Kerajinan Vinil dan Souvenir Flanel Kreasi Fattan Craft

Pengalaman dan latar belakang pendidikan ternyata bisa menjadi salah satu modal bagi kita untuk merintis sebuah usaha. Bekal inilah yang kemudian berhasil mengantarkan Slamet Riyadi (28) untuk bisa sukses merintis Fattan Craft & Souvenir yang sekarang ini fokus memproduksi kerajinan vinil dan souvenir flanel.

Ditemui Rabu (12/12) di kediamannya yang beralamat di daerah Ngasem, Bantul, Slamet menuturkan bila nama Fattan Craft & Souvenir sendiri Ia peroleh dari nama anak semata wayangnya. “Fattan Craft adalah Home Industry yang bergerak di bidang vinil dan flanel, yang diproduksi menjadi beraneka ragam produk kerajinan seperti misalnya tempat tissue, tempat jam, dan lain-lain,” ujarnya kepada tim bisnisUKM.

Ketika ditanya mengenai latar belakang mendirikan usaha, Slamet mengaku bahwa awalnya tahun 2007 Ia sudah bekerja ikut orang untuk memproduksi aneka macam kerajinan vinil. Dari sinilah alumni jurusan kriya di Sekolah Menengah Seni Rupa (SMSR) Yogyakarta ini mulai belajar secara otodidak mengenai proses pembuatan kerajinan vinil hingga lama-lama mampu memproduksi sendiri dan memutuskan untuk resign dari tempat kerjanya dan merintis usaha serupa pada tahun 2011 silam. “Saya dulu pernah ikut di perusahaan yang bergerak di bidang kerajinan juga lalu saya berinisiatif untuk mendirikan bisnis sendiri untuk meningkatkan perekonomian keluarga dan meningkatkan SDM yang ada di kampung saya,” cerita Slamet dengan logat khas Jawa.

Info Produk Fattan Craft & Souvenir

box vinil

Selama ini, Fattan Craft & Souvenir telah berhasil memproduksi puluhan jenis produk seperti misalnya kerajinan vinil berupa box tissue, box perhiasan, aqua set, tempat roti, box jam tangan, dan lain sebagainya. Sedangkan untuk kerajinan flanel yang Ia produksi antara lain souvenir-souvenir kecil, kreasi miniatur, dan gantungan kunci. “Jika dibandingkan dengan produk milik kompetitor, produk saya cukup bagus karena saya mengerjakannya sendiri dengan teknik sendiri dan tingkat ketelitian yang cukup terjaga,” katanya.

Memanfaatkan bahan baku vinil yang Ia peroleh dengan harga sekitar Rp 17.000,00-Rp 35.000,00 per meter, sekarang ini setiap bulannya Slamet bisa memproduksi kurang lebih 200 pcs kerajinan vinil dan 100 pcs kerajinan flanel. Dibantu oleh sang istri dan seorang tenaga kerja yang Ia rekrut dari sekitar rumahnya, selama ini Slamet mengerjakan orderan dari pabrik-pabrik vinil yang sudah cukup besar. Untuk produk kerajinan vinil biasanya dibandrol Slamet dengan harga sekitar Rp 30.000,00/ pcs sedangkan untuk kerajinan flanel Ia pasarkan dengan harga Rp 4.000,00 sampai dengan Rp 5.000,00 per item.

“Kendala yang saya alami biasanya dari segi SDM, tempat produksi yang masih kurang luas, pemasaran yang masih kurang pengalaman, dan kapasitas produksi yang belum stabil,” ungkap Slamet ketika ditanya mengenai kendala usaha. Meskipun dalam proses pengerjaannya masih banyak kendala yang dihadapi Slamet Riyadi, namun bapak satu putra ini tidak lantas menyerah dengan hambatan-hambatan tersebut. Semangat inilah yang kemudian membuat Slamet bisa  mengantongi keuntungan sekitar Rp 1,5 juta setiap bulannya.

Dengan berdirinya home industry Fattan Craft & Souvenir, Slamet berharap agar kedepannya Ia bisa menampung tenaga pengangguran yang ada di sekitar kampungnya dan bisa memperluas jangkauan pasar untuk mendatangkan omzet penjualan yang lebih besar. Di akhir pertemuannya dengan tim bisnisUKM, Slamet memberikan sedikit tips bagi para pemula yang ingin merintis usaha kerajinan di bidang yang sama. “Untuk temen-temen yang ingin memproduksi kerajinan vinil, kerapian lebih diutamakan dan kecermatan juga lebih diutamakan, karena dalam memproduksi vinil ketepatan sangat berpengaruh terhadap hasil akhir,” pesannya menutup sesi wawancara siang itu.

Tim liputan bisnisUKM

2 Komentar

Komentar ditutup.