Indonesia dikenal memiliki banyak varietas jeruk lokal yang dikenal secara nasional, di antaranya adalah pamelo Nambangan, manis Pacitan, keprok Batu, Pulung dan Madura, serta nipis Perak dari Jawa Timur, siam Madu, keprok Berastepu dan Sipirok dari Sumatera Utara;
Keprok Kacang dari Sumatera Barat; Keprok Garut dari Jawa Barat; keprok Tawangmangu dari Jawa Tengah ; keprok Tejakula dari Bali; keprok SoE dari NTT, keprok Sioumpu dari Sulawesi Tenggara, Siam Pontianak dari Kalimantan Barat dan jenis lainnya.
Jeruk siompu merupakan tanaman tradisional penduduk Pulau Siompu di Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara. Pulau kecil dengan luas sekitar 56 km persegi itu terletak di barat daya Pulau Buton, berpenduduk sekitar 18.000 jiwa. Hampir seluruh daratan Pulau Siompu merupakan susunan batu kapur yang keras dan tajam.
Jeruk siompu memiliki keistimewaan yang tidak dimiliki oleh jeruk asal daerah lainnya. Jeruk keprok ini lebih manis dibandingkan dengan hampir semua jenis jeruk unggulan di Tanah Air.
Sesuai karakteristiknya, jeruk siompu memang nikmat dimakan sebagai buah segar atau sebagai pencuci mulut setelah makan. Karena karakter jeruk siompu ini kurang berair. Karena itu, jeruk siompu lebih cocok sebagai jeruk meja dan kurang memadai jika diperas airnya menjadi minuman segar (juice).
Potensi dan Jumlah Produksi
Besarnya potensi pasar yang ada tersebut, tidak diimbangi dengan jumlah produksi oleh para petani jeruk. Beberapa warga menjelaskan, selama lebih dari 10 tahun terakhir ini tanaman jeruk memang sudah agak langka.
Keadaan itu disebabkan gangguan penyakit yang memusnahkan tanaman itu. Akibatnya, banyak warga yang agak lama menunda keinginannya untuk menanam jeruk lagi.
Menurut La Unsuri (68), tokoh petani jeruk dari Desa Kaimbulawa, hampir semua warga Pulau Siompu yang tersebar di delapan desa adalah petani jeruk. ”Tapi itu dulu di zaman saya masih anak-anak,” tutur mantan kepala desa tersebut.
Ia juga mengakui, produksi jeruk siompu memang sering mengalami pasang surut. Ada saatnya produksi melimpah, dan pada masa yang lain merosot. Belakangan ini produksi merosot sangat tajam karena tanamannya dimusnahkan petani untuk memutus serangan penyakit.
Menurut Dalimu yang berasal dari keluarga petani jeruk, jeruk termasuk tanaman manja yang selalu membutuhkan sentuhan manusia. Salah satu bentuk sentuhan itu adalah mendekatkan tanaman dengan asap dapur rumah tangga.
”Orang Siompu juga beranggapan bahwa asap mengandung karbon dioksida yang dibutuhkan tanaman jeruk. Dengan penanaman di halaman rumah, berarti tanaman itu berpeluang untuk selalu mendapatkan asap dapur,” papar Dalimu.
Namun demikian, Dalimu juga mengemukakan kemungkinannya jeruk siompu bisa berkembang bila ditanam di luar pekarangan. Syaratnya, tanaman itu harus diberi pupuk kandang yang memadai. Tetapi masalahnya, umumnya petani tidak memiliki hewan ternak, seperti kambing, yang cocok dengan kondisi alam Pulau Siompu.
Jeruk sioumpu ini dapat tumbuh di sembarang tempat. Namun, tanaman ini akan memberikan hasil optimum bila ditanam di lokasi yang sesuai. Ketinggian tempat yang sesuai untuk tanaman ini yaitu dataran rendah sampai 700 m di atas permukaan laut.
Sedangkan jeruk yang ditanam di atas ketinggian tersebut rasa buahnya lebih asam. Suhu optimum yang dibutuhkan untuk pertumbuhannya berkisar antara 25-30° C. Sedangkan sinar matahari harus penuh agar produksinya optimum.
Tanah yang disukai tanaman jeruk ialah jenis tanah gembur, porous, dan subur. Kedalaman air tanahnya tidak lebih dari 1,5 m pada musim kemarau dan tidak boleh kurang dari 0,5 m pada musim hujan.
