Ini Strategi Pemasaran Batik Muria Untuk Bertahan Hadapi Persaingan!

Kudus – Muria Batik Kudus yang berdiri sejak 15 Desember 2005 bermula sebagai UKM yang memunculkan kembali eksistensi batik khas Kudus yang pernah ada saat tahun 60-an. Strategi pemasaran yang dilakukan membuat Batik Muria menguasai persaingan pasar, bahkan kehadiran kembali batik Kudus juga ada stimulan dari pemda Kudus yang diprakarsai oleh Dinas Perekonomian, Deskranada, dan Disperindagkop Kabupaten Kudus. Stimulan itu berupa dukungan, bimbingan, arahan, dan pelatihan batik kepada pengelola dan pemilik Muria Batik Kudus yaitu Yuli Astuti.

Hingga saat ini, Muria Batik Kudus masih mampu bertahan di tengah ketatnya persaingan dan terus menghasilkan produk batik khas Kudus, di antaranya batik klasik Kapal Kandas, Tribusono Kelir, Buket Parijoto, Merak Katlea, dan puluhan motif khas Kudus lainnya.

Langkah strategis apa saja yang diambil Yuli Astuti untuk bisa bertahan hingga saat ini? Simak wawancara tim kontributor BisnisUKM.com bersama Yuli Astuti selaku owner Muria Batik Kudus.

Strategi Pemasaran Batik Muria Kudus

Edukasi Tentang Batik Muria Kudus 

Bagaimana cara Anda memperkenalkan Muria Batik Kudus?

Muria Batik Kudus aktif mengikuti pameran UKM

“Saya akui, usaha saya mengalami banyak perkembangan yang cukup signifikan. Produknya semakin dikenal tak hanya se Nusantara, tapi bahkan hingga luar negeri. Hal itu juga karena saya kerap mengikuti berbagai pelatihan, dan even. Baik di luar kota dan luar negeri. Dari banyak ikut acara akhirnya makin dikenal, dari sana pula sering diundang talkshow, seminar, dan mengisi pelatihan,” ujarnya.

“Saya juga menulis sebuah buku tentang sejarah keberadaan batik Kudus. Buku tersebut juga dapat digunakan sebagai panduan untuk mengisi pelajaran muatan lokal di sekolah. Dalam buku tersebut lengkap mengulas sejarah, perkembangan, tentang bisnisnya, serta sisi budaya. Adanya buku tersebut juga sebagai prepare ke depan untuk bisa mengangkat batik khas Kudus di kancah nasional juga internasional,” jelas lulusan Sekolah Modiste SOE’N di Kudus selama dua tahun itu.

Strategi Pemasaran

Apa saja strategi pemasaran yang saat ini dijalankan Batik Muria?

Prestasi muria batik kudus

“Untuk penjualan nasional mayoritas di wilayah Kudus sendiri dan Jakarta. Karena menjadi souvenir khas, dan kain batik merupakan produk yang universal. Selain itu saya juga melakukan kerja sama dengan pengusaha batik di luar negeri. Baik menitipkan produknya maupun ada yang membeli lepas atau kulakan,” tutur peraih penghargaan Asean Woman sebanyak dua kali tersebut.

”Ada pengusaha batik dari Malaysia yang beli. Dan melihat peluang bagus itu di Singapura dan Brunei. Semoga bisa rutin jual ke sana yang tak hanya kain, tapi sudah berupa pakaian jadi atau produk fashion lainnya,” harapnya.

Konsumen

Respon pasar terhadap Muria Batik Kudus?

“Saat ini produk kain Muria Batik Kudus mulai diminati beberapa desainer tersohor di Indonesia untuk diaplikasikan ke rancangannya, seperti Anne Avantie, Denny Wirawan, Ina Priono dan lainnya. Beberapa hasil rancangan saya pun mulai diminati oleh konsumen menengah atas. Karena saya tidak hanya mengaplikasikan batik khas Kudus yang terdiri dari 50-an motif modern dan klasik, tapi juga mengkombinasikan dengan bordir khas Kudus,” jelasnya.

”Pernah dulu kolaborasi dengan Ibu Ina untuk fashion show ke London. Dan beberapa waktu lalu mengikuti lomba kreasi batik se Jawa Tengah di anjungan Jateng TMII Jakarta,” tambah Yuli.

