadi media pemasaran yang dianggapnya paling efektif. Dengan mengikuti pameran, bisa dipastikan permintaan akan produk-produknya mengalami peningkatan. “Setiap mengikuti pameran baik yang skala lokal (Yogyakarta) maupun nasional (Jakarta), kami selalu mendapatkan customer baru, dan itu menjadi salah satu keuntungan bagi kami,” tembah bapak 2 orang putra tersebut. Selain secara offline, sistem pemasaran yang mereka lakukan adalah melalui media online (website). Namun menurutnya, sampai saat ini yang lebih efektif adalah melalui pameran-pameran.

Untuk mengikuti selera pasar yang semakin berkembang, Pak Sapto tidak pernah berhenti dalam menciptakan ide kreasi terbaru. Langkah tersebut untuk mengantisipasi kejenuhan pasar yang disebabkan desain monoton. Hal itu juga yang menjadi alasan beliau tidak pernah takut menghadapi persaingan dengan usaha sejenis. “Produk-produk kami memiliki ciri khas desain tersendiri, jadi kami tidak pernah takut menghadapi persaingan pasar yang ketat,” jelasnya. Di akhir wawancaranya, Pak Sapto berharap pihaknya bisa lebih meningkatkan kualitas dan kuantitas produksinya, serta memiliki cabang produksi yang lebih banyak lagi.

Tim liputan bisnisUKM

28 Komentar

  1. menarik sekali kerajinannya pak sapto.. boleh saya minta katalog lengkapnya? tolong kirim ke alamat email saya di dickykecap@gmail.com
    mksih sblmnya… salam sukses :)

    • maturnuwun pak handoyo,,monggo untuk pin bb saya 7637d76b ,,untuk nomor hp saya 085293333003 (ada wa juga)…saya tunggu njjih ordernya.

      • Saya mencari Galleri Bapak di Km 10 tp tdk ktemu Pak, no HP jg Saya cb hubungi tdk nyambung.
        Boleh di informasikan no HP yg bs sy hubungi Pak?

      • Selamat pagi Bapak Syarief, untuk contact person Bapak Sapto pin bb 7637d76b ,,untuk nomor hp 085293333003 (ada wa juga). Semoga bisa membantu dan salam sukses!

  2. pak boleh minta catalog nya dan price list nya pak, saya tertarik jd reseller lokasi saya Pontianak pak.
    email ke Yusak.dharmawan@gmail.com

  3. Bagaimana cara membangun kembali semangat kreatifitas setelah usaha kerajinannya sempat mengalami kegagalan,,,???

  4. klo misalnya mau ikut pelatihan boleh nggak….???? TRUS ATURANYA GIMANA……………..?????

    • Terimakasih atas tanggapannya. Saat ini di bisnisukm.com belum menyediakan paket untuk pelatihan Bisnis Kerajinan Kaca. Apabila bapak berminat, dapat menujukkan email bapak di comment ini agar bisa di follow up langsung oleh pihak UKM yang bersangkutan. Salam Sukses !

  5. mau donk masarin kraft kacanya. tlg harga n brosur ke email or rmh : JL.ADISUCIPTO GG.NUSANTARA NO.40 PTK 78124 KALBAR

Komentar ditutup.