Kintan Craft, Ubah Alat Masak Jadi Barang Bernilai Seni

Bisnis kerajinan daur ulang Barang bernilai seni tinggi tidak selalu harus menggunakan bahan baku yang mahal. Buktinya, di tangan Mully Radhana sejumlah peralatan masak yang terlihat sangat tradisional berubah menjadi artistik hingga memikat kaum urban untuk membelinya.

Aktivitas usaha di bidang seni ini telah dilakoni Mully sejak tahun 2013 silam. Semula usahanya hanya sebatas mengerjakan lukisan-lukisan mural dan membuat souvenir pernikahan dan ulang tahun. Namun, jiwa seninya yang begitu kuat, membuat alumni Universitas Negeri Jakarta (UNJ) ini juga mulai melirik barang yang tidak biasa untuk dijadikan media lukis.

Bisnis kerajinan dari perabot bekasSejumlah eksperimen pun dibuat, karena Mully ingin membuat karya seni yang tidak sekadar beda dengan seniman lain, tetapi juga memiliki nilai seni yang membumi di kalangan masyarakat luas. Saat itu, ia pun terpikir untuk memanfaatkan peralatan masak sebagai media lukis. Terlebih, kaum ibu sangat bersahabat dengan alat-alat rumah tangga tersebut.

“Idenya dari memanfaatkan perabot dapur yang sudah tidak terpakai lagi, dari situ kita mulai coba-coba. Tapi, sekarang karena untuk dijual kita menggunakan peralatan dapur yang baru,” ujarnya kepada BisnisUKM.com di lokasi workshopnya Jalan Cakalele Depok 2 Tengah, Rabu (20/4).

Baca Juga Artikel Ini :

Kerajinan Daur Ulang Kaleng Bekas

Berkah Rupiah Dari Kerajinan Daur Ulang Sampah

Mully menyebut, untuk jenis kerajinan yang ia produksi saat ini ada beberapa item yang dibuatnya, antara lain toples lukis, wajan lukis, talenan lukis, dan membuat kutipan kata-kata dengan memanfaatkan bahan kayu.

Menurutnya, dalam pembuatan toples lukis, ia menggunakan elemen kaca dan alumunium. Sedangkan untuk catnya menggunakan cat acrilyc. Meski menggunakan medium yang tidak biasa, ia mengaku tingkat kesulitannya sangat rendah. Terlebih, sejak mahasiswa dirinya memang sudah terbiasa melukis.

Mully perajin daur ulang perabot rumah tanggaToples hias yang cukup artistik itu biasa dijualnya seharga Rp 45-100 ribu tergantung ukuran besar dan kecilnya. Sementara untuk wajan hias harganya mulai dari Rp 65-75 ribu.

“Kalau talenan lukis berkisar antara Rp 45-60 ribu, tergantung tingkat kesulitan pembuatannya,” jelas ayah dua anak itu.

Mully menambahkan, meski terbilang baru usahanya mendapatkan sambutan cukup positif dari para konsumen. Biasanya pesanan datang dari teman-teman, komunitas, bahkan para pemilik kafe yang ingin menjadikan produknya sebagai elemen dekorasi ruangan. Dengan hiasan yang cukup dekoratif itu, pengunjung menjadi betah berlama-lama di kafe.

Selain memanfaatkan jaringan pertemanan yang telah terbentuk, Mully juga memasarkan barangnya via sosial media seperti Facebook.

“Untuk saat ini cukup sering juga pesanan datang. Biasanya setiap ada moment ulang tahun, pernikahan, wisuda bahkan event-event tertentu pesanan selalu ramai,” jelasnya.

Mully juga sudah melengkapi usahanya dengan surat izin usaha dari instansi terkait. Dengan legalitas usaha yang dibuat, ia berharap bantuan permodalan dan bantuan promosi gratis seperi bazaar dan pameran bisa difasilitasi pemerintah.

Produk Berdasarkan Selera Pemesan

Produk kerajinan karya Mully dari ember bekasAgar usahanya makin lancar dan eksis, Mully tidak memaksakan idenya dalam setiap pembuatan produk. Ia lebih menyerahkan sepenuhnya kepada selera pemesan. Dengan begitu, ia berharap pemesan puas dan menjadi langganan setianya.

“Biasanya kami mengerjakan pesanan berdasarkan selera dan keinginan pemesan.  Kita akan buatkan bisa dengan karakter hewan, kartun, bunga, atau berbentuk ilustrasi, jadi kemungkinan produk kami sama dengan yang lain sangat kecil,” ucap Mully.

BINGUNG CARI IDE BISNIS ?
Dapatkan Ratusan Ide Bisnis Dilengkapi Dengan Analisa Usaha.
Klik Disini

Untuk membidik pasar baru, Mully juga kerap mengikuti pameran seperti di Smesco hingga di acara kelulusan sekolah. Cara ini terbilang cukup ampuh dalam mendongkrak penjualan, sebab produknya yang lucu dan kaya akan karakter hewan cukup diminati pelajar sekolah.

“Kalau istri saya juga buat kerajinan. Tapi, khusus untuk yang dari bahan kain flannel. Kalau yang lukisan itu ide saya,” tandasnya.

Tim Liputan BisnisUKM.com

(/Dunih)

Kontributor BisnisUKM.com wilayah Depok