Budidaya Ikan Discus Asal Amazon Laku Keras di Indonesia!

Budidaya ikan discus jadi salah satu ide yang menarik untuk dicoba. Ikan discus adalah salah satu jenis ikan hias air tawar yang punya karakter unik dan menarik. Asal dari ikan kecil bulat ini dari perairan sungai Amazon yang banyak dicari karena bentuknya pipih tidak seperti ikan hias air tawar pada umumnya. Mulai masuk ke Indonesia sekitar tahun 80an. Tapi untuk budidayanya sendiri mulai berjalan sekitar tahun 2000an. Kalau sekarang tren ikan discus mulai naik lagi karena banyak penghobi yang berlomba mencari jenis ikan dengan corak dan bentuk terbaik.

Nggak cuma ikan cupang aja, jenis ikan hias air tawar yang satu ini jadi salah satu yang banyak diminati di pasaran. Kalau dari sisi perawatannya, ikan discus ini juga terbilang mudah. Untuk budidaya ikan discus juga tidak terlalu sulit. Ikan ini termasuk jenis pemakan segala atu omnivora, jadi kualitas pakan dan air memang menjadi hal penting yang harus diperhatikan dalam perawatannya. Seperti halnya ikan hias air tawar pada umumnya. Untuk pakan terbilang mudah tapi kondisi air harus selalu diperhatikan.

Selain hobi, budidaya ikan discus bisa menjadi salah satu pilihan usaha yang punya nilai ekonomi. Begitu juga dengan Kenneth Joshua yang sudah satu tahun ini mendalami budidaya ikan discus. Pada dasarnya untuk memulai budidaya ikan hias tidak memerlukan modal besar tapi lebih mengandalkan keterampilan. Pemuda asal kota Yogyakarta itu merintis usaha budidaya ikan discus sejak tahun 2020. Nama usahanya adalah KJ Discus Farm Jogja yang berlokasi di Wirobrajan, Yogyakarta.

Awal Memulai Budidaya Ikan Discus

Pada mulanya pemilik KJ Discus Farm Jogja yang kerap disapa Joshua ini hanya sebagai penghobi ikan hias air tawar saja. Kemudian Joshua tertarik pada ikan discus yang menurutnya unik dan punya sesuatu yang beda dibandingkan dengan ikan hias air tawar lainnya. Dari situlah kemudian dia mengoleksi beberapa ikan discus dari beberapa jenis dan diunggah di media sosial. Siapa sangka ternyata banyak orang yang tertarik dengan ikan peliharaannya tersebut bahkan ditawar dengan harga yang cukup fantastis bagi seorang penghobi. Bermula dari hal itu pada akhirnya Joshua melihat peluang dan memutuskan untuk memulai usaha budiaya ikan discus.

“Awalnya saya itu ya cuma hobi aja, suka sama warna-warna ikan discus, terus dari bentuk tubuh dan coraknya juga unik. Terus saya iseng aja foto-foto dan upload di grup sama media sosial. Ternyata ada yang tertarik bahkan langsung kasih tawaran harga. Kalau dari segi harga ternyata lumayan, yaudah dari situ langsung kepikiran bisnis sekalian aja,” ujar Joshua.

Di tahun 2020 Joshua memutuskan untuk menekuni bidang bisnis budidaya ikan hias air tawar. Berbekal pengalaman sebagai penghobi yang dimiliki, Joshua mantap untuk memulai bisnis ini dari skala kecil. Kalau biasanya budidaya ikan itu dilakukan dengan memanfaatkan kolam untuk pembesaran, Joshua berani memanfaatkan akuarium sebagai media ternaknya. Pada dasarnya budidaya ikan hias terbagi menjadi tiga, yaitu pembibitan, pembesaran dan penjualan. Sejauh ini dengan peternakan kecilnya itu Joshua bisa mengcover semua aktivitas budidaya ikan hias secara menyeluruh. Bahkan tidak jarang juga banyak pelanggan yang menggunakan jasa KJ Discus Farm Jogja untuk setting akuarium dan hal lain soal konsultasi perawatan ikan discus.

Tantangan Budidaya Ikan Hias

Kurang lebih sudah satu tahun Joshua menjalankan usaha budidaya ikan hias ini. Tentu saja ada kendala serta tantangan yang dihadapi. Satu hal yang sangat vital ketika memutuskan untuk budidaya ikan hias adalah soal perawatan dan perlakuan yang tepat. Banyak kegagalan yang dialami oleh peternak karena belum memahami dengan betul bagaimana treatment yang tepat terutama perihal pengadaptasian ikan yang baru datang.

“Kalau pemain baru itu biasanya pas datengin benih atau indukan perlakuannya itu kurang tepat. Ikan baru datang, langsung dibuka plastiknya, terus dituang ke akuarium. Nah hal ini kurang tepat karena bisa menjadikan ikan mengalami stres pada akhirnya berpengaruh sama imun, nggak doyan makan, gampang kena penyakit, risikonya bisa mati,” kata Joshua.

