Dukung Usaha Warung Kopi di Solo, 5.000 Gelas Kopi Gratis Dibagikan!

seduhan kopi pengusaha warung kopi di solo
50 pelaku usaha warung kopi se-Solo Raya menyajikan seduhan kopi terbaik mereka dalam acara ini.

Petang berganti malam, saat 50 stand usaha warung kopi se-Solo Raya bersiap berjajar di depan bangunan Pasar Gede Hardjonagoro. Biji kopi andalan mereka siapkan demi menjamu para pengunjung. Sesaat lagi mereka akan membagi 5.000 gelas kopi gratis dalam rangkaian peringatan Hari Kopi Sedunia.

Bagi-bagi  5.000 gelas kopi gratis pun berlangsung meriah malam itu. Selain memperingati Hari Kopi Sedunia yang jatuh pada 1 Oktober, acara itu juga menjadi ajang unjuk gigi bagi para peracik kopi. Barista-barista membuat sajian kopi juara demi mengenalkan kopi dan menarik pengunjung ke kedai mereka.

Salah satu barista, Bachtiar Rifai, mengaku momen Hari Kopi Sedunia pas untuk mengenalkan kopi terbaik kedainya. “Setiap kedai pasti punya kopi terbaik masing-masing. Nah, dengan event kayak gini kita bisa tahu kedai mana aja, macam-macam kopinya seperti apa, prosesnya juga kayak apa,” lanjutnya.

Lewat acara bertajuk “Jagongan Ngopi Neng Solo” ini dikenalkan pula ragam kopi Nusantara dari Aceh hingga Papua. Ketua panitia, Jeffry Aditya Jayadi, mengatakan ada tiga tujuan utama mempertemukan pelaku bisnis kopi dengan para pecinta kopi.

“Tujuannya pertama, meningkatkan kesejahteraan pelaku bisnis biji kopi itu sendiri. Lalu kedua, mengedukasi masyarakat tentang kopi. Dan yang terakhir untuk merayakan Hari Kopi Sedunia,” sambungnya.

Malam Syahdu Bagi Pecinta Kopi

5000 kopi gratis
Para pengunjung saling bercengkrama sembari menikmati suasana dan segelas kopi.

Mungkin malam puncak acara Jagongan Ngopi Neng Solo menjadi malam yang tak terlupakan bagi pecinta kopi di Solo. Bagaimana tidak? Penyelenggara sengaja memilih venue Pasar Gede Hardjonagoro, pasar tradisional tertua di Kota Bengawan.

Pemilihan vanue tersebut bukan tanpa alasan. Bangunan klasik Pasar Gede Hardjonagoro ditambah temaram jingga lampu kota menghasilkan suasana yang kian syahdu. Ribuan pengunjung yang datang pun larut dalam suasana itu. Mereka rela mengantre untuk mendapatkan segelas kopi gratis terbaik.

Baca Juga Artikel Ini :

Mantap, Indonesia Bakal Jadi Eksportir Kopi Terbesar di Dunia!

Ini 3 Desain Kemasan Kopi yang Paling Sering Dipilih Pengusaha Kopi

 

Beberapa pengunjung berinteraksi dengan para barista. Beberapa yang lain memilih menikmati kopi sembari bercengkrama. Tak sampai tengah malam, 5.000 kopi gratis pun habis dibagikan.

Salah satu pengunjung, Ferinda mengaku senang dengan acara ini. “Para pemilik usaha warung kopi dikumpulin jadi satu, kita pengunjung jadi bisa bertukar pikiran. Kita juga dapat kopi gratis, ada live music nya juga. Seru,” ungkap Ferinda.

Pengunjung lain, Shinta berharap acara serupa bisa diadakan tiap tahunnya. “Semoga acara ini bisa berlanjut di tahun-tahun berikutnya karena ini sudah seperti tempatnya orang suka ngopi banget,” imbuhnya.

Ajang Bagi Pelaku Usaha Warung Kopi Saling Belajar Tentang Kopi

jagongan kopi di Solo
Seperti namanya, Jangongan Ngopi, acara ini juga diisi dengan diskusi mengenai kopi dan workshop.

Acara yang berlangsung siang hingga malam hari itu pun menghadirkan pembelajaran tentang kopi. Selain bagi 5.000 gelas kopi gratis, terdapat kegiatan diskusi dan workshop. Salah satu yang menjadi materinya adalah dunia bisnis kopi.

Solo dan kopi memang belum pernah ada cerita. Namun, Jeffry menjelaskan bisnis kopi di kota asal presiden ini kian lama kian membesar. Jeffry mendata, pertengahan tahun 2017, jumlah kedai kopi di Solo Raya mencapai 300-an kedai dan ia memprediksi akan terus meningkat.

Ia pun tak pernah risau meski kopi di Solo merupakan budaya urban. “Budaya minum kopi memang tak setenar budaya minum teh di Solo. Namun Indonesia ini menjadi negara dengan ragam kopi terbanyak di dunia, sayang bila tidak kita kenalkan kepada orang-orang sekitar kita,” tutup Jeffry.

Tim Liputan BisnisUKM.com
(/Rizki B.P)
Kontributor BisnisUKM.com wilayah Solo Raya