Bisnis Kurma Modal Syirkah, Punya 200 Reseller Lebih

Bisnis kurma mulai ditekuni Syarif ketika masih berstatus mahasiswa semester 4 di sebuah kampus swasta di Yogyakarta. Permodalannya dari syirkah dan mengusung konsep bisnis kurma muslim! Inspiratifnya lagi, Syarif memulai bisnis ini tanpa menggunakan permodalan dari bank sama sekali. Alhamdulillah, sekarang sudah punya 200 reseller dan stok 2 ton kurma setiap minggunya. Penasaran bagaimana perjalanan usaha Syarif menekuni bisnis Kurmanis? Tonton video selengkapnya di bawah ini.

Di Jogja sendiri Kurmanis ini ada 2 cabang, salah satunya di Jalan Palagan No. 9 dan yang satunya berada di Condongcatur Jalan Candi gebang No. 11. Sebenarnya ada cabang satu lagi di Purworejo yang tepatnya berada di Panginrejo. Kurmanis ini menyediakan berbagai jenis kurma, oleh-oleh haji dan barang-barang dari Arab. Ada berbagai kebutuhan dan makanan Arab yang dijual ditempat tersebut.

Bisnis Kurma dan Kebutuhan Muslim

Inisiatif Berbisnis Kurma

Syarif ini baru menyelesaikan pendidikan dibangku kuliah ini pada tahun 2018. Pada zaman masih kuliah Ia mengaku sering mengikuti pengajian di daerah Pogung. Pada saat pengajian itu biasanya pada hari Kamis, dan ketika puasa berbuka menggunakan kurma. Di waktu itu di tahun 2018 kurma relatif sulit ditemukan di Jogja dan harganya mahal.

Kemudian Ia berinisiatif mendatangkan kurma dari Jakarta. Dan alhamdulillah teman-teman menyukainya. Lalu Ia menyediakan beberapa jenis kurma dan ada banyak jamaah umroh yang tertarik. Kemudian Ia berinisiatif untuk di onlinekan, kebetulan pun ada banyak yang tanya digunakan untuk oleh-oleh. Ia pun juga menyediakan barang-barang lain selain kurma.

Permintaan Meningkat

Pada awalnya ini bermula dari iseng-iseng karena dulu belum memikirkan keuntungan dan kebutuhan karena masih duduk dibangku kuliah. Semester 4-5 menjadi awal mula Syarif ini mencoba memasarkan kurma menjual kurma sambil kuliah. Namun tak disangka ternyata lancar dan banyak permintaan. Pernah pada waktu itu satu kontrakan tidak muat menampung kurma karena saking banyaknya.

Permintaan yang banyak untuk oleh-oleh dan untuk kajian tersebut memenuhi seluruh kontrakannya. Ternyata setelah mengetahui kurma memiliki manfaat yang baik untuk kesehatan. Salah satunya melancarkan asi, induksi alami kontraksi, untuk diet dan masih banyak lagi manfaatnya untuk kesehatan. Bahkan untuk sarapan pagi hanya 3 butir saja sudah cukup, energinya ada dan rasa kenyangnya pun bertahan lama.

Membuka Outlet

Bermula dari sana kemudian bisnisnya ini lancar, kemudian Ia lanjutkan sewa kontrakan di Palagan. Latar belakang Syarif ini mengenyam pendidikan manajemen di UII. Ilmu yang selama ini dipelajarinya di bangku kuliah akhirnya bermanfaat dan terpakai ketika Ia terjun dalam bisnis kurma ini. Mulai dari manajemen SDM, yang mana digunakan untuk mengelola karyawan, dan manajemen lainnya yang selama ini Ia pelajari terpakai saat terjun menekuni bisnis kurma ini.

Untuk produk yang Ia miliki dulunya berkembang dan berproses. Dari yang dulunya Ia hanya mengenal beberapa jenis kurma saja. Setelah kini terjun dalam bidang ini barulah Ia tahu ada beberapa jenis kurma yang dikonsumsi. Dan beruntungnya ada banyak temannya yang kuliah di luar negeri, salah satunya Sudan, Mesir, Arab. Kemudian di tawarin beberapa jenis kurma oleh temannya tersebut untuk dijual di Indonesia karena jumlahnya yang masih sedikit.

Jenis Kurma Pertama di Kurmanis

Pertama dulu Ia kontak temannya yang ada di Sudan, dan memberanikan diri menjual kurma muda. Ternyata respon masyarakat bagus dan di Indonesia ini sangat laris sekali. Manfaat dari kurma muda ini untuk program hamil, selain kurma muda ada pula buah zuriat. Ia pun merasakan prosesnya dari beberapa tahap. Dari awalnya hanya beberapa jenis saja. Sampai kini ada beberapa macam yang Ia stok. Ternyata setelah ditekuni bisnis ini sangat cocok di Indonesia.