Tanah tidak boleh tergenang air karena akar akan mudah terserang penyakit. Tanah yang baik untuk tanaman jeruk harus ber-pH 5-6. Curah hujannya yang cocok berkisar antara 1.000-1.200 mm per tahun dengan kelembapan udara 50-85%.
Aspek Pemasaran
Secara garis besar terdapat tiga kawasan diluar negeri yang berpotensi untuk pemasaran buah-buahan tropis seperti jeruk yakni :
Kawasan Eropa yang terdiri dari Jerman, Perancis, Inggris dan Benelux yang mampu menyerap 58% dari pasaran Dunia. Kawasan Amerika yang terdiri dari Amerika Serikat, Kanada yang menyerap 10,2% dari pasaran dunia. Kawasan Asia Pasifik yang terdiri dari Jepang, Hongkong, Singapura dan Australia yang menyerap 9,3% dari pasaran dunia.
Peran serta Indonesia sebagai salah satu negara pemasok buah-buahan tropis segar di dunia masih sangat kecil yakni kurang dari satu persen pasokan dunia. Kecilnya pasokan dari Indonesia terhadap pasaran dunia buah-buahan karena kemampuan suplai terbatas sehingga tidak dapat mensuplai secara kontinyu, serta kualitas produksi yang masih rendah.
Kelemahan yang dimiliki dalam pemasaran buah jeruk keprok lokal adalah warna kulit yang kurang menarik, aroma buah jeruk keprok lokal yang biasa, warna daging buah yang kuning pucat, ketersediaan kandungan air yang sedang, pengemasan yang belum ada, tata letak yang kurang mendukung, kurang adanya antisipasi penjagaan kwalitas buah jeruk keprok lokal, tidak adanya promosi mengenai kelebihan dari buah jeruk keprok lokal ini.
Sikap pemerintah sendiri saat ini sudah memiliki beberapa program – program dalam pengembangan pertanian jeruk keprok ini. Program pengembangan jeruk keprok nasional dimaksudkan untuk substitusi impor dan memberi nilai tambah ekonomi bagi petani sehingga dapat lebih menggerakkan roda perekonomian daerah sentra.
Pengembangan jeruk keprok nasional ini dilakukan secara komprehensif yang membutuhkan dukungan instansi terkait di tingkat pusat dan daerah dalam bentuk :
- Penyediaan sarana perbenihan,
- Pendampingan penerapan GAP/SOP
- Pengembangan SDM petani dan petugas
- Dukungan kelembagaan tani ( asosiasi )
- Pembangunan infrastruktur pengairan dan jalan usaha tani.
Not SULTENG but SULTRA, Sulawesi Tenggara tepatnya di Kabupaten Buton, Kecamatan Siompu.
jeruk siompu yang sangat di banggakan oleh kabupaten buton ini sangat tragis. pasalnya sampai saat ini perhatian pemerintah terhadap jeruk yang sangat unik ini masih sangat kurang, sehingga populasi jeruk ini di siompu dan daerah lain yang mencoba mengembangkan jeruk siompu semakin kurang. di harapkan agar pemerintah memperhatikan jeruk yang satu ini……..
jeruk siompu di kabupaten buton propinsi SULTRA bukan SULTENG, mohon dikonfirmasi…
Jeruk Siompu hampir punah. Pulau Siompu yang terdiri dari dua kecamatan, yakni Kec. Siompu dan Kec. Siompu Barat, tanaman jeruk ini sekarang hanya dapat ditemui di Kec. Siompu tepatnya di Desa Kaimbulawa. Padahal bila di tinjau dari sejarah masa lalu tanaman jeruk ini hampir dapat ditemui di seluruh wilayah Siompu. Semasa kecil saya dulu tanaman jeruk ini tidak hanya ditanam di kebun-kebun tapi juga merupakan tanaman pekarangan rumah. Seiring perkembangan waktu, akibat serangan hama batang dan kurangya perhatian dari pihak yang terkait, tanaman jeruk ini menjadi langkah.
Sebenarnya sudah ada usaha-usaha dari pemerintah daerah melalui Dinas Pertanian untuk melestarikan dan mengiatkan kembali penanaman Jeruk Siompu, hanya mungkin masih kurang pengawalan dan pendampingan dari Dinas Pertanian mengingat tanaman jeruk ini merupakan tanaman tahunan. Sehingga Pemerintah daerah harus mengawal pelestarian tanaman jeruk Siompu ini bukan hanya dari pemberian bibit tapi sampai berbuah, serta penaggulangan serangan hama tanaman Jeruk Siompu itu perlu pendapat perhatian serius dari Dinas Pertanian. Jangan sampai Jeruk Siompu tinggal nama.