Bisnis Untuk Mahasiswa, Minuman Kekinian Cheese Tea Memang Beda!

Bisnis untuk mahasiswa memang ragamnya banyak sekali dan yang pasti dijamin kekinian. Seperti yang sedang dijalankan oleh Jihan Weskya Pratama misalnya, salah satu owner dari Cheese Tea Inc Gejayan. Ini merupakan salah satu minuman kekinian yang hadir di Yogyakarta.

Cheese Tea itu sebenarnya apa sih? Bagi yang belum tahu, Cheese Tea tidak hanya berfokus pada teh karena tersangkut dengan namanya Cheese Tea yang akan membangun mindset. Mindset seperti apa? Bahwa itu adalah teh yang dicampur dengan keju, sebenarnya itu bukan.

bisnis-untuk-mahasiswa-minuman-kekinian-cheese-tea-memang-beda

“Jadi kita itu punya banyak varian rasa dari minuman kita dan cuman kita lebih identiknya sama teh. Jadi teh nanti di minumannya itu ada teh dan di atasnya itu dikasih keju.” tutur Jihan saat mengenalkan bisnis minuman yang dikelolanya saat ini. Cheese Tea Inc Gejayan berlokasi di Jalan Gejayan atau Jalan Affandi No. 24 B, posisinya di sebelah Hotel Yellow Star.

Awal Memulai Bisnis Untuk Mahasiswa Yang Jeli Melihat Peluang

Kalau usaha ini grand opening pada tanggal 8 Februari 2019, namun untuk persiapannya sudah dipikirkan sejak akhir tahun 2018. “Itu berawal dari kita sebagai mahasiswa, saya sama teman saya satu lagi namanya Ade Dian Prayoga Putra dia sekarang lagi pulang kampung. Jadi kita berpikiran untuk gimana kita caranya untuk punya bisnis yang riil.”

Sebelumnya, Jihan dan rekannya pernah mencoba usaha kecil-kecilan kayak buka-buka pre order dan lain-lain. Pokoknya bisnis mahasiswa. Lalu mereka memiliki impian bagaimana caranya agar memiliki bisnis yang ada bentuk nyatanya. Sehingga bisa terjun langsung ke dunia bisnis secara riil sehingga mereka bisa belajar usaha dari situ.

awal-memulai-bisnis-untuk-mahasiswa

“Dari situ kita cari cari bisnis apa yang cocok untuk kita buka dan kita jalankan ke depannya. Lalu kita cari sampai akhirnya kita menemukan bisnis minuman kekinian yang mana waktu itu lagi hits dan lagi juga lagi trend di kalangan mahasiswa gitu. Nah jadi kita pilih untuk bisnis minuman.” tutur Jihan mengenang awal mula menjalankan usaha ini.

Jihan pun memaparkan, alasan pemilihan jenis bisnis minuman Cheese Tea ini karena ia melihat bisnis ini belum ada di Jogja waktu itu, belum terlalu dikenal orang. Baru mau memasuki Jogja, sedangkan di Jakarta sudah mulai naik trend-nya, cuman di Jogja belum sama sekali.

“Karena waktu itu waktu kita mau bangun bisnis ini yang lagi bagus pasarnya di Jogja itu adalah Thai Tea. Nah, karena kita lihat thai tea itu trend-nya sudah dua tahun, maka kita alihkan ke bisnis minuman cheese tea ini yang baru.” ungkap Jihan yang sempat menyinggung tentang bisnis thai tea yang menjamur di Jogja.

Ingin Menghadirkan Usaha Yang Tidak Latah

Jihan ingin menghasilkan variasi minuman yang baru untuk Yogyakarta. Perlunya melihat peluang, apakah peluangnya itu ada untuk bisnis yang akan dibangun. Maksudnya adalah apakah peminatnya itu bakal ada dan apakah dia itu akan menjadi sebuah trend baru setelah mengeluarkan varian. Jihan mengaku, sebelum terjun ke usaha ini memang sudah pernah punya pengalaman bisnis kecil-kecilan, jadi cukup familiar.

Bagi Jihan, yang paling penting untuk membuka bisnis adalah modal mental, yaitu mental untuk bisa berani mengambil risiko yang besar. Bukan hanya soal materi saja yang perlu diperhatikan pada masa awal memulai usaha. Pasalnya, yang namanya memulai bisnis pertama kali tidak mungkin langsung hasilnya melonjak bagus, pasti masih diambang-ambang batas.

Akan ada kemungkinan bisnis bisa lanjut terus atau apakah akan stop sampai di situ. Nah, mental menghadapi berbagai kemungkinan ini yang perlu dimiliki. “Nah mental itu yang harus kita punya mental kita harus siap untuk gagal gitu, bukan mental kita untuk sukses itu karena yang gagal ini yang bikin kita down.” Jadi kalau menurut Jihan, yang harus dimiliki adalah mental siap gagal. Memang kita harus berpikir positif, tapi kalau soal mental yang harus dimiliki haruslah berdasarkan pada kemungkinan terburuk, betul kan?

Jatuh Bangun Bisnis Untuk Mahasiswa, Di Balik Kesuksesan Sekarang

Berbicara mengenai kesulitan membuka usaha pertama kali adalah membangun brand awareness-nya, karena masih baru jadi mengenalkannya ke masyarakat juga cukup susah, inilah tantangannya. Jihan sendiri mengaku, CHeese Tea Inc miliknya perlu waktu 3 sampai 5 bulan untuk mengenalkannya ke masyarakat. Dalam waktu tersebut ia membangun brand image dan brand awareness dari Cheese Tea Inc ini sampai orang-orang mengenali dan mengetahui keberadaan minuman ini.