Modal bisnis Syarif ini dengan menggunakan metode syirkah. Yakni modal patungan dari beberapa temannya dan sistemnya bagi hasil. Syirkah ini menjadi solusi permodalan yang dipilihnya untuk mengembangkan bisnis kurma. Dulu pertama kali berjualan Kurmanis ini mengajak 2 teman. Satu dari Kalimantan dan Jogja. Akhirnya dari modal tersebut dibelikan kurma hanya beberapa jenis saja.

Dari modal syirkah tersebut dibagi hasil setiap bulanya, dihitung laba bersihnya. Untuk kedua temannya tersebut sudah lebih dulu lulus dari bangku kuliah. Sehingga Syarif ini mengelola sendiri di Jogja. Nah ketika datang bulan ramadhan penjualan kurma bisa meningkat 5 sampai 10x lipat penjualan kurma. Otomatis perlu modal tambahan, sehingga Ia ajak teman yang lainnya.

Modal Bisnis Syirkah

Sampai saat ini di setiap toko yang dikelola pasti sistemnya syirkah semua. Jika yang di Palagan syirkah dengan teman-temannya. Untuk yang di Condongcatur dan Purworejo juga semuanya syirkah dengan teman yang lainnya. Ia menghindari modal dengan cara pinjam di bank atau cara lain yang ada bunganya dan memilih cara syirkah.

Tantangan utama yang di hadapainya adalah tekad dan pengetahuan. Jika keduanya sudah dimiliki maka tinggal dijalankan. Dia merasa ada banyak teman-teman yang jika diajak berbisnis perhitungan jelas, prospek jelas, pembagian hasil jelas sudah pasti banyak yang mau.

Di Kurmanis ini ada beberapa puluh jenis kurma yang disediakan. Best seller produk diantaranya adalah kurma sukari, ajwa, mesir, tunisia, luluk, kenezi, saggae dan masih banyak lagi. Selain produk kurma Ia juga menyediakan berbagai jenis beras basmati dari India dan Pakistan. Garam dari Himalaya, kacang-kacangan seperti almond dan produk-produk sehat dan organik.

Toko Produk Kebutuhan Muslim

Selain itu branding toko Kurmanis ini bukan toko oleh-oleh. Melainkan produk kebutuhan muslim sehari-hari, jadi jikalau masyarakat tahu Kurmanis ini bukan hanya toko oleh-oleh haji saja. Nah ini adalah salah satu strategi marketing, dimana jika branding awal toko oleh-oleh haji pasti yang datang hanya yang haji atau umroh. Jadi dari awal memang komitmen dengan teman-teman. Branding yang dilakukan adalah toko kebutuhan muslim atau kebutuhan sunnah sehari-hari.

Sehingga untuk semuanya yang butuh untuk dikonsumsi dan barang untuk dipakai sesuai sunnah atau yang baik untuk kesehatan. Seperti madu dan lain-lain akan disediakan, baik beras organik dsb Mau itu produk untuk diet, untuk sunnah akan disediakan. Untuk produk kebutuhan sehari-hari inshaAllah lengkap tidak hanya oleh-oleh haji saja.

Bisnis Kurma Potensinya Besar

Untuk kebutuhan pasar dengan kapasitas toko yang masih sederhana ini bisa dikatakan baru. Di Jogja saja 20 ton, bahan teman-temannya pun mendistribusikan kurma ini dalam jumlah banyak. Kebutuhan kurma saat ini memang sangat banyak, terutama di Jogja. Sehingga sangat berpotensi karena market share masih kecil. Padahal market yang bisa kita distribusikan lumayan cukup besar. Apalagi untuk sekarang ini produk kesehatan sedang menjadi trend. Bukan karena covid, bahkan jauh sebelum covid. Trend kesehatan secara islam itu sedang naik.

Sistem Marketing

Kebutuhan akan kurma dan madu di nilainya cukup banyak. Perbandingan marketing online dengan offline ada sekitar 70/30. Untuk pasar online sekitar 70% dan 30% offline. Untuk pemasaran via online Ia rutin melakukan promote paid dengan menggunakan akun-akun Jogja terkenal. Seperti akun review akun kuliner dan akun wisata Jogja. Ia berprinsip dalam 1 bulan harus menghabiskan 10% uang untuk iklan online.

Kebanyakan para konsumen yang datang dari pengunjung online. Namun offline tidak melakukan marketing, hal ini karena belum adanya team yang terjun langsung dilapangan sebagai marketing.

Nah tadi adalah kisah yang sangat menginspirasi sekali dari seorang pengusaha muda yang memulai bisnisnya dengan berproses hingga kini sukses memiliki 3 cabang. Nah tonton juga video liputan menarik lainnya hanya di channel youtube TVbisnis. Salah satu video liputan populer yang tak kalah menarik adalah Bisnis Arumanis Haji Ardi, penasaran? selengkapnya bisa diakses di link dibawah ini.

4 Komentar

Tinggalkan komentar