Ditambahkan oleh Joshua perlakuan yang tepat untuk ikan yang baru datang kuncinya adalah pengadaptasian. Langkah secara berurutan adalah dengan membuka plastik, kemudian taruh ikan di wadah bersih bersamaan dengan air bawaaan dan tambahkan dengan air akuarium dan dipasang aerator. Tujuannya supaya ikan bisa beradaptasi dengan lingkungan dan kondisi air. Tunggu sekitar 20 sampai 30 menit. Baru setelah itu ikan dipindahkan ke akuarium.

Alasan utama kenapa Joshua lebih memilih akuarium sebagai media ternaknya adalah karena risiko penggunaan kolam lebih tinggi untuk budidaya ikan discus. Suhu dan pH air kolam itu bisa berubah secara mendadak. Perubahan itu bisa menimbulkan berbagai penyakit yang akan menyerang ikan. Maka dari itu menurut Joshua menggunakan akuarium dinilai lebih rendah risikonya. Asalkan pemberian pakan tepat, sedikit demi sedikit, supaya tidak ada makanan yang tersisa dalam akuarium. Makanan sisa yang mengendap akan menimbulkan penyakit seperti berput yang menjadikan feses ikan berwarna putih atau cacingan. Untuk mengatasi hal tersebut ikan perlu diberi obat dan dipacu nafsu makannya menggunakan pakan hidup seperti kutu air atau jentik nyamuk.

Tips Budidaya Ikan Discus

Sejauh pengalaman Joshua selama satu tahun menekuni budidaya ikan discus, persaingan pasarnya masih normal. Belum begitu banyak kompetitor yang bermain secara khusus di discus saja. Kebanyakan budidaya yang dilakukan juga dibarengi dengan jenis ikan hias tawar lainnya. Kalau dari segi perawatan kunci suksesnya menurut Joshua adalah tepat. Misalnya dari kondisi pH air harus yang tepat, tidak terlalu asam atau terlalu basa, netral seperti ikan hias tawar pada umumnya. Poin kedua yang penting adalah tidak ada sisa pakan dalam air supaya tidak memicu timbulnya penyakit. Kemudian tips terakhir soal perawatan adalah ganti air akuarium setidaknya seminggu 2 kali.

Menurut Joshua, budidaya ikan hias air tawar khususnya discus sangat menjanjikan karena modal untuk memulai usaha tidak terlalu besar tapi potensi keuntungannya menjanjikan. Selain bisa mendapat keuntungan juga menambah pengetahuan. Sebelum memulai minimal setidaknya harus tahu dulu tentang ikan yang akan dibudidayakan. Mulai dari jenisnya, perawatannya, budidayanya, pasarnya, baru setelah itu keuntungan akan mengikuti.

Di pasaran ikan hias air tawar discus merupakan yang dari segi jenis warna paling lengkap. Mulai dari warna merah, biru, oranye, ungu, hijau, putih, dan beragam corak yang berbeda. Kalau KJ Discus Farm Jogja sekarang ini sedang fokus pada budidaya discus merah seperti red melon, red valentine, dan jenis discus merah lainnya karena pasarnya luas sehingga lebih mudah dijual. Selain itu discus yang sedang tren adalah corak batik dan mozaik.

Strategi Pemasaran

Sebelum lebih jauh menyusun strategi pemasaran yang berorientasi pada penjualan, Joshua juga fokus pada edukasi ke para penghobi ikan hias air tawar. Diibaratkan seperti ikan koi. Mungkin kesan pertama yang akan muncul koi itu ikan mahal. Tapi pada kenyataannya dari segi harga itu beragam, mulai dari puluhan ribu sampai puluhan juta. Tidak semua koi harganya mahal, trgantung jenis, warna, corak atau pola, dan anatomi tubuh. Begitu juga dengan ikan discus yang harganya juga beragam. Kalau yang menjadikan ikan discus dihargai lebih tinggi karena jenis, pola corak warna, dan anatomi tubuhnya. Semakin cantik paduan warna dan corak serta makin bulat tubuhnya, ikan discus masuk ke dalam grade tinggi.

Sejauh ini Joshua memanfaatkan media sosial seperti instagram @kjdiscus.jogja untuk pemasarannya. Dalam satu bulan KJ Discus Farm Jogja bisa menjual sebanyak 200 ekor ikan discus. Kebanyakan dari konsumennya itu adalah pemain baru yang juga ingin mencoba budidaya ikan discus. Kalau harga ikan discus di pasaran berkisar 250 ribu sampai 3,5 juta rupiah. Ke depannya rencana Joshua adalah akan memperuas jangakauan pasar dan menambah indukan ikan dari beragam jenis.

Itulah kisah perjalanan bisnis KJ Discus Farm Jogja yang semoga bisa menjadi inspirasi untuk kamu dalam menjalankan bisnis. Bagikan juga tulisan ini ke teman kamu yang lain supaya makin banyak orang yang terdorong untuk memulai bisnis.

Ikuti terus kisah menarik dari perjalanan para pelaku bisnis lainnya hanya di BisnisUKM.com

Apakah kamu tertarik untuk budidaya ikan discus?

Tinggalkan komentar