
Fenomena menghilangnya tempe kedelai dari pasaran yang diakibatkan oleh kenaikan harga kacang kedelai yang tidak terkontrol, ternyata tak hanya menjadi pusat perhatian pemerintah pusat namun juga menjadi salah satu inspirasi bisnis bagi sekelompok mahasiswa Fakultas MIPA Universitas Negeri Yogyakarta untuk mencari bahan baku alternatif pengganti kacang kedelai.
Terdiri dari Anniltal Manzilah, Ika Kusumawati dan Luluc Dwi Argeswari sebagai penggagas ide, tempe yang biasanya diproduksi dari kacang kedelai diinovasikan menjadi tempe beton nangka yang kandungan proteinnya tak kalah bersaing dengan produk tempe lainnya yang beredar di pasaran bebas.
Biji nangka atau yang biasa disebut orang Jawa dengan sebutan beton ini sengaja mereka pilih sebagai bahan alternatif pengganti kacang kedelai karena biji nangka ternyata memiliki kandungan kalori, protein, karbohidrat, kalium, fosfor, vitamin A, B, dan C, serta lemak yang lebih rendah jika dibandingkan dengan kacang kedelai. Melihat kandungan proteinnya yang tak kalah lengkap, ketiga mahasiswi ini kemudian terdorong untuk memanfaatkan biji nangka yang selama ini hanya dibuang menjadi produk tempe.
Proses Pembuatan Tempe Beton Nangka
Pada tahapan akhir, tempe biji nangka yang telah diragi kemudian dibungkus dengan daun pisang dan diikat atau ditusuk dengan lidi. Diamkan sekitar 24 jam untuk mendapatkan tempe beton nangka yang siap diolah menjadi berbagai macam masakan.
Semoga informasi berita bisnis yang sengaja diangkat untuk mengatasi kacang kedelai langka, buat tempe dari beton nangka ini bisa memberikan manfaat bagi para pembaca dan menjadi salah satu inspirasi bisnis untuk wanita di Indonesia. Maju terus UKM Indonesia dan salam sukses!
Sumber gambar : 1. http://diethuteri.com/wp-content/uploads/2012/07/20080818jackfruit.jpg 2. https://sphotos-a-ord.xx.fbcdn.net/hphotos-prn2/p480x480/1070115_655460277815335_1715681941_n.jpg