Jatuh Bangun Ternak Burung Finch Hingga Sukses Bangun Rumah

Ternak burung finch bisa menjadi peluang bisnis yang menggiurkan untuk kamu para penghobi burung kicauan. Burung finch adalah burung yang memiliki tubuh kecil, tapi memiliki kicauan yang nyaring. Pada dasarnya burung finch ini merupakan keluarga dari jenis Fringillidae. Makanan utama dari burung finch adalah berbagai macam biji-bijian.

Dibandingkan dengan burung ukuran kecil kicau lainnya, burung finch dikenal dengan kicauan dan kualitas suara yang lebih indah. Burung finch masih satu keluarga dengan burung pipit. Dahulu burung ini berukuran sedang, tapi ternyata perlahan mereka memperkecil paruhnya untuk mendapatkan aneka jenis biji-bijian. Perubahan tersebut mulai terjadi sekitar duapuluh tahun setelah kedatangan burung pesaing mereka yang berukuran lebih besar, dan memperebutkan sumber makanan yang sama di Kepulauan Galapagos, Ekuador.

Tren Burung Finch di Indonesia

Sudah beberapa tahun belakangan banyak masyarakat Indonesia yang gemar memelihara burung kicauan. Baik itu hanya dijadikan untuk hobi memeliharanya di rumah maupun dilombakan dalam berbagai kompetisi. Salah satu jenis burung kicauan yang sampai sekarang masih digemari adalah burung finch yang terkenal dengan keindahan warna bulu dan kicauan merdunya.

Kalau di Amerika, Eropa, dan Australia, orang justru lebih tertarik memelihara atau menangkar burung finch. Selain mudah dalam perawatannya, tampilannya yang cantik dan penuh warna cukup menggoda untuk disilangkan demi mendapatkan anakan dengan warna-warna unik yang menarik. Jadi nggak heran kalau ternak burung finch di negara-negara lain seperti Eropa ini terbilang cukup banyak.

Di Indonesia ada berbagai macam jenis burung finch yang memiliki warna bulu yang indah dan berwarna warni. Burung ini banyak digemari memang karena alasan keunikan warna bulunya yang begitu cantik dan suara kicaunya yang merdu. Burung finch memiliki sistem perkembangbiakan yang dinilai bagus dibandingkan dengan jenis burung kicauan yang lainnya. Banyak pecinta burung kicauan yang akan memilih burung finch, karena pemeliharaannya terbilang mudah untuk dilakukan, asalkan dengan perawatan yang rutin dan tepat.

Ternak Burung Finch

Sebenarnya ternak burung finch bisa dilakukan di rumah yang nantinya akan semakin menambah indahnya suasana di area rumah. Untuk memulai ternak burung finch bisa dilakukan hanya dengan box sangkar, tidak memerlukan tempat yang besar dan luas. Nggak hanya kolam atau akuarium saja yang bisa memperindah area taman, tapi juga burung finch yang ketika diternak bisa membuat taman lebih indah dan juga ramai. Kalau kamu tertarik untuk ternak burung finch dalam satu kandang, sebaiknya pilihlah burung finch dengan ukuran tubuh yang sama.

Bahan untuk sarang burung finch harus diperhatikan betul. Sarang bisa pakai beberapa jenis yang masih sering dijumpai. Misalnya sabut kelapa,  rumput, atau ilalang yang memiliki ukuran panjang. Sarang dianjurkan ditaruh pada posisi tertinggi pada kandang ternak burung finch. Selain itu, harus diperhatikan juga ketika induk mulai mengabaikan sarangnya. Bisa jadi karena terganggu ataupun pakannya tidak memadai.

Peluang Bisnis

Selain ternak burung finch cocok dilakukan sebagai hobi, ternak burung finch juga punya peluang bisnis yang menarik. Berbisnis ternak burung finch memiliki keunggulan dibandingkan jenis bisnis peternakan hewan lainnya. Di antaranya adalah masih minimnya jumlah peternak burung finch, sementara jumlah penggemarnya banyak. Burung finch juga termasuk jenis burung yang cepat berkembang biak, dengan waktu tetas telur yang juga singkat. Sehingga jika dilakukan dengan cermat, maka burung finch ternakan kamu akan meningkat jumlahnya dalam waktu yang tidak terlalu lama.

Bisnis ternak burung finch juga merupakan usaha yang cocok dijadikan sampingan. Sambil menekuni hobi dan pekerjaan utama, bisa dibarengi dengan ternak burung finch dan mendapat pemasukan yang jumlahnya bisa dikatakan sangat lumayan. Burung kicau seperti finch yang telah jinak dan gacor, harganya bisa melambung tinggi hingga jutaan rupiah. Apalagi jika burung tersebut telah memenangkan lomba, bisa dipastikan harganya semakin meroket. Hal ini dimanfaatkan betul oleh Banu Bimo, pemilik dari Sempak Finch Jogja yang sudah menekuni ternak burung finch beberapa tahun ini.

