Gusti Ayu Eka, Tamatan Bidan Yang ‘Kepincut’ Usaha Kerajinan Kristal

Eka menjadikan hobi pada batu kristal menjadi bisnis menjanjikan
Disela-sela kesibukannya sebagai seorang PNS di Poltekkes Bali, Gusti Ayu Eka menjadikan hobinya pada batu kristal jadi usaha kerajinan kristal menjanjikan.

“Sejak masih sekolah SMA, saya sudah suka sekali melihat berbagai macam batu-batuan alam sejenis kristal. Baru mulai tahun 2012, saya terpikir untuk membisniskan menjadi rangkaian gelang dan kalung,” kata Gusti Ayu Eka Utari M. Kes, salah seorang pelaku usaha kerajinan batu kristal di Sanur, Denpasar.

Jenis batu yang digunakan adalah amethyst, aquamarine, aventurine, carnelian, fluorite, moonstone, tiger eye, sapphire, rose quartz dan masih banyak lagi.

Salah satu batu yang menjadi pilihan favorit konsumen baik lokal maupun mancanegara adalah amethyst, karena memiliki vibrasi yang dapat menurunkan tingkat stres, meningkatkan ketenangan, mengatasi sakit kepala, gangguan paru-paru, kulit dan syaraf. Pilihan lain yang digemari adalah batu tiger eye yang dipercaya meningkatkan konsentrasi dan mengurangi serangan penyakit asma.

“Dulu pernah menggunakan batu amber yang berwarna kuning. Batu amber berasal dari getah tanaman yang memfosil, tapi sekarang sudah sangat langka sehingga amat sulit didapatkan,” ujar wanita kelahiran 1982 ini.

Salah satu produk kerajinan kristal buatan Eka
Salah satu produk kerajinan kristal buatan Eka, pohon kristal.

Menginjak tahun 2013, wanita tamatan sekolah kebidanan yang sekarang menjadi PNS di Poltekkes Bali ini, mulai berkreasi membuat kerajinan batu berbentuk pohon kristal. Khusus kerajinan ini, ada yang dibuat secara massal menggunakan bahan fiber, namun ada juga yang dibuat ‘custom’ atau berdasar pesanan. Misalnya, pohon kristal yang menggunakan bahan fosil, bonggol kayu artistik atau mengandung unsur batuan langka yang harus dipesan khusus.

“Bonggol itu tadinya mau digunakan sebagai kayu bakar di Bali bagian utara. Setelah saya pakai sebagai bahan pohon kristal, hasilnya sungguh artistik. Kalau bahan-bahan lain, seperti fosil atau berbagai macam batu, saya pesan khusus dari Jawa,” ujar pemilik usaha Griya Crystal.

Ketika bahan-bahan itu tiba di Bali, maka Eka selanjutnya mengkreasi dan membentuk menjadi menjadi kerajinan. Proses pembentukan ini melibatkan lima orang ibu-ibu yang tinggal di sekitar tempat tinggal yang sudah lebih dulu diajari cara pengerjaan kerajinan.

Baca Juga Artikel Ini :

Selembar Rp100 Ribu Modal Wanita Ini Berbisnis Aksesoris

Rintis Bisnis Aksesoris Wanita Setelah Berhenti Kerja

“Setelah menjadi kerajinan, seperti gelang, kalung, bola pijat, gantungan mobil, japamala atau pohon kristal, saya sering sertakan dalam pameran, pameran atau promo di media online,” ujar  Eka seraya menambahkan bahwa peminat aksesoris dari batu ini sudah merambah hingga Australia dan Amerika Serikat.

Ia juga menambahkan, kisaran harga macam-macam. Kalau kalung dan gelang antara Rp 50 ribu – Rp 300 ribu, japamala Rp 80 ribu, bola pijat Rp 50 ribu. gantungan mobil Rp 25 ribu. Pohon kristal berkisar Rp 150 ribu – Rp 2 juta. Kalau omzet rata-rata per bulan Rp 6 juta – Rp 10 juta.

produk kerajinan Griya Crystal
Eka memperkenalkan bisnis kerajinannya dengan nama Griya Crystal

Eka berharap suatu hari nanti bisa lebih mengembangkan usahanya, merekrut lebih banyak ibu-ibu di sekitar rumah dan membikin produk yang lebih variatif lagi. Baginya, selama ini tidak pernah menemukan kendala dalam merekrut tenaga yang dapat membantu merakit atau merangkai kerajinan. Tak butuh waktu lama untuk mengajari ibu-ibu, karena dalam sekejab sudah mampu merakit dan merangkai kerajinan dengan waktu singkat.

“Justru saya hanya merasa kesulitan membagi waktu antara pekerjaan sebagai PNS dengan usaha kerajinan batu kristal ini. Tentu saja saya mengutamakan pekerjaan sebagai PNS, namun batu kristal ini bagi saya hobi yang benar-benar saya sukai. Hobi yang dapat mendatangkan ‘health, happinnes and prosperity’, tidak hanya bagi saya, namun bagi konsumen yang memilikinya,” ujar dia.

Tim Liputan BisnisUKM
(/Vivi)
Kontributor BisnisUKM.com Wilayah Bali

1 Komentar

Komentar ditutup.