Jualan Lewat FB dan BBM Jilbab Ar Rafi Jadi Rebutan

Jilbab Ar Rafi Kudus – Farichah Hanim (30) merupakan sosok perempuan yang bisa kita jadikan sebagai inspirasi. Ketangguhannya dalam meraih mimpi besarnya mencapai kehidupan yang lebih baik patut diacungi jempol. Berlatar belakang dari keluarga yang terbilang sederhana, Hanim begitu ia akrab disapa selalu giat bekerja dan mencari solusi atas setiap permasalahan yang ia hadapi, terutama dalam membangun usahanya.

Ibunya yang harus menjadi seorang TKW (tenaga kerja wanita), karena ayahanda telah meninggal dunia ketika Hanim berusia 2 tahun sehingga ia harus diasuh oleh kakaknya, menjadikan Hanim perempuan yang mandiri. Tak hanya itu, setelah Hanim beranjak dewasa ia memiliki tekad bulat untuk mengubah hidupnya lebih layak lagi. Ia tak mau lagi sang ibu menjadi TKW.

Baca Juga Artikel Ini :

Sukses Berbisnis Fashion Berkat Media Online

Menginspirasi Muslimah Dengan Memulai Bisnis Hijab

Bangkrut, Ditipu Karyawan dan Kios Pasar Kebakaran

Stok produk di gudang jilbab Ar RafiUsai lulus dari kuliah jurusan Bahasa Inggris di salah satu universitas di Kudus, putri bungsu dari lima bersaudara ini pun mecoba melamar menjadi seorang guru. ”Dulu ibu ingin saya menjadi seorang guru. Ya saya mencoba memenuhi keinginannya dengan melamar ke berbagai sekolah. Tapi nihil. Tidak ada satupun yang menerima saya, meski saya rela untuk tidak dibayar,” ungkapnya.

Lantas kemudian, Hanim menyibukkan diri dengan berjualan jilbab milik sang kakak yang seorang produsen jilbab dengan merek El Nifa. Di tahun 2008 ia melakukan stor barang ke beberapa pasar dan toko jilbab di Kudus dan sekitarnya. Respon pasar pun sangat bagus. Namun, tidak lama harga jilbab di Kudus jatuh. ”Karena banyak produsen jilbab dari Jepara yang memasok pasar Kudus dengan harga yang sangat murah, model sama tapi dengan kualitas bahan dan produk jauh berbeda,” papar Hanim.

Hanim memutar otaknya dan mengatur strategi dagangnya. Akhirnya ia mencoba membuka pasar di Solo dan beberapa kota di luar Kudus. Selain itu, ia tetap menggencarkan dagangan di Kudus dengan menambah kiosnya di Pasar Kliwon. ”Di Kliwon nambah kontrak toko sampai 4 tempat. Nah di Kliwon itu saya dibohongi karyawan. Barang habis, namun tidak ada uangnya. Saya bangkrut, karyawan pun keluar semua,” kenangnya.

Sepulangnya dari ibadah haji di tahun 2013 silam, lagi-lagi Hanim kembali mengalami kebangkrutan usaha.  Ia justru menerima banyak laporan giro bank dan ternyata omzet yang diterima juga tidak seimbang dengan barang yang ternyata juga habis.

”Kesalahan saya terlalu percaya pada karyawan, tidak pernah mengecek stok dan keuangan toko. Pastinya sedih, ditinggal karyawan, banyak hutang. Dan akhirnya saya berjualan berdua saja sama suami di pasar,” tuturnya.

