Meski dampak pelemahan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat tak sampai menimbulkan krisis moneter di Negara Indonesia, akan tetapi beberapa pelaku UKM mulai mendapati berbagai kesulitan terkait dengan kenaikan harga bahan baku untuk keperluan produksi dan biaya operasional setiap pelaku usaha. Salah satunya saja seperti industri tahu dan tempe kedelai yang sempat melakukan aksi mogok nasional dikarenakan harga bahan baku kacang kedelai melambung cukup tinggi.
Fenomena menghilangnya tempe kedelai dari pasaran yang diakibatkan oleh kenaikan harga kacang kedelai yang tidak terkontrol, ternyata tak hanya menjadi pusat perhatian pemerintah pusat namun juga menjadi salah satu inspirasi bisnis bagi sekelompok mahasiswa Fakultas MIPA Universitas Negeri Yogyakarta untuk mencari bahan baku alternatif pengganti kacang kedelai.
Terdiri dari Anniltal Manzilah, Ika Kusumawati dan Luluc Dwi Argeswari sebagai penggagas ide, tempe yang biasanya diproduksi dari kacang kedelai diinovasikan menjadi tempe beton nangka yang kandungan proteinnya tak kalah bersaing dengan produk tempe lainnya yang beredar di pasaran bebas.
Biji nangka atau yang biasa disebut orang Jawa dengan sebutan beton ini sengaja mereka pilih sebagai bahan alternatif pengganti kacang kedelai karena biji nangka ternyata memiliki kandungan kalori, protein, karbohidrat, kalium, fosfor, vitamin A, B, dan C, serta lemak yang lebih rendah jika dibandingkan dengan kacang kedelai. Melihat kandungan proteinnya yang tak kalah lengkap, ketiga mahasiswi ini kemudian terdorong untuk memanfaatkan biji nangka yang selama ini hanya dibuang menjadi produk tempe.
Proses Pembuatan Tempe Beton Nangka
Seperti halnya pembuatan tempe kedelai, proses pembuatan tempe beton nangka terbilang cukup sederhana. Pertama-tama biji nangka dikupas dari kulitnya kemudian direndam selama 24 jam sebelum akhirnya dipotong tipis dan direbus hingga sedikit lunak. Hasil rebusan beton nangka tersebut lalu ditiriskan dan didiamkan hingga benar-benar dingin, selanjutnya ditaburi ragi tempe hingga merata. Untuk mendapatkan hasil takaran yang pas, gunakan setengah sendok teh ragi untuk dicampurkan dengan seperempat kilogram biji nangka.
Pada tahapan akhir, tempe biji nangka yang telah diragi kemudian dibungkus dengan daun pisang dan diikat atau ditusuk dengan lidi. Diamkan sekitar 24 jam untuk mendapatkan tempe beton nangka yang siap diolah menjadi berbagai macam masakan.
Semoga informasi berita bisnis yang sengaja diangkat untuk mengatasi kacang kedelai langka, buat tempe dari beton nangka ini bisa memberikan manfaat bagi para pembaca dan menjadi salah satu inspirasi bisnis untuk wanita di Indonesia. Maju terus UKM Indonesia dan salam sukses!
Sumber gambar : 1. http://diethuteri.com/wp-content/uploads/2012/07/20080818jackfruit.jpg 2. https://sphotos-a-ord.xx.fbcdn.net/hphotos-prn2/p480x480/1070115_655460277815335_1715681941_n.jpg