Selain makanan khas suatu daerah, barang kerajinan menjadi buah tangan yang juga sering diburu oleh para wisatawaan saat berlibur. Tidak ketinggalan, Kabupaten Sleman pun memiliki kerajinan yang juga diminati oleh wisatawan. Kerajinan tenun yang ditawarkan oleh Desa Wisata Gamplong di Desa Sumber Rahayu Kecamatan Moyudan menjadi daya terik tersendiri bagi wisatawan lokal dan mancanegara.
Keunikan yang ada di Desa Wisata Gamplong adalah penggunaan Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM) untuk membuat kain tenun tradisional. Maka, tidak heran saat melintasi wilayah Gamplong akan banyak dijumpai rumah dengan plang nama industri kerajinan tenun yang di dalamnya terdapat ATBM. Mayoritas perajin tenun di desa ini adalah dari kalangan ibu-ibu rumah tangga. Bahan baku yang digunakan untuk membuat kerajinan tenun bukan saja dari benang, melainkan dari lidi, serat enceng gondok, agel, dan akar wangi.
Desa Wisata Gamplong
Gamplong memang sudah dikenal sebagai desa penghasil barang kerajinan tenun. Keterampilan membuat kain tenun diperoleh warga secara turun-temurun. Awalnya, produk yang dihasilkan hanya berupa kain lurik, serbet makan stagen. Namun, dengan adanya persaingan bisnis, para perajin melakukan inovasi terhadap produk yang mereka hasilkan. Sehingga produk yang ditawarkan saat ini menadi semakin bervariasi, di antaranya tas wanita, tempat/ rak buku, serta aksesoris dan hiasan lainnya. Dan kesemuanya dihasilkan dengan menenun bahan baku menggunakan ATBM.
Dengan menyuguhkan potensi sebagai sentra produksi kerajinan tenun, Desa Wisata Gamplong siap untuk menyambut wisatawan yang datang berkunjung. Sebagai bentuk layanan kepada wisatawan, warga setempat menyediakan paket kursus singkat untuk belajar menenun mulai dari pemilihan bahan sampai proses penenunnya. Semua kegiatan tersebut diselenggarakan di rumah produksi. Selain itu, rumah produksi juga berfungsi sebagai penginapan bagi para wisatawan.
Akses menuju Desa Wisata Gamplong pun cukup mudah. Dari pusat kota Yogyakarta, para wisatawan dapat menggunakan kendaraan umum atau pribadi menuju Jalan Raya Wates sampai di km 14. Kemudian dari pertigaan Klangon, setelah belok kea rah kanan, para wisatawan dapat langsung menuju wilayah Gamplong.
Prospek industri kerajinan tenun
Prospek industri kerajinan tenun yang masih cukup cerah di pasaran ternyata tidak membuat kaum muda di Desa Sumber Rahayu tertarik untuk mengembangkannya. Hal ini menjadi kendala utama bagi industri kerajinan tenun di Desa Wisata Gamplong. Saat ini, perajin tenun didominasi oleh generasi tua yang rata –rata berusia di atas 45 tahun. Oleh karena itu, untuk memenuhi permintaan tenun, pengelola Desa Wisata Gamplong memberikan pelatihan dan membuat jaringan perajin tenun di Kecamatan Sentolo Kabupaten Kulon Progo. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan produksi kerajinan tenun.
Karena permintaan tenun di pasar masih tinggi, pengelola desa wisata mendorong generasi muda untuk lebih mencintai tenun. Selain itu, pengelola juga menjalin kerja-sama dengan perajin tenun di Dusun Boro Desa Banjarsari Kalibawang dalam hal pemasaran atau untuk bertukar informasi bahan baku.
Dengan potensi bisnis kerajinan tenun ATBM, Desa Wisata Gamplong dapat bertahan sebagai desa wisata yang diminati wisatawan nusantara maupun mancanegara. Ini dikarenakan Desa Wisata Gamplong masih mempunyai ciri spesifik yang bisa dijual.
Diolah dari berbagai sumber Sumber gambar: http://www.medanbisnisdaily.com/imagesfile/201301/20130128094038_980.gif