
“Pada saat survey lapangan, saya melihat usaha rumah tangga yang memproduksi camilan semacam peyek dan keripik pisang saja bisa eksis dan bisa menambah penghasilan, bahkan bisa merekrut tenaga kerja, laku saya berpikir mengapa saya tidak mencoba usaha sendiri? Bukankah ilmunya sudah saya miliki, karena latar belakang pendidikan saya juga seorang apoteker yang waktu kuliah dulu juga mempelajari tentang makanan,” kata Arihta.
Baca Juga Artikel Ini :
Sebelum memutuskan merintis bisnis camilan Stik Rehat (Renyah dan Sehat), awalnya Arihta membuka usaha di kantin sekolah. Saat itu usaha yang Ia rintis adalah usaha jamur tiram krispi. Seiring berjalannya waktu, banyak sisa jamur tiram yang tidak habis terjual. Lalu Arihta mulai terpancing untuk berinovasi mengolah jamur tiram yang tersisa hingga menjadi jamur tiram krispi dalam kemasan yang produknya renyah, garing dan tahan 6 bulan.
“Setelah itu saya coba membuat stik jamur tiram dan ternyata banyak yang suka produk ini. Dari situ saya tertantang untuk berinovasi lagi membuat stik dari bahan-bahan yang lain, hingga kini ada 10 varian stik yang masing masing varian memiliki penggemar tersendiri. Ada yang suka stik jamur tiram dan fanatik terhadap produk ini, namun ada juga yang suka stik kentang keju, stik labu kuning, stik daun ubi tumbuk (sayuran khas Medan) dan sebagainya,” jelasnya kepada tim liputan BisnisUKM.
“Alhamdulillah, perkembangan bisnis rumahan kami meningkat dari waktu ke waktu. Kini produk kami sudah dipasarkan di sekitar 30 outlet toko bakery di wilayah kota Medan dan sekitarnya seperti Binjai, Deli Serdang dan Serdang Bedagai. Stik Rehat juga sudah dipasarkan di retail modern di Carefour Transmart dan retail modern lainnya, belakangan kami juga mulai memasarkan secara online dan sudah ada pembelinya dari Batam, Palembang, Pekanbaru, Aceh, Jakarta dan sebagainya,” tutur pengusaha sukses ini.
BINGUNG CARI IDE BISNIS ?
Dapatkan Ratusan Ide Bisnis Dilengkapi Dengan Video.
Kegigihannya untuk terus berinovasi dan mengembangkan produk baru, menjadi salah satu kunci sukses Arihta hingga kini Ia bisa mengantongi omzet sekitar Rp 12 juta setiap bulannya. “Bagi saya yang terpenting jangan berhenti untuk berinovasi, karena konsumen cenderung cepat bosan dan selalu menantikan produk-produk baru dari saya,” imbuhnya sembari menutup sesi wawancara kami.
Tim Liputan BisnisUKM
Pagi bu arihta pandia… saya minat menjadi mitra stik rehat bagaimana ya caranya???