Tak berhenti di situ, di tahun 2012 pasar Kliwon kebakaran. Semua toko milik Hanim pun ludes. Merugi dan hanya mampu mempertahankan satu toko, yang masih bertahan sampai sekarang. Pada fase itulah ibu empat anak itu mengalami kebangkrutan. ”Tidak punya karyawan, saya jualan berdua saja sama suami di pasar,”

Sang kakak pun menyarankan untuk punya produk sendiri. Hanim mencoba berdiri sendiri dan untuk modal awalnya sang suami rela menjual motor. Hanim memilih nama Ar Rafi yang diambil dari nama putra pertamanya untuk produk jilbabnya. Di awal merintis usaha Ar Rafi mulai melakukan promosi branding dengan berbagai macam cara. Dan Hanim pun mulai membuka agen, member, dan sub agen. ”Dua bulan pertama omzet yang didapat masih di bawah, tapi alhamdulillah terus bisa bangkit,” katanya.

Kebangkrutan yang pernah dialaminya, memaksa Hanim menjual mobilnya hingga ia dan suami pun hanya menggunakan mobil box untuk mobilitasnya. ”Yang buat bisa bangkit itu melihat anak-anak. Mereka yang jadi motivasi dan semangat untuk terus berusaha mencapai mimpi-mimpi.  Saya tidak mau anak saya hidup susah, harus sukses. Saat itu pula saya tengah mengandung anak ketiga,” kenangnya.

Bisnis jilbab Ar RafiPerempuan yang lebih akrab disapa Bunda Hanim ini terus melakukan branding produknya ke berbagai daerah melalui sosial media facebook (FB) dan blackberry messanger (BBM). Ternyata cara tersebut cukup stabil, baru 4 bulan berjalan Hanim langsung mampu membeli mobil baru. Agen dan distributor juga terus bertambah banyak. Disitulah ia mulai merasa bangkit dari keterpurukan.

”Memilih jilbab bergo itu ya karena maunya itu saja yang difokusin. Alhamdulillah orderan setiap hari berkarung-karung. Sampai customer deposit puluhan juta biar kebagian, karena barangnya jadi rebutan,” terangnya.

BINGUNG CARI IDE BISNIS ?

Dapatkan Ratusan Ide Bisnis Dilengkapi Dengan Analisa Usaha.

Klik Disini

Untuk mengembangkan usahanya, di tahun 2015 Hanim ikut seminar, dari situ pula ia semakin termotivasi. Kini keagenannya menyebar hingga luar Jawa Hanim pun mulai kuwalahan. Jawa sendiri sudah banyak, di antaranya, Kudus, Jepara, Jakarta, Yogyakarta, Kediri, dan lainnya. Tak hanya itu, dari kehilangan karyawan kini Hanim memiliki 13 karyawan. Dari hasil usahanya itu pula, kini Hanim memiliki rumah yang cukup luas dan terdapat gudang tempat jilbab yang ia tempatkan di belakang rumahnya yang terletak di Kecamatan Prambatan, Kudus.

Di sela-sela kesibukannya, Hanim pun masih meluangkan waktunya untuk mengadakan pertemuan bagi masyarakat umum dan penjual jilbab Ar Rafi untuk bersama berbagi pengalamannya dalam membangun bisnis jilbab. Dalam diskusi kecil tersebut, Hanim kerap bercerita jatuh bangunnya membangun usaha. Ia juga tak enggan berbagi tips strategi marketing untuk memperluas target penjualan.

“Saya pribadi ingin berbagi pengalaman kepada mereka yang benar ingin maju. Saya mengundang lewat facebook. Namun sampai saat ini saya masih membatasi, karena belum mampu jika menampung terlalu banyak orang. Acara ini gratis,” ujarnya.

”Harapannya semoga semua customer kami terus bisa maju dan berkembang usahanya. Dan tahun ini saya punya mimpi untuk bisa membuka kantor di depan rumah. Tak hanya itu, saya juga ingin bisa berbagi pengalaman saya tentang membangun usaha kepada semua orang, terutama para customer saya agar termotivasi,” imbuhnya.

Tim Liputan BisnisUKM

(/Ayu)

Kontributor BisnisUKM.com wilayah Kudus

3 Komentar

Komentar ditutup.