Bisnis urban farming merupakan konsep memindahkan pertanian konvensional menjadi pertanian perkotaan. Sekarang ini urban farming mulai banyak dilirik oleh orang-orang yang tinggal di wilayah perkotaan untuk dijadikan ladang bisnis. Selain menguntungkan dari segi bisnis urban farming juga berdampak baik pada lingkungan. Tren urban farming sudah mulai banyak di wilayah Jakarta. Tren konsep pertanian modern ini memang makin banyak diminati masyarakat yang tinggal di wiayah perkotaan. Keterbatasan lahan pertanian menjadikan urban farming menjadi solusi yang tepat.
Tren Bisnis Urban Farming
Salah satu teknik urban farming yang banyak dipakai adalah sistem pertanian hidroponik karena sistem pertanian ini memang hanya memanfaatkan lahan yang sangat terbatas. Berbeda dengan pertanian konvesional yang memanfaatkan lahan luas. Hidroponik adalah sistem yang akan banyak digunakan untuk menerapkan konsep pertanian perkotaan. Pertanian hidroponik adalah sistem pertanian yang dilakukan menggunakan media tanam air. Sistem yang dilakukan untuk menyiasati lahan tanam yang sangat terbatas seperti di perkarangan rumah. Hasil panen dari konsep pertanian perkotaan juga dinilai lebih sehat karena menerapkan sistem penanaman organik.
Maka dari itu konsep urban farming saat ini juga menjadi peluang bisnis rumahan yang menjanjikan. Apakah kamu tertarik untuk menjalankan bisnis urban farming? Tidak memerlukan lahan luas, konsumennya sudah pasti ada, bisnisnya bisa dilakukan dari rumah, binsis urban farming akan sangat potensial untuk mendatangkan keuntungan. Kali ini Bisnis UKM akan mengulas tips marketing atau pemasaran hasil panen atau produk dari urban farming yang akan kamu lakukan nanti.
Strategi Pemasaran Bisnis Urban Farming
1. Kerjasama dengan Koperasi Tani
Ketika kamu menjalankan bisnis pertanian perkotaan perlu dipahami bahwa bergabung dengan kelompok tani atau koperasi tani adalah hal yang penting. Bergabung dengan kelompok tani atau koperasi tani kemudian lakukan kerja sama dengan mereka supaya produk kamu bisa dipasarkan di koperasi. Caranya kamu bisa mendaftarkan diri terlebih dahulu sebelum mendapatkan pengarahan dari kelompok tersebut.
2. Distribusi ke Usaha Katering Sehat
Sekarang ini sudah makin banyak orang yang menerapkan gaya hidup sehat. Termasuk dalam pola konsumsi yang mengutamakan bahan makanan organik untuk konsumsi sehari-hari. Maka dari itu tidak heran kalau makin banyak usaha catering sehat bahkan sampai restoran khusus makanan organik. Dari hal ini kamu bisa memasarkan produk kamu ke usaha catering sehat atau resto makanan organik. Jalin kerja sama dengan mereka agar kamu bisa menjadi pemasok bahan sayuran atau buah-buahan organik. Tapi pastikan ketika kamu menawarkan diri sebagai pemasok sayur dan buah organik sistem urban farming yang kamu jalankan sudah konsisten. Hasil panennya bisa diperhitungkan dalam kurun waktu tertentu.
3. Jual Produk Secara Langsung
Saat urban farming yang kamu jalankan bisa menghasilkan produk yang berkualitas tidak ada salahnya kamu juga menjualnya secara mandiri. Kamu bisa memanfaatkan media sosial sebagai alat pemasarannya. Bahkan kalau kamu punya minat dan kemampuan dalam bidang kuliner kamu bisa sekaligus menjual masakan sehat dengan bahan baku dari hasil panen kamu sendiri. Konsep bisnis kuliner ini belum banyak dilakukan jadi bisa kamu terapkan untuk menarik konsumen. Buatlah materi pemasaran dengan semenarik mungkin terutama dalam konten-konten media sosial yang akan kamu upload nanti.
Pengembangan Bisnis Urban Farming
Ketika kamu sudah punya gambaran bagaimana konsep pemasaran yang bisa kamu terapkan dalam menjual hasil panen urban farming, kamu bisa mengembangkan bisnis urban farming dengan beberapa hal lain. Seperti menambahkan jenis tanaman yang kamu tanam, misalnya kalau di awal hanya jenis sayuran tertentu kamu bisa mengembangkan ke buah-buahan. Berikut ini beberapa ide yang bisa kamu terapkan untuk mengembangkan bisnis urban farming.
