Inspirasi Bisnis Kopi: Menikmati Suasana Malioboro di Ngopi Sedjenak

Tino owner dari Ngopi Sedjenak, pertama kali usaha tersebut dalam bidang kuliner. Dulunya Ia sempat mengawali bisnis dengan membuka rumah makan di Jogja tepatnya di Jalan Kaliurang yang diberi nama Warung Jogja. Singkat cerita setelah 5 tahun membuka usaha tersebut dari 2005 Ia terpaksa menutup rumah makannya karena merapi meletus.

Pada waktu itu daerah Jl. Kaliurang berubah menjadi sangat sepi bak kota mati karena banyaknya warga yang di evakuasi. Kemudian Ia bersama istri memutuskan untuk beralih usaha batik namun masih berada di Jl. Kaliurang, kemudian Ia memiliki salah satu cabangnya berada di Jl. Monjali dan Kentungan. Untuk toko batik pusatnya sendiri namanya Grosir Arjuna yang berad di Jl. Kaliurang KM 10.9.

Kemudian sekarang bersama keluarga mendirikan Batik Sekar, yang menjadi salah satu cabang dari Batik Citra Group. Disini Ia ada beberapa tempat, dan kebetulan tempat inilah yang terbaru. Untuk lantai atasnya viewnya sangat enak untuk menikmati suasana malioboro. Jadi awalnya Ia mencoba untuk menjajal bisnis kopi.

Inspirasi-Bisnis-Kopi-Menikmati-Suasana-Malioboro-di-Ngopi-Sedjenak

Inspirasi Bisnis Kopi: “Ngopi Sedjenak”

Tema Gerai Kopi

Temanya Ngopi Sedjenak jadi ini adalah bagian dari batik Sekar yang mana Warung Kopi Sekar. Kalo ditanya kenapa namanya ngopi sedjenak? Karena disini banyak pengunjung mampir melepas dahaga kemudian pergi lagi meneruskan perjalanan belanja di Malioboro atau sekedar menunggu kereta bisa juga mampir di Ngopi Sedjenak.

Dari bisnis kuliner kemudian lari ke bisnis Batik karena memang dari awal basicnya pada bidang jual beli barang yakni Bakti. Sudah sejak masih SMA Ia mengaku sempat berbisnis Batik dengan keluarganya. Pada waktu itu 2005 selepas kuliah iseng – iseng untuk membuka warung di Kampus UII.

Dari Kuliner Terinspirasi Bisnis Kopi

Memang bisnis rumah makan pada waktu itu cukup ramai namun setelah menikah memutuskan untuk terjun menekuni bisnis Batik. Kebetulan istri menyukai bidang fashion maka akhirnya diputusakan untuk fokus bisnis Batik sampai sekarang ini. Dari beberapa cabang yang ada di Jogja batik yang Ia tawarkan ada dari beberapa daerah seperti Solo, Pekalongan, Cirebon. Jadi intinya Ia menjual Batik dengan konsep grosir tetapi harga retail.

Dan kalau ditanya kenapa memilih mengkolaborasikan Batik dengan Kopi karena pasti banyak laki – laki yang suka ngopi. Memang dirinya tidak begitu tahu menahu tentang kopi. Namun semakin kesini semakin tertarik dengan kopi, ada banyak hal yang ingin diketahuinnya secara mendetail mengenai kopi. Untuk kopi sendiri memang semua harus detail, semua serba terukur dan terhitung. Jadi diwaktu senggangnya Ia mengaku sering kali membuat rancangan konsep.

Jenis Kopi Di Ngpi Sedjenak

Untuk kopi di Ngopi Sedjenak ini ada beberapa kopi Jogja , Jawa Tengah yang disebut dengan Mbah Maridjan Kopi, Arabicanya Merapi, kemudian Menoreh, Kopi Robusta Tumenggung yang merupakan Kopi Temanggung.

Konsep di Malioboro berbeda dengan konsep diluar, jadi kalo untuk kopi diluar konsepnya bagaimana agar pelanggan selalu datang. jadiuntuk di Malioboro pelanggan silih berganti. Sudah dipastikan pengunjung Malioboro 80-90% dari luar kota. Sedangkan untuk pengunjung dari dalam kota hanya sekitar 10% saja. Jadi pangsa pasarnya memang hanya wisatawan.
Dan konsep untuk wisatawan ini tidak mau terlalu lama hanya duduk ngopi.

Kopi Sebagai Lifestyle

Tapi sekarang ini ngopi sudah menjadi bagaian dari gaya hidup atau life style, kalo orang zaman sekarng yang banyak minta maka jalan – jalan pastilah capek ingin ngopi nah mampirlah kr tempat ini, makanya konsep kedainya adalah Ngopi Sedjenak. Biasanya orang berhenti sejenak ngopi 10-15 menit kemudian melanjutkan kembali untuk eksplore ke Malioboro.

