Kiat Sukses Cara Ternak Domba Buat Pemula Anti Gagal!

Kiat Sukses Cara Ternak Domba Buat Pemula Anti Gagal!

Cara ternak domba mungkin akan menarik untuk diulas di masa sekarang ini. Sebab dunia bisnis peternakan khususnya domba, pasarannya tidak pernak sepi. Apalagi ada momen tahunan yang akan menjadikan domba sebagai hewan ternak yang paling banyak dicari yaitu Idul Adha. Selain sapi dan kambing, domba menjadi hewan ternak yang banyak diminati konsumen untuk dijadikan hewan kurban. Belum lagi untuk permintaan pasar akan domba di hari-hari biasa.

Sekarang ini domba juga dijadikan hewan potong untuk keperluan akikah. Kalau dalam Islam, setiap manusia yang lahir ke dunia perlu diakikah. Kalau perempuan, keperluan domba atau kambingnya 1 ekor. Sementara untuk laki-laki adalah 2 ekor domba atau kambing. Belum lagi kalau kita bahas dari kebutuhan konsumsi harian, banyak pebisnis kuliner yang menjadikan domba sebagai bahan baku utama untuk sajian makanan yang mereka jual. Seperti gulai, sate, atau hidangan lain yang memang menggunakan daging domba ataupun kambing. Jadi nggak heran kalau cara ternak domba ini menarik untuk diulas dan dicoba untuk menjadi ide bisnis yang menguntungkan.

Kelebihan Bisnis Ternak Domba

Bisnis ternak domba punya peluang yang sangat menguntungkan. Ternak domba merupakan salah satu ternak yang menguntungkan. Sama halnya dengan kambing, domba memiliki produktivitas yang baik dari segi performanya, hasil produksinya meliputi bulu, daging, susu yang mengandung nilai gizi yang baik dan anakannya serta kotoran yang dapat di jadikan pupuk kandang.

Selain itu domba cenderung tidak memiliki bau yang menyengat seperti kambing, sehingga tidak mengganggu sekitar area kandang domba. Pada dasarnya memulai bisnis di bidang peternakan adalah bagaimana manajemen cara ternak khususnya domba agar cepat menghasilkan secara efisien dan efektif khususnya untuk pemula. Semakin cepat proses pemeliharaannya maka akan semakin mendapatkan keuntungan yang besar bagi peternak. Maka dari itu cara ternak domba harus diperhatikan dengan betul.

Tapi sebelum ke situ, untuk peternak pemula perlu adanya mentor, guru, ataupu role model jika ingin sukses dengan jalan yang lebih mudah. Hal ini dirasakan betul oleh Muhammad Lukman Hakim, seorang peternak domba asal Bantul, Yogyakarta yang sukses mengembangkan Ternak Barokah menjadi bisnis ternak yang besar. Ternak Barokah dirintis sebagai bisnis ternak domba sejak tahun 2010. Tepatnya di tahun kedua saat Lukman menjadi mahasiswa Fakultas Peternakan Universitas Gajah Mada Yogyakarta. Modal bisnis ternak domba milik Lukman ini justru bisa dikatakan nol rupiah. Sebab pada mulanya Lukman dimodali beberapa domba oleh kakak tingkat untuk dikembangbiakkan atau istilah lainnya breeding domba.

Cara Ternak Domba untuk Pemula

Menurut Lukman, kehadiran mentor atau guru itu sangat peting untuk peternak pemula. Bukan tanpa alasan, sebab di awal merintis Ternak Barokah, Lukman merasakan menjadi peternak pemula tanpa role model itu tidaklah mudah. Maka dari itu tips pertama dari Lukman ketika ingin terjun di dunia bisnis ternak khususnya domba, carilah guru atau mentor. Jadikan mereka sebagai role model, duplikasi aspek-aspek manajemen yang dipakai. Barulah setelah itu sambil berjalan satu sampai dua tahun, tentukan idealisme sendiri sebagai peternak. Evaluasi dengan mendalam apa saja kekurangan dan kelebihan dari model bisnis yang sudah diduplikasi. Cari solusi dari permasalahan yang dialami, kemudian buat SOP dan manajemen yang terbaik versi sendiri belajar dari pengalaman sebelumnya.

