Pameran BUMN Bhakti UKM 2011 untuk pertama kalinya diselenggarakan di Yogyakarta Rabu s.d. Minggu (2-6 November 2011). Bertempat di gedung Jogja Expo Center (JEC) Yogyakarta, pameran yang digelar oleh Kementrian Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bersama PT. Bank BNI dan PT. Pelangi Global Perkasa selaku penyelenggara pameran tersebut diikuti 80 stand peserta dari 12 BUMN yang ada di Yogyakarta. Pameran secara resmi dibuka bersamaan dengan pagelaran Jogja Fashion Week (JFW) 2011 oleh Dirjen IKM Kementrian Perindustrian RI Ibu Euis Saedah pada hari Rabu (2/11).
BUMN Bhakti UKM 2011 menampilkan produk-produk unggulan yang merupakan mitra binaan PKBL (Program Kemitraan Bina Lingkungan) BUMN, antara lain leather, home decoration, makanan dan minuman, garmen, aksesosris, batu alam, jamu herbal, dll. Diharapkan pameran tersebut bisa menjadi pendorong terciptanya peningkatan kualitas kehidupan dan ekonomi masyarakat Indonesia secara luas, serta khususnya bagi wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Selain itu, BUMN Bhakti UKM 2011 juga bisa dijadikan ajang promosi dan saling bertukar informasi, ide, serta gagasan oleh para peserta dan BUMN agar tercipta sinergi dalam upaya pengembangan UKM di Yogyakarta maupun nasional.
Ketua penyelenggara yang merupakan direktur PT. Pelangi Global Perkasa, Mashartantowi berujar bahwa pameran kali ini merupakan tindak lanjut adanya PKBL (Program Kemitraan Bina Lingkungan) yang dicanangkan pemerintah melalui Kementrian Negara BUMN. “BUMN di Indonesia memiliki CSR berupa PKBL (Program Kemitraan Bina Lingkungan), dimana masing-masing BUMN wajib menyisihkan 1-3 % untuk program pembinaan industri kecil di Indonesia,” jelasnya kepada tim liputan bisnisUKM Rabu (2/11). Sehingga, pameran BUMN Bhakti UKM 2011 bisa menjadi sebuah langkah strategis dalam membantu dan mengembangkan produk menjadi lebih layak jual dan market yang lebih luas.
Beberapa peserta yang ikut serta dalam BUMN Bhakti UKM Yogyakarta 2011 antara lain Prinx Mas (pusat kerajinan bambu), Anggun Rattan Handicraft, Jogjakarton, Manunggal Silver, HWDW Craft, Wahyu Art (kerajinan kulit), Umi Handicraft, dll. Seluruh peserta merupakan mitra binaan dari BUMN yang berada di wilayah Yogyakarta. Secara umum, peserta mengakui jika kerjasama yang mereka jalin dengan BUMN telah mampu ‘mengangkat’ kualitas dan kuantitas produksi mereka. “Dengan menjadi mitra binaan dari BUMN, kami bisa lebih sering ikut pameran yang merupakan media pemasaran paling efektif untuk kalangan UKM,” kata Ninu selaku bagian administrasi dari Anggun Rotan.
Tidak jauh berbeda, Ibu Inung dari Ngayomie Collection juga berujar jika kerjasamanya sebagai mitra binaan BUMN telah membantu usahanya, terutama dalam hal permodalan. “Selama 3 tahun terakhir, kami bisa memperoleh ‘bantuan’ permodalan yang mampu membuat usaha kami masih bisa tetap eksis, dan memperoleh kesempatan untuk mengikuti pameran di berbagai daerah,” ujarnya. Sementara pengalaman berbeda dialami Bapak Widi Harjono selaku pemiliki Slawid. Usaha yang memproduksi batu ukir, loster patung, relief, dan ornament-ornamen tersebut baru pertama kali ikut serta dalam pameran seperti ini meskipun sudah 3 tahun menjadi mitra binaan dari sebuah BUMN. “Kami (Slawid) dari Gunungkidul baru pertama kalinya ikut pameran seperti ini, sehingga kesempatan langka ini bisa kami maksimalkan untuk memperkenalkan dan tentunya menjual produk kreasi kami,” jelasnya.
Jogja Fashion Week 2011
Bersamaan dengan digelarnya BUMN Bhakti UKM 2011, di tempat yang sama juga diselenggarakan Jogja Fashion Week (JFW) 2011. Kegiatan yang laksanakan untuk ke enam kalinya tersebut mengusung nuansa etnik lokal, yaitu In Vintage. Sebanyak 50 peserta booth fashion dan 120 non fashion memenuhi Hall B dan C Jogja Expo Center (JEC) Yogyakarta (2 – 6 November 2011). Tidak ketinggalan, sebanyak 56 desainer terpilih dari berbagai daerah juga menampilkan karya-karya terbaik mereka untuk ditampilkan dalam JFW 2011.
Menurut keterangan ketua pelaksana Alif Syakur kepada media, pagelaran JFW 2011 kali ini sebagai bentuk konsistensi untuk mempertahankan hasil karya luhur tradisi budaya bangsa Indonesia serta meningkatkan produk dalam negeri pada kelestarian alam semesta. Selain pameran produk dagang, pagelaran Jogja Fashion Week 2011 juga diisi dengan serangkaian kegiatan lainya, seperti peragaan busana, lomba cipta busana, dan fashion on street/ karnaval di pusat kota Yogyakarta.
Tim liputan bisnisUKM