Strategi pemasaran ditempat tersebut ini lebih pada ke Batik jadi mengarah ke stok barang, pelayanan. Sedangkan untuk kopi sendiri hanya untuk memfasilitasi, jadi tujuan utamanya untuk menyediakan tamu di Batik.

Untuk kopinya sendiri konsepnya pengen buat orang – orang yang punya banyak waktu luang untuk menikmati suasana Malioboro atau menunggu kereta api bisa istirahat sejenak.

Strategi Pemasaran

Sedangkan untuk strategi yang digunakan pada Batik ini menjajakan Batik dengan harga yang terjangkau, lengkap dan degan kualitas yang bagus tentunya. Untuk berjualan kopi di Malioboro ini sebenarnya cukup enak, yang terpenting tempat terlihat, jelas, terang orang akan datang sendiri.

Untuk menarik pelanggan sebenarnya juga ada beberapa cara yang digunakan yakni diskon, member, kemudian promosi online yang dikelola oleh team prmosi online.

Konsep Bisnis

Konsep awal memang berfokus pada Batik yakni ada beberapa cabang di Malioboro salah satunya Janoko, Srikandi dan Citra. Untuk yang diluar Malioboro konsep grosir batik, seperti Grosir Ajuna di Jl. Kaliurang, Kentungan dan KH Dahlan. Jadi untuk Ngopi Sedjenak ini berkonsep untuk memfasilitasi pengnjung Batik dan menjalankan hobi.

Untuk target pasar Batik diluar Malioboro ini diutamakan untuk lokal karena di Jogja sekarang ada Kamis Pahingan. Yang mana dianjurkan untuk memakai pakaian tradisional nah Batik tersebut berguna untuk memfasilitasi tersebut. Kebetulan di Jl. Kaliurang pusatnya jualan surjan dan blangkon, paling murah dan terlengkap se wilayah Sleman.

Pemasaran Via Online

Pemasaran yang dilakukan via online yang saat ini sedang dilakukan melalui instagram, facebook, dan sedang akan dikembangkan oleh team per devisinya. Kalau untuk pemesanan online masih sebagai pendamping dan belum menjadi prioritas. Untuk yang utamanya masih di toko, ada untuk online kebanyakan pelanggan yang menjadi agen reseller dari sabang sampai merauke. Kebayakan diluar Jawa.

Kembali lagi pada konsep kedai kopi sebagai tempat atau fasilitas dari Batik Sekar sendiri dibuat senyaman mungkin, terutama dimalam hari. Menu paling bestseller di Ngopi Sedjenak kali ini biasanya anak muda lebih menyukai kopi susu. Kalau yang sedang trend sekarang kopi kekiniannya kopi Sekar. Jadi dengan basic gula aren. Sedangkan untuk kopi yang strong ada punya kopi hitam dengan lemon yang dinamakan pendowo limo.

Inspirasi Bisnis Kopi & Batik

Inspirasi berawal dari diri sendiri, karena memang orangnya pemiir jadi kalau malam hari mulailah terfikir konsep – konsep. Bisnis kedepan yang akan dicoba dan lain sebagainya. Untuk kuliner memang ada basic dan dari bangku kuliah sudah menyukai ini dan awal bisnisnya dulu memang kuliner. Dan kebetulan lari ke Batik yang ada unsur seni dan kemudian menyukainya.

Kuliner merupakan sajian yang dirasakan dari hari, seperti kopi menginsirasi. Itupula yang diterapkan sama pada batik, inspirasi desain, yang mana keluarnya dari hati kemudian ke alam pikiran. Jadi untuk megembangkan untuk konsep dan motif – motifnya kebetulan untuk yang lebih ahli seperti itu biasnaya wanita, disini ada Ibu juga Istri yang menyukai mendesain.

Team Batik dan Kopi

Untuk teamnya kini di Malioboro sendiri bisa mencapai 100 orang untuk total keseluruhan. Harapan pengembangan bisnis kedepannya akan tetap dibisnis retail sedangkan untuk pengembangan kedepan investasi ke tanah atau barang – barang antik.

Untuk kedai kopinya sendiri masih 1 gerai saja di Malioboro yang berkonsep santai. dan jikalau diluar persaingan sangat ketat dan banyak dan kalau musti lebih maintenance ke pelanggan. Sedangkan di Malioboro ini Ia memfasilitasi untuk yang sedang belanja dan berkunjung ke Jogja terutama di Batik Sekar.

Nah itu tadi adalah sepengal cerita yang dibagikan oleh pebisnis Batik sekaligus Kopi yang kini telah memiliki banyak cabang yang tersebar diseluruh wilayah Jogja hingga team yang mencapai ratusan. Bagaimana terinspirasi juga untuk menjadi pebisnis sukses? Yuk mulai dari sekarang, mulai dari yang kecil. Wujudkan impianmu seperti mereka – mereka yang sudah berani memperjuangkan mewujudkan mimpinya. Semoga berhasil juga, salam sukses dari Bisnis UKM ^^

Tinggalkan komentar