Terjun di dunia bisnis makanan memang sudah sejak awal ditekuni oleh Aloh Marchamah (46). Awalnya Ia memulai bisnis makanan dengan membuka warung makan kecil-kecilan saja, namun seiring dengan berjalannya waktu pada tahun 2012 Ia mengembangkan bisnisnya dengan membuka kedai makan.
Kedai makan miliknya yang diberi nama Daun Ketumbar tersebut menyajikan berbagai masakan dan juga aneka kue tradisional. Semakin hari kedai makan miliknya tersebut terus menunjukkan perkembangannya yang baik dan mulai dibanjiri pesanan. Karena alasan itulah Ia memutuskan untuk membesarkan usahanya kembali dengan membuka bisnis katering khusus untuk masakan dan juga snack tradisional dimana membuat makanan tradisional adalah salah satu keahliannya.
Agar bisnis katering makanan miliknya bisa semakin dikenal oleh masyarakat Indonesia bahkan hingga Mancanegara, Ia tidak hanya melakukan pemasaran secara offline saja tetapi juga melalui media online dan hasilnya sungguh diluar dugaan. Hanya dalam jangka waktu yang kurang dari 1 tahun saja, bisnis katering makanan miliknya sudah diterima oleh masyarakat luas dengan cepat melalui pemasaran secara online. Dan kini dengan menggunakan modal usaha sebesar Rp 20 juta kini Ia telah mampu meraup omset kurang lebih Rp 150 juta setiap bulannya.
Ide bisnis membuka usaha katering makanan terinspirasi dari hobinya memasak yang memang sudah digemarinya dari kecil bahkan sejak masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD). Bagi dirinya, memasak sudah menjadi bagian dari hidupnya, dan dengan dukungan dari suami dan anak-anak semakin menguatkan tekatnya untuk terus menjalankan bisnis di dunia memasak tersebut.
Bisnis katering makanan yang dijalankannya tersebut memang fokus dalam bentuk katering service yang bisa digunakan untuk nasi kotak, snack kotak, kue tampahan, nasi tumpeng, menu untuk katering pernikahan dan prasmanan. Untuk snack tradisional Ia mematok harga mulai dari Rp 3.000 hingga Rp 15.000. Sedangkan untuk paket nasi mulai dari harga Rp 20.000 sampai dengan Rp 55.000.
Untuk menjalankan bisnis kateringnya tersebut Ia dibantu oleh 10 orang karyawan yang memang sudah memiliki keahlian di bidang masak memasak. Dan untuk menjaga kualitas masakan, Ia selalu menggunakan bahan makanan seperti sayur mayur, beras, daging ayam, ikan, sapi, dan bumbu dapur yang berkualitas bagus.
Dari bisnis katering miliknya yang terus berkembang itu, Ia menaruh harapan bahwa semoga kedepannya Daun Ketumbar akan semakin maju, tetap eksis dan selalu bisa diterima oleh masyarakat luas. Kedepannya Ia juga berharap agar bisnisnya bisa membuka franchise.
“Kendala bisnis pasti akan selalu ada, baik dari sisi kehidupan dan juga bisnis,” ungkapnya. Namun, semua itu baginya adalah sebuah tantangan yang harus dihadapi dan pastinya ada solusinya jika benar-benar dijalankan dengan tekun dan tekad kuat. “Yang terpenting selain berusaha adalah berdoa memohon kepada-Nya agar setiap usaha selalu penuh barokah,” tambahnya.
Kemenangan terbesar yang bisa Ia rasakan selama menjalankan bisnis katering tersebut adalah ketika bisnisnya bisa bermanfaat untuk orang lain dan juga lingkungan sekitar seperti mensejahterakan kehidupan karyawan dan memberdayakan masyarakat dari lingkungan sekitar.
Pada akhir wawancara Ia juga tak lupa memberikan pesan penting yaitu “Sebuah kesuksesan pasti berawal dari kemauan. Selanjutnya jalankan dengan penuh ketekunan, disiplin dan selalu kreatif menciptakan ide-ide baru. Dan yang tidak boleh dilupakan adalah pilihlah bisnis yang sesuai dengan keahlian dan keterampilan kita,” pesannya.
Tim Liputan BisnisUKM