Cara ternak domba untuk pemula menjadi sangat penting untuk dipahami supaya ke depannya dalam menjalankan bisnis ini tidak salah langkah. Ketika sudah mendapatkan mentor atau guru yang dijadikan role model, jangan berhenti untuk belajar. Tujuannya supaya pengetahuan yang dimiliki semakin berkembang. Mulai dari membangun SOP yang tepat, manajemen internal yang efektif an efisien, dan strategi pengembangan bisnis ke depan. Dalam bisnis apapun itu pastinya tujuan selanjutnya setelah memulai adalah bertahan dan terus berkembang semakin besar. Ibarat mendirikan sebuah bangunan biar makin tinggi itu yang pertama harus diperhatikan adalah pondasi bangunannya. Pondasi bangunan harus kokoh, supaya bangunan tidak mudah runtuh. Apalagi ketika ingin makin tinggi, terpaan angin bisa saja merobohkan bangunan kalau pondasi tidak kokoh.

Bidang Ternak Domba

Selain harus memahami betul langkah awal cara ternak domba, bidang ternak domba seperti apa yang akan dijalankan juga harus dipahami. Ada beberapa bidang ternak domba yang bisa dijalankan. Mulai dari breeding, penggemukan, ataupun domba betina indukan atau domba bunting. Kalau Ternak Barokah, bidang ternak domba yang dijalankan meliputi penggemukan domba betina dan jantan, breeding, domba indukan atau bunting, domba konsumsi, serta program kemitraan dengan peternak lain untuk semi breeding. Tapi sekarang ini Ternak Barokah sedang fokus pada program kemitraan untuk penggemukan domba jantan yang akan dijadikan hewan kurban serta semi breeding untuk penggemukan domba betina bunting.

Kalau dari segi harga, saat ini di pasaran domba betina bunting itu dibanderol dengan harga 1,5 sampai 2 juta rupiah tergangung besarnya. Untuk harga daging di pasaran antara 48 sampai 50 ribu rupiah untuk per kilonya. Kalau program kemitraan yang ditawarkan oleh Ternak Barokah, paket kemitraan domba jantan adalah 13.750.000 di mana peternak mitra akan mendapatkan 5 ekor domba jantan serta pakan untuk dipersiakan jadi hewan kurban.

Pengembangan Bisnis

Pada mulanya Ternak Barokah memang menyasar pasar untuk kebutuhan stok hewan kurban saja. Tapi seiring berjalannya waktu kemudian berkembang dengan menyasar untuk kebutuhan daging akikah. Setelah itu makin meluas menjadi peternakan domba dengan konsep bisnis mencakup semua lini. Mulai dari breeding domba, penggemukan domba, dan pengembangbiakan domba bunting atau domba induk. Bahkan pemanfaatan kotoran domba untuk menjadi pupuk kandang juga digarap untuk tetap memanfaatkan nilai ekonomis dari ternak domba itu sendiri. Untuk satu karung kotoran domba saja bisa dihargai 15 ribu. Padahal dalam sehari saja untuk 400 ekor domba kotorannya bisa sampai 20-25 karung. Jadi nilai ekonomis dari domba ini memang menguntungkan.

Dalam satu atau dua tahun ke depan Lukman berpandangan bahwa domba ini akan menjadi komoditas yang nilainya tinggi. Kalau sejauh ini kebanyakan domba hanya dijadikan komoditas untuk hewan kurban, ke depannya domba bisa jadi justru akan banyak digunakan untuk berbagai kebutuhan. Mulai dari akikah, konsumsi harian, dan juga komiditas ternak itu sendiri dari domba betina, domba jantan, penggemukan, breeding, sampai indukan domba. Pangsa pasar domba ini tak akan pernah habis seiring kebutuhan konsumsi daging domba tidak pernah berhenti. Misalnya, setiap tahun ada Idul Adha yang tentu orang-orang berkurban hewan ternak salah satunya kambing atau domba. Begitu juga akikah dan konsumsi harian masyarakat.

Itulah ulasan tentang cara ternak domba buat pemula berdasarkan pengalaman dari Lukman Hakim sebagai pemilik dari Ternak Barokah. Semoga bisa bermanfaat untuk kamu yang tertarik memulai bisnis ternak domba ya. Bagikan juga tulisan ini ke teman kamu yang lain supaya makin banyak orang yang terdorong untuk memulai bisnis ternak domba.

Ikuti terus ulasan menarik tentang bisnis lainnya hanya di BisnisUKM.com

Apakah kamu tertarik untuk mencoba ternak domba?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *