Menduduki posisi sebagai salah satu staf di PT. Kereta Api Indonesia (PT KAI) tak lantas membuat Ali Sunarwan, S.AB (43) merasa puas dengan kesuksesan yang telah Ia dapatkan. Bila orang lain memimpikan gaji yang lebih dari cukup, pekerjaan teratur serta kesejahteraan hidup yang terjamin, maka lain halnya dengan Ali yang mulai bosan menikmati kenyamanan yang didapatkannya sebagai seorang karyawan.
Keberaniannya untuk keluar dari zona nyaman Ia buktikan setelah tahun 2009 silam Ali memutuskan untuk resign dari PT KAI. “Setelah resign dari PT KAI tahun 2009 saya mencoba mendirikan sebuah CV yang bergerak dalam bidang katering. CV tersebut saya namakan CV. Citra Raya Mandiri atau sering disebut masyarakat dengan nama Citra Catering Service,” ujarnya.
Baca Juga Artikel Ini :
Rupanya keberuntungan memang berpihak pada Ali. Kejeliannya melihat peluang pasar di bisnis makanan serta ketekunannya dalam merintis usaha, mengantarkannya sukses mendapatkan tender besar untuk melayani jasa katering salah satu kantor BUMN dan PT, Mayora TBK.
“Sekitar tahun 2010-2011 kami mendapat kepercayaan sebagai vendor di PT Mayora, Tbk dan di tahun 2011 kami juga melayani salah satu BUMN yaitu PT Surveyor Indonesia di Gatsu Jakarta. Selain melayani katering rantangan di beberapa kantor bank di Daerah Depok, kami juga melayani permintaan katering rantangan di perumahan-perumahan,” begitu jelas Ali Sunarwan.
Beralih ke Bisnis Makanan Sehat Rendah Kolesterol
Setelah dua tahun menekuni bisnis katering, rupanya Ali harus menerima kenyataan pahit bahwa di tahun 2011 tender perusahaan yang bekerjasama dengan CV. Citra Raya Mandiri terpaksa terhenti karena ada kebijakan baru dari perusahaan bahwa layanan jasa katering diganti dengan uang tunai ke karyawan.
“Sejak saat itu akhirnya saya beralih ke bisnis foodcourt atau kantin karyawan dengan cara sewa di beberapa tempat di Jakarta. Namun seiring ketatnya dunia bisnis makanan, saat ini kami mulai mengembangkannya dengan konsep baru baik untuk bisnis katering maupun Resto Dapur Pepes yang sengaja kami rintis untuk memperkenalkan makanan sehat rendah kolesterol,” terangnya.
Mengangkat menu pepes sebagai produk unggulan, saat ini Ali menghasilkan 10 jenis macam pepes rendah kolesterol. “Pola hidup sehat seseorang dimulai dari pola makan, Dapur Pepes lahir dengan jargon “Makan sehat rendah kolesterol” karena trend makanan saat ini kebanyakan menggunakan minyak goreng,” kata pengusaha sukses di bisnis kuliner tersebut.
BINGUNG CARI IDE BISNIS ?
Dapatkan Ratusan Ide Bisnis Dilengkapi Dengan Analisa Usaha.
Memanfaatkan bahan baku yang ada di pasar tradisional, setiap harinya Ali bisa memproduksi 25 – 30 kilogram pepes dengan bantuan enam orang tenaga kerja yang Ia miliki. “Alhamdulillah selain bisa menikmati dunia usaha, saat ini setiap bulannya saya bisa mengantongi omzet lebih dari Rp 20 juta,” tuturnya.
Melihat perkembangan bisnis makanan sehat non kolestorol semakin menjanjikan, kedepannya Ali berencana untuk mengembangkan bisnisnya dengan sistem kemitraan. “Inshallah kami sedang merumuskan waralaba. Semoga kedepannya Dapur Pepes ini tidak hanya bisa dinikmati di Jabodetabek tapi juga mulai merambah daerah lain di seluruh Indonesia,” harap Ali.
Tim Liputan BisnisUKM
Mantap gan , semoga makin sukses … Amien
artikel cukup menarik, kami yang PNS jadi tertarik berbisnis UMKM dan ingin belajar berbisnis
artikel cukup menarik, kami yang PNS jadi tertarik berbisnis UMKM dan ingin belajar berbisnis