Banu Bimo merintis Sempak Finch Jogja berawal dari kegagalannya pada bisnis yang dijalankan sebelumnya. Beralamat di Seyegan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Bimo memulai ternak burung finch dengan modal yang sangat tebatas. Baik dari sisi materi maupun dari ketersediaan lahan yang digunakan. Bahkan Bimo hanya menjadikan halaman belakang rumah untuk penangkaran dan breeding-nya.

Bimo sekarang sudah memiliki 250 kandang dengan 150 kandang yang terisi, 400 ekor finch, produksi perbulan 80 ekor dengan penjualan ke wilayah Jawa, Bali, Lombok, Kalimantan, dan Sulawesi. Kisaran harga finch di pasaran sangat beragam. Mulai dari seratus ribuan sampai belasan juta, tergantung jenis mutasi dan usianya. Kebanyakan yang memiliki harga tinggi di pasaran adalah finch yang dikhususkan untuk kontes.

Merintis Bisnis Burung Kicau

Keputusan Bimo untuk memulai ternak burung finch pada dasarnya dikarenakan keadaan yang memaksakan. Di masa itu, Bimo mengalami kerugian hingga gulung tikar untuk bisnis yang dijalankan. Dari situ sisa tabungannya untuk bertahan hidup sangat terbatas, sampai pada akhirnya mencoba ternak burung finch dengan modal yang seadanya.

“Jujur saya ternak burung finch ini karena bisnis saya sebelumnya itu bangrkut. Uangnya udah tinggal dikit, terus cobain usaha burung finch karena memang modal yang dibutuhin buat usaha ini nggak banyak. Ya karena bisa dimulai dengan modal kecil, tempat buat ternaknya juga terbatas, breeding-nya mudah, syukurlah bisa menghasilkan dan bisa dilanjutkan sampai sekarang,” tutur Bimo.

Ilmu soal ternak burung finch diakui oleh Bimo didapatkan dari berbagai platform media sosial. Mulai dari facebook sampai youtube milik penghobi dan juga peternak burung finch dari berbagai daerah bahkan berbagai negara. Sejauh pengalamannya, para penghobi dari Eropa yang menjadi referensi utamanya. Bukan tanpa alasan, menurutnya treatment dan mutasi finch di Eropa lebih lengkap dan beragam.

Selain mengerjakan breeding burung finch impor, Bimo juga tetap mengusahakan breeding mutasi warna burung lokal. Finch asli indonesia kebanyakan masih asli diambil dari hutan. Peluangnya sangat potensial ketika dikerjakan dengan tepat. Tapi sejauh ini belum banyak yang mengerjakan dan belum menjadi tren, sehingga di pasar lokal belum banyak diminati. Menurut Bimo finch jenis lokal justru akan punya pasar yang potensial ketika diekspor ke luar negeri.

“Breeding mutasi warna finch asli Indonesia punya peluang emas tapi belum banyak yang bisa mengerjakan karena untuk dijual di pasar indonesia tidak seimbang sama tingkat kesulitan breedingnya. Kecuali kalau pasarnya ekspor, itu lebih setimpal. Kalau saya sendiri untuk finch lokal tetap ingin dikerjakan, tetap mencoba, tapi ya ranahnya untuk penelitian dulu belum ke uang,” jelas Bimo.

Tips Sukses Bisnis Ternak

Dalam mengerjakan mutasi warna finch menurut Bimo akan menjadi tren yang cukup lama di skala lokal dan global. Meskipun menekuni ternak burung finch secara otodidak dengan media belajar yang terbatas, pada akhirnya apa yang diperjuangkan Bimo bisa menghasilkan. Bahkan penghasilan dari usaha ternaknya ini bisa digunakan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari sampai bisa bangun rumah sendiri.

Bisa karena terbiasa, itulah hal yang diyakini Bimo sejauh menjalankan bisnis ini. Jatuh bangun telah Bimo alami mulai dari modal yang sangat terbatas, gagal dalam breeding, banyak burung yang mati, tapi kegigihan Bimo untuk terus belajar itulah yang bisa membawanya sukses dalam bisnis ternak ini.

“Pertama mulai modal 5 juta. Gagal, ada yang mati ada yang hidup, terus ya tombok. Setelah enam bulan baru bisa produksi. Ternak finch itu sederhana, kandangnya kecil, yang penting konsistensi, ngasih makan, ngerawat, kasih minum, bersihin kandang, tempat yang nyaman untuk breeding, perhatikan juga suhu, angin, kelembapan, intinya memahami kebutuhan finch,” tutup Bimo.

Itulah perjalanan bisnis ternak burung finch yang semoga bisa menjadi inspirasi untuk kamu dalam menjalankan bisnis. Bagikan juga tulisan ini ke teman kamu yang lain supaya makin banyak orang yang terdorong untuk terus mengembangkan bisnisnya.

Ikuti terus kisah menarik dari perjalanan para pelaku bisnis UMKM lainnya hanya di BisnisUKM.com

Apakah kamu tertarik untuk bisnis ternak finch?

Tinggalkan komentar