Bisnis Tas Perca Batik Omzetnya Selangit

Kain perca batik yang bagi sebagian besar orang dianggap sebagai sebuah limbah ternyata menyimpan potensi untuk dikembangkan menjadi produk yang bernilai jual tinggi. Bagi orang awam mungkin itu mustahil, namun di tangan Sri Susanti (36), perca batik ternyata mampu disulap menjadi kreasi produk unik dan memiliki nilai jual di pasaran. Melimpahnya limbah perca batik di sekitar tempat tinggalnya mengilhami warga Pleret Bantul tersebut untuk memanfaatkannya menjadi aneka jenis tas beragam bentuk.

“Saya merasa kok sayang kalau bahan baku (perca batik) hanya dibuang begitu saja, padahal jika dimanfaatkan dengan benar pasti akan menghasilkan sebuah produk yang menarik,” ujarnya kepada tim liputan bisnisUKM. Proses trial error dilakukan istri dari Dwi Istiarto (36) itu dengan mengandalkan ketrampilan menjahit yang dimilikinya sejak kecil. Kondisi tersebut diakui Ibu Sri cukup membantu merealisasikan ide-idenya mengkreasi berbagai macam jenis produk, seperti tas belanja, travel bag, tas sekolah, dll.

Kenapa tas? Diakui Ibu Sri ketika awal mula merintis usaha tersebut order pertama yang masuk adalah pesanan tas. “Tahun 2006 pasca gempa lebih tepatnya (mendapatkan order tas), dari situ saya mulai mengembangkan usaha ini dengan spesifikasi produk tas,” imbuhnya. Melalui kenalannya, Ibu Sri mulai berani memasarkan tas-tas kreasinya yang kebanyakan dijual di pasar-pasar. Baru setelah produknya mulai dikenal banyak orang, justru dirinya banyak ‘diburu’ oleh para pedagang-pedagang untuk dijadikan sebagai supplier.

Geliat Usaha Tas Perca Batik

Hampir seluruh kreasi Ibu Sri yang mengusung 2R Batik Craft sebagai nama usahanya diambil oleh pelanggan-pelanggan dari wilayah Yogyakarta dan Jawa Tengah. “Sebagian besar mereka adalah para pedagang yang ngetem di lokasi-lokasi wisata seputaran Jogja dan Jateng, seperti Malioboro, Beringharjo, Prambanan, Borobudur, dll,” jelasnya. Sehingga terkadang ketika musim liburan tiba, Ibu Sri mengaku kapasitas produksinya bisa melonjak lebih dari 100%.

Dibantu lebih dari 40 orang tenaga produksinya, Ibu Sri dalam sehari mampu memproduksi 100-200 pcs tas beragam jenis. Produk-produk tersebut 95% diambil oleh para pelanggannya. Sehingga, rutinitas yang dijalani ibu dua orang putra tersebut saat ini lebih banyak memenuhi pesanan para pelanggannya yang bisa mencapai 3.000 pcs/ minggunya. Karena hampir seluruhnya diambil oleh pelanggan, Ibu Sri sejauh ini belum memiliki workshop khusus untuk memasarkan produk-produknya. Semua proses produksi dan pemasaran dilakukannya di rumahnya.

“Bisa dikatakan cukup kualahan juga, apalagi semakin ke sini bahan baku (perca batik) semakin susah dan langka di pasaran, sehingga harus pandai-pandai dalam mengatur produksinya,” terang Ibu Sri. Untuk mengantisipasi adanya kelangkaan bahan baku tersebut, pihaknya melakukan stok produk, yaitu melakukan produksi secara besar-besaran ketika bahan baku mudah didapatkan. Strategi stok produk diyakini Ibu Sri saat ini paling efektif, apalagi kian hari banyak pihak-pihak yang mengajukan diri menjadi pemasar/ reseller produk kreasi Ibu Sri.

Info Produk 2R Batik Craft

Untuk harga, kreasi produk 2R Batik Craft dijual dengan harga yang bervariasi, tergantung jenis tasnya. Tas umum (seperti tas sekolah, tas belanja, dan sejenisnya) dipasarkan dengan harga Rp.15.000,00 s.d. Rp.20.000,00/ pcs. Sementara untuk tas model travel bag dipasarkan dengan harga Rp.35.000,00/ pcs. Dengan kisaran harga seperti itu, Ibu Sri mengaku dalam seminggu bisa mengantongi omzet rata-rata 6-8 juta Rupiah.

Adapun yang menjadi ciri khas kreasi produk 2R Batik Craft menurut Ibu Sri selain harga yang terjangkau adalah penggunaan warna-warna yang cerah. Selain itu, pihaknya juga menerima pelayanan purna jual atau garansi. “Untuk layanan purna jual hanya untuk jahitan, jadi misalnya ada produk yang jahitanya rusak bisa dibawa ke sini untuk kita perbaiki, dan itupun hanya berlaku selama 3 bulan saja,” lanjutnya.

Ketika ditanya mengenai harapan ke depannya, tanpa ragu Ibu Sri ingin usahanya tersebut bisa lebih berkembang dengan kapasitas yang lebih besar lagi. Terlebih dengan semakin berkembangnya usaha itu, dirinya bisa lebih banyak lagi merangkul ibu-ibu rumah tangga yang ada di wilayahnya untuk diberdayakan sebagai tenaga produksi. “Adanya liputan media (bisnisUKM.com) seperti ini semoga bisa mengenalkan produk kami ke jangkauan yang lebih luas lagi, minimal bisa menjangkau seluruh Jawa,” ujar lulusan pendidikan bahasa inggris tersebut. Salam Sukses!!

Tim liputan bisnisUKM

4 Komentar

  1. Saya tertarik dgn tas batik , ato mgkn kan kita bisa menjadi rekan kerja ? , dan di mn saya bisa hubungi anda ? Terima kasih

Komentar ditutup.