Anis Riyati owner dari home industry Abon Daun Emas memulai usaha sejak tahun 2012 dan telah berhasil memproduksi berbagai aneka abon seperti abon ayam, sapi, ikan tuna, vegan atau nabati, abon jantung pisang dan abon MPASI. Sedangkan untuk produk zero waste Anis membuat keripik kulit ayam serta kremes ayam.
Sejak 2012 hingga 2021 ia telah melewati banyak perubahan kemasan. Pada awal memproduksi abon di tahun pertama murni menggunakan kemasan standing pouch plastik polos yang ditempel label stiker. Seiring berjalannya waktu ia sering mendapatkan masukan untuk melakukan upgrade kemasan.
Pemilihan bahan kemasan ternyata mempengaruhi produk yang dikemas. Kualitas produk yang dikemas dengan bahan plastik berbeda jika dibandingkan dengan kemasan alufoil. Meskipun sama-sama bisa bertahan sampai 6 bulan, tetapi produk yang dikemas dalam alufoil rasanya jauh lebih fresh.
Kemasan Menarik Menciptakan Impulse Buying
Keunggulan Produk Printing
Produk abon itu impulse buying yang mana orang tidak punya rencana untuk membeli. Akan tetapi ketika melihat produk dengan kemasan yang bagus dan unik orang akan tertarik membeli. Keunggulannya orang akan tertarik melihat produk dengan kemasan full printing yang tentu lebih higienis. Hingga pada akhirnya ia memilih kemasan alufoil food grade dan full printing.
Oleh karena itu, packaging sangat penting untuk dipertimbangkan ketika membangun usaha. Seperti halnya ketika produk di pasang di toko oleh-oleh yang mana pembeli bukan pelanggan.
Abon daun emas memiliki produk yang dikemas dalam beberapa jenis kemasan. Keduanya sudah banyak dikenal oleh masyarakat. Untuk pasar menengah ke bawah menggunakan kemasan standing pouch plastik bening, sedangkan untuk pasar menengah atas menggunakan kemasan standing pouch printing.
Standing Pouch Printing Lebih Efektif
Penggunaan kemasan polos bening dengan full printing tentu saja berbeda. Anis bercerita tentang perbedaan antara keduanya, “untuk cost tentu lebih tinggi menggunakan kemasan alufoil printing. Jika dari segi pekerjaan untuk tim produksi lebih praktis yang standing pouch printing. Berbeda dengan kemasan plastik yang harus repot memasukkan label, kemudian diseal dan dimasukkan produk lalu diseal lagi.”
Jenis kemasan yang digunakan tentu berpengaruh pada penghitungan hpp. Anis menuturkan, “nantinya akan berpengaruh dengan hpp, yang sebenarnya tidak jauh berbeda. Misalnya saja dalam sehari packing 1000 pcs. Akan tidak efektif ketika sistem kerjanya ada beberapa tahapan. Jika dihitung cost ratio akan lebih efektif menggunakan kemasan alufoil printing.”
Retail Modern Kemasan Menyesuaikan Display
Saat ini produk abon daun emas dalam proses masuk retail modern. Beberapa pelaku usaha mungkin mengira bahwa retail modern berarti kemasan yang digunakan harus bagus.
Sepenuturan Anis, ternyata tidak selalu seperti itu, “[untuk] supermarket lokal lebih memilih produk menggunakan kemasan plastik. Penggunaan kemasan polos untuk didistribusikan ke swalayan karena display. Hampir semua display yang digunakan untuk produk abon digantung.”
Hal ini berbeda dengan sistem penjualan online. Karena pelanggan tidak bisa melihat atau merasakan tekstur produk secara langsung, maka calon konsumen akan memutuskan berdasarkan penggunaan kemasan. Anis sendiri memilih menggunakan STP full printing untuk penjualan produknya.
“Jadi untuk masuk dalam ritel modern harus disesuaikan dengan kondisi display. Misalnya saja di supermarket disediakan dalam bentuk stik gondola tentu harus menggunakan kemasan plastik. Berbeda jika sudah ritel modern dan oleh-oleh bisa dipajang duduk, jadi lebih pas menggunakan kemasan printing. Itu disebabkan yang datang membeli para wisatawan yang pertama akan dilihat adalah packing,” jelas Anis.
Faktor Memilih Kemasan
Penggunaan standing pouch juga memiliki keunggulan terutama untuk pengiriman jarak jauh, tinggal proses packing yang benar dan ditambah bubble wrap. Berbeda ketika mengirim dengan kemasan plastik yang cenderung mudah lecek. Dari segi higienis, kemasan alufoil tentu lebih terjaga kebersihannya.
Tidak hanya itu saja, dengan penggunaan kemasan standing pouch printing akan lebih praktis ketika tidak habis. Kalian tetap bisa lipat dan gulung kemudian dijepit tinggal disimpan lagi. Berbeda dengan kemasan plastik yang harus dimasukkan dalam toples. Itu sebabnya di marketplace dan online shop ia menggunakan kemasan standing pouch printing. Sebab lebih banyak yang tertarik membeli hanya dengan melihat kemasan yang menarik.
Di atas adalah cerita Bu Anis dari @abon_daun_emas tentang pemilihan kemasan yang ia gunakan. Jika ada yang mau ditanyakan bisa diskusi dikolom komnetar, kita tunggu ya guys!