1. Bisnis Sayuran Organik
Jenis sayuran organik yang banyak diminati konsumen antara lain sawi hijau, pakcoy, daun selada, brokoli, wortel, kacang panjang, dan sayuran hijau lainnya. Hasil panen sayuran organik yang kamu tanam bisa dipasarkan dimulai dari orang-orang terdekat terlebih dahulu. Kemudian manfaatkanlah media sosial untuk pemasarannya. Supaya makin banyak orang yang mengeal produk sayuran organik kamu. Seiring berjalannya waktu ketika hasil panen sudah dalam jumlah yang besar mulailah menjual produk ke swalayan, mini market, restoran, hingga retail modern supaya kamu bisa menjadi suplier mereka. Bukan tidak mungkin dimulai dari urban farming di rumah kamu bisa menjadi petani sayur organik dengan omzet hingga ratusan juta rupiah!
2. Bisnis Benih Tanaman
Kalau kamu sudah bisa menjalankan urban farming dengan baik dan hasil panennya juga baik, belajarlah cara membuat benih. Misalnya, jika kamu menanam cabai, coba untuk membuat benihnya juga. Caranya mudah, petik cabai yang sudah tua dari kebunmu, ambil bijinya dan kemudian rendam bijinya di air bersih. Untuk memilah mana biji yang baik, kamu bisa mengambil yang sudah tenggelam, karena biasanya yang tenggelam akan menunjukkan pertumbuhan yang baik bila ditanam. Setelah diambil, tinggal dijemur hingga kering.
Ketika kamu ingin menjual benih, bisa kamu mulai dengan memasukkan sekitar 10 sampai 20 benih ke dalam kemasan dan dijual deh secara online. Harga untuk 10 benih cabai bisa dijual sekitar Rp 10 ribu hingga Rp 20 ribu, tergantung jenis cabainya. Untuk membuat benih tanaman lainnya, kamu bisa mencari literatur dan referensinya di internet.
3. Membuka Kelas Urban Farming
Ketika kamu sudah lama dalam menggeluti dunia urban farming sampai berhasil mengembangkan beberapa tanaman dengan cara kamu sendiri artinya kemampuan kamu sudah berada di level ekspert. Hal inilah yang bisa kamu jadikan pertimbangan untuk membagikan ilmu yang kamu miliki ke orang lain untuk membuka kelas urban farming. Kamu bisa membuka kelas urban farming dengan memanfaatkan lahan yang telah kamu miliki. Bagikan pengetahuan dan pengalaman kamu dalam menjalankan urban farming. Kemudian ajarkan bagaimana cara merawat tanaman yang baik, memetik hasil panen, dan lain-lain. Dalam membuka kelas berkebun kamu juga bisa mengangkat tema tertentu pada setiap sesinya.
4. Bisnis Buah dan Jus
Kalau kamu punya banyak tanaman buah dan hasil panennya bagus, kamu bisa menjadikan hasil panen tersebut menjadi peluang bisnis. Kamu bisa menjalankan dua bisnis sekaligus. Pertama kamu bisa menjual buah hasil panen secara langsung. Kedua kamu bisa menjual minuman jus buah organik. Menjual jus organik dengan buah yang masih segar langsung dipetik dari kebun merupakan salah satu hal yang menarik. Kamu bisa menjual jus organik ini dalam kemasan yang menarik dan dipasarkan secara online. Atau bisa juga kamu membuka kedai jus organik kecil-kecilan di rumah dengan konsep kedai yang unik. Konsepya pembeli bisa memetik sendiri buah mana yang akan dijadikan jus, kemudian menikmati kesegaran jus tersebut dengan pemandangan perkebunan hijau. Konsep yang menarik bukan?
5. Bisnis Pupuk
Pemilihan pupuk yang tepat sudah tentu akan membantu proses pertumbuhan tanaman dengan lebih optimal. Jenis pupuk memang cukup beragam. Ada pupuk kandang, kompos, organik, dan lain sebagainya. Kegunaan setiap jenis pupuk juga berbeda-beda. Ketika kamu berkebun dengan memproduksi pupuk sendiri dan memang hasilnya baik, kamu juga bisa menjual pupuk yang kamu buat. Hasil nyata dari tanaman kamu yang tumbuh subur bukan tidak mungkin akan banyak orang yang memburu pupuk yang kamu produksi untuk perkebunan mereka.
Itulah ulasan mengenai bisnis urban farming yang bisa kamu jadikan ide untuk mulai bisnis pertanian dari rumah. Semoga tulisan ini bermanfaat ya. Persiapkan bisnis kamu dengan sebaik mungkin, teruslah berkembang untuk menjadikan bisnis kamu #NaikKelas Ikuti terus artikel menarik tentang usaha lainnya hanya di bisnisukm.com Bagikan juga artikel ini ke teman kamu yan lain supaya makin banyak orang yang terinspirasi untuk berbisnis!