“Orang mengenali minuman kita bedanya yang paling jelas banget itu di setiap varian minuman kita pakai cheese. Nah jadi di atas nanti di atas minuman kita itu pakai cheese sedangkan minuman lain yang biasa itu kan mereka hanya sekadar minuman kasih es dan lain-lain.” Eksistensi cheese di sini yang diyakini Jihan akan menjadi kekuatan dari bisnisnya, menjadi daya tarik tersendiri.

Bisnis Untuk Mahasiswa Harus Kaya Akan Inovasi

bisnis-untuk-mahasiswa-harus-kaya-akan-inovasi

Cheese Tea Inc mengangkat banyak varian rasa, salah satunya ia menghadirkan teh kesehatan: green tea dan teh olong. Selain itu, ada pula varian cokelat, kopi, dan juga memiliki menu spesial seperti red velvet, matcha, mangga, stroberi, dll. Pokoknya semua varian ada cheese di bagian atasnya.

Lalu bagaimana caranya mematok harga? Kalau Cheese Tea Inc sendiri range harganya dari 15ribu sampai yang paling mahal hanya 21ribu itu pun cup 22oz yang digunakan. Pas banget kan sama kantung mahasiswa? Ini juga yang perlu dipertimbangkan, siapa sasaran kamu dalam berbisnis.

Mengenai bahan baku, mereka menggunakan bubuk untuk setiap variannya. Kalau tehnya langsung pakai daun teh murni yang diseduh. Pokoknya terkait bahan baku yang mudah didapatkan: kopinya bean coffee yang bisa didapat di toko kue atau toko jual minuman di Jogja.

“Untuk cheese-nya dapat beli di tempat-tempat orang yang jual makanan dan minuman bahan-bahan kue gitu ada beberapa yang kita datangkan dari luar Jogja itu varian coklat sama varian teh kalau varian teh kita ini kan karena murni kita langsung dari Jakarta. Kalau teh olong langsung impor dari Jepang.”

Mengenai SDM Yang Mengurus Cheese Tea Inc.

Untuk membangun usaha ini waktu pertama kali usaha ini buka Jihan dan temannya dibantu dua orang untuk bagian operasionalnya. Sampai saat ini mereka ada totalnya 6 orang. Terkait tugas secara terstruktur memang belum karena masih terbilang UMKM. Namun, secara pembagian tanggung jawab kerja sudah terbagi. Ada yang di bagian bahan baku, ada yang di bagian store, dan keuangan dan ada yang di bagian operasional.

Terkait strategi pemasaran, Jihan sudah menggunakan berbagai macam strategi. Ia mengaku, yang paling digencarkan adalah strategi digital marketing meliputi pemanfaatan Instagram, LINE, dan WhatsApp. Media sosial digunakan untuk memberikan informasi terkait waktu buka.

Pemasaran melalui Instagram dilakukan dengan cara memberikan giveaway atau melalui bazar. Selain itu Cheese Tea Inc. juga marketing-nya menggunakan go-jek dan grab. Kalau untuk banner dan brosur mereka belum memakai, melainkan menggunakan voucher untuk menarik orang langsung datang ke lokasi Cheese Tea Inc. bagi yang ada di Jogja.

Serba Serbi Bisnis Minuman Kekinian Cheese Tea Inc.

Soal mencari inovasi baru dilakukan dengan melihat di internet. Selain itu juga dengan melihat pesaing di kategori minuman yang sama. Apabila pesaing mengeluarkan menu baru dan dirasa cocok, maka akan coba diaplikasikan, namun jika tidak cocok akan terus mencari referensi yang banyak di dapat dari internet.

“Kalau yang memotivasi sebenarnya untuk ini ya survive dalam memiliki usaha jadi ibaratnya ketika kita membangun usaha otomatis kita tidak ingin usaha ini hanya stop dalam waktu yang dekat gitulah. Tapi kita juga kalau kita sendiri kita menyadari bahwa bisnis kita ini berada di bisnis yang kerennya itu tidak lama, tidak jangka panjang. Bisa kita ini dalam jangka pendek jadi kita menyadari paling hanya dalam waktu 2 tahun atau sampai 3 tahun. Lima tahun paling lama lah, itu untuk jangka waktu bisnis minuman kekinian seperti ini.” papar Jihan yang sudah sangat visioner dalam bisnisnya.

Kendala yang dihadapi sampai sejauh ini adalah soal naik-turunnya penjualan. Yang paling nyata kendalanya ada di cuaca yang tidak bisa dikendalikan. Kalau sudah masuk musim penghujan tentu yang beli minuman es akan turun. Akan tetapi, Jihan berusaha menyiasati ini dengan menyediakan varian hot beverages.

“Nah, jadi kan cuaca lagi memasuki musim hujan, jadi kita sedikit terkendala di sana, cuman kita melakukan adaptasi untuk mengeluarkan produk dalam bentuk hot dalam mengatasi permasalahan itu.”

tips-bisnis-minuman-kekinian-dingin

Bagi Jihan, dalam menjalankan usaha itu yang penting do it, lakukan saja, action. Kamu pasti setuju dong? Karena kalau terlalu banyak mikir, nanti kapan eksekusinya? Ini ada peluang usaha bisnis kuliner buat kamu.