Barang bekas ternyata memiliki nilai ekonomi tinggi. Ya, di tangan Nurcholis Agie, tumpukan barang bekas tak terpakai bisa dijual kembali hingga Nur bisa meraih omzet Rp 100 juta sebulan.
Bisnis penjualan barang bekas Nur yang diberi label Mall Rongsok, sudah digeluti sejak 6 tahun terakhir. Untuk menjalankan roda usahanya, Nur biasa mendapatkan pasokan barang dari pemulung dan perkantoran. Selain itu, beberapa orang juga kerap datang kepadanya untuk menjual barang secara langsung.
Baca Juga Artikel Ini :
“Mereka lebih untung jual ke saya, karena barangnya saya hargai sesuai dengan kondisinya. Kalau mereka jual ke pemulung, harganya tidak seberapa, karena biasanya ditimbang per kilo,” ujar Nurcholis kepada BisnisUKM.com di tempat usahanya, kawasan Beji, Depok, Rabu (25/5).
Nur mengaku, banyaknya pemilik barang yang menjual langsung kepadanya, membuatnya harus menyediakan uang tunai. Tak kurang Rp 1-2 juta dalam sehari ia keluarkan untuk membeli barang.
Barang yang dibeli seperti printer, komputer, TV, pemutar CD, dispenser, buku, kasur, meubel, hingga piala. Setelah terjadi kesepakatan dengan penjual, Nur biasanya memajang barang itu di tempat alakadarnya Ada yang diletakkan begitu saja di pojok ruangan. Tapi, tak sedikit juga yang dipajang di langit-langit tempat usahanya yang berlantai dua.
“Keuntungannya barang (modal) kita jadi banyak. Kalau dihitung ada 30 ribu unit barang. Lumayan omzetnya bisa Rp 100 juta sebulan,” kata ayah dengan lima anak itu.
Sudah Bikin 28 Usaha dengan Berbagai Bidang
Menjadi wirausahawan bagi Nur bukanlah dunia baru. Sejak 1993 saat ia keluar dari pekerjaan di bidang farmasi, setidaknya sudah 28 jenis usaha digeluti mulai dari usaha pangkas rambut, kontraktor, hingga perdagangan barang dan jasa. Bisa dibilang pahit manis dunia usaha sudah dirasakannya.
Sejumlah jenis usaha itu biasanya ia tinggalkan begitu saja saat dia telah mereguk sukses. Langkah itu dilakukannya bukan karena ia bosan dengan satu jenis usaha, tapi lebih disebabkan keinginannya agar tidak hanya tahu satu jenis usaha saja.
“Kalau ada orang mengatakan usaha ini enak, usaha itu enak, saya sudah tahu. Sebab, saya sudah merasakan, dan tidak hanya tahu teorinya saja,” ucap alumni SMAN 1 Depok itu.
Sukses Bukan Segalanya
Kesuksesan Nurcholis menjual barang bekas tidak hanya diakui turut meminimalisir kerusakan lingkungan dari keberadaan sampah barang bekas. Tapi. juga diapresiasi sejumlah kalangan. Beberapa penghargaan telah diraihnya seperti, Anugerah Man & The Woman of The Years 2013 dari komunitas pengusaha di Semarang serta penghargaan Executive & Entrepreneur 2014 dari Lembaga Masyarakat Peduli Pariwisata (Lempar).
BINGUNG CARI IDE BISNIS ?
Dapatkan Ratusan Ide Bisnis Dilengkapi Dengan Analisa Usaha.
Klik Disini
Namun, bagi Nurcholis kesuksesannya mengelola Mall Rongsok bukanlah segalanya. Bahkan, dalam waktu dua atau tiga tahun ke depan dia berencana menutup usahanya tersebut.
Rencananya, dia akan membuat rumah kemakmuran yang di dalamnya terdapat satu komunitas yang dapat memenuhi kebutuhan hidup sendiri tanpa harus membeli.
“Kita akan buat tiga lantai. Lantai paling atas untuk bertanam sayuran. Jadi kalau butuh sayuran tidak perlu beli lagi,” tandas pengusaha sukses ini.
Tim Liputan BisnisUKM
(/Dunih)
Kontributor BisnisUKM.com wilayah Depok