ilustrasi keripik cumi

Gurihnya Keripik Cumi Khas Pangkalpinang

ilustrasi keripik cumi
ilustrasi keripik cumi

Bila sebelumnya kita sudah sering mengolah daging cumi menjadi beragam jenis masakan lezat, maka lain halnya dengan Suhartina yang mencoba melakukan inovasi baru dengan mengolah hasil tangkapan laut tersebut menjadi produk camilan keripik yang bertekstur renyah dan memiliki cita rasa yang sangat gurih.

Melihat potensi cumi di Daerah Pangkalpinang, Bangka cukup melimpah, wanita yang sehari-harinya berprofesi sebagai juru masak di mess PT. Timah ini tertarik untuk mengolah cumi menjadi camilan keripik yang bisa dikatakan cukup unik. Dengan bekal pengalamannya sebagai juru masak, ibu dua anak yang akrab di panggil Nina ini mencoba meracik resep keripik cumi yang renyah dan melakukan beberapa kali praktik atau percobaan sebelum akhirnya menemukan takaran yang paling pas untuk menghasilkan keripik cumi khas Pangkalpinang.

Menggunakan cumi panjang sebagai bahan baku utamanya, Nina berusaha menjaga kualitas produk untuk memuaskan para konsumennya. Mengingat harga jual bahan bakunya juga cukup mahal, tidak heran bila camilan keripik yang menggunakan brand Keripik Cumi Nina ini dijual di pasaran dengan harga yang relatif tinggi. Yaitu untuk setoples keripik cumi dihargai sekitar Rp 40.000,00, sedangkan per kilogramnya dibandrol dengan harga berkisar Rp 250.000,00.

Agar camilan keripik cumi yang Ia produksi bisa tetap renyah dan gurih dalam waktu kurang lebih 6 bulan, Nina sengaja memilih bahan baku khusus untuk menjaga kualitas produknya. Ia menggunakan cumi panjang yang masih segar (dibeli langsung dari nelayan di daerah Batu Belulang, Bangka) serta bahan tambahan lainnya seperti tepung terigu, dan bumbu-bumbu racikan yang terdiri dari bawang merah, bawang putih, garam, dan ketumbar untuk menghasilkan keripik cumi yang memiliki cita rasa gurih dan bertekstur renyah.

keripik cumi
keripik cumi

Untuk memenuhi permintaan konsumennya, Nina setiap bulan bisa menghabiskan sedikitnya 60 kg cumi panjang yang kemudian diolah menjadi 30 kg keripik cumi. Menurutnya, untuk mengolah cumi menjadi camilan keripik tidaklah terlalu rumit. Pertama-tama cumi dibersihkan dan dibuang kepala serta sayapnya, setelah itu potong cumi tipis-tipis dan rendam dalam adonan tepung terigu yang sudah dicampuri air dan bumbu-bumbu. Sedangkan untuk proses penggorengan, pastikan bila minyak yang Anda gunakan tidak terlalu panas agar cumi bisa matang secara sempurna.

Dengan kejelian yang Ia miliki serta kemampuannya dalam mengolah hewan laut tersebut, sekarang ini omzet keripik cumi Nina bisa mencapai angka sekitar Rp 7 juta setiap bulan. Tidak hanya itu saja, sekarang ini keripik cumi Nina mulai dipasarkan di beberapa toko oleh-oleh di sekitar Pangkalpinang dan juga mulai meluas ke luar pulau serta merambah pasar luar negeri. Seperti misalnya Negara Jepang dan Singapura.

Semoga informasi berita bisnis yang mengangkat gurihnya keripik cumi khas Pangkalpinang ini bisa memberikan manfaat bagi para pembaca serta menginspirasi para pemula untuk segera terjun di dunia usaha. Maju terus UKM Indonesia dan salam sukses!

Sumber gambar :
1. http://id.openrice.com/UserPhoto/Article/0/6/0001AVE97B2BF2618335D1l.jpg
2. http://www.warungoleholeh.com/image/cache/data/Kripik_Cumi_Nina_4feec8a823bcd-500x500.jpg