Mengembangkan Bisnis 

Rencana atau harapan apa yang ingin Anda capai untuk perkembangan bisnis batik Muria?

Owner Muria Batik Kudus

Meski sudah bertahun-tahun membatik dan menciptakan motif sendiri, sampai hari ini saya masih rutin mengikuti pelatihan. Bagi saya masih banyak yang harus digali dan dieksplore dari batik. Dari ilmu yang diperoleh saat pelatihan, saya ingin membaginya di Kudus. Semoga banyak masyarakat yang mau mengangkat batik khas Kudus, bisa menjadi edukasi mulok di berbagai sekolah, adanya agenda rutin pagelaran show batik, dan lainnya. Melihat pekembangan batik Muria yang semakin besar, saya juga menginginkan semakin berkembangnya pebatik di Kudus,” harapnya.

Kendala 

Kendala yang dihadapi ketika mengembangkan bisnis batik khas Kudus?

“Kesulitan SDM yang paling saya rasakan, karena masih sulit mencari tenaga kerja yang bisa membatik. Namun saya pun tak enggan untuk mengajari dahulu atau mengikutkan pelatihan membatik para pekerja di batik Muria,” ungkap Yuli.

Promosi 

Sejauh ini apa Anda sudah menggunakan media online dan sosmed sebagai media promosi?

“Bertahun-tahun kami melakukan penjualan offline, dan baru satu tahun ini saya juga mulai memasarkan batik dengan cara online meski sudah memiliki website sejak 2012 namun kurang aktif. Padahal sebenarnya website cukup memudahkan para pencari pecinta fashion batik, untuk menemukan produknya. Peningkatan penjualan saya rasakan setelah online jalan. Apalagi lewat facebook, langsung banyak yang respon. Fashion berupa gaun saya mendesainnya eksklusif hanya satu desain saja yang saya launching dan jual. Tapi juga menerima pesanan,” katanya.

Pemasaran Dengan Medsos

Selain memanfaatkan media online, strategi pemasaran seperti apa yang Anda rasa paling efektif? 

Muria Batik Kudus aktif mengikuti pameran UKM

“Selama ini kami lebih banyak dibantu oleh sejumlah media lokal dan nasional yang kerap datang meliput tentang Muria Batik Kudus. Belum lagi peran rekan media yang sangat berjasa. Banyak media saat itu mengulas perjuangan saya mengangkat batik Kudus. Dari situlah Muria Batik Kudus mulai booming awal tahun 2010-an. Usai wartawan nasional meliput, tak lama ada pesanan dari luar negeri yang akhirnya diajak pameran. Ketika niatnya bagus pasti dimudahkan,” yakinnya.

Tips dan Trik 

Tips dan trik versi Anda untuk pengusaha lain yang ingin mengembangkan bisnis batik?

Untuk memulai bisnis, dimulai dari kuasai dulu dan cari tahu passionnya. Meski gagal ratusan kali, jangan membuat putus asa. Justru harus lebih semangat dan yakin bisa. Berani mencoba, dan melakukan hal yang beda serta menonjolkan keunikan. Modal awal kemauan nekat, kuat, jadi ya sebisanya. Saya dulu bisanya menjahit, ya jahit sendiri. Dan harus fokus. Kalau saya dulu itu fokus ke motif dan corak, kemudian baru eksplore ke fashion,” pungkas pengusaha sukses yang setiap bulannya mampu menjual 100 pcs, belum termasuk pesanan dari berbagai instansi.

Demikian ulasan inspirasi dari pengusaha batik Muria Kudus yang dapat Anda jadikan inspirasi dan motivasi dalam mengembangkan bisnis. Semoga dapat bermanfaat.

Untuk mendapatkan inspirasi dari para pengusaha sukses lainnya dalam mengembangkan bisnisnya. Simak juga beberapa inspirasi bisnis untuk pemua dan inspirasi bisnis dari para pengusaha sukses berikut ini. Ada 50 lebih pegusaha cafe, restoran, rumah makan, strategi pemasaran, tips dan trik membangun bisnis dari nol. Untuk mengetahui lebih lengkapnya cara menghadapi kendala bisnis bisa mengunjungi video dari bisniskuliner.id atau bisa KLIK DI SINI.

Tim Liputan BisnisUKM

(/Ayu)

Kontributor BisnisUKM.com wilayah Kudus

1 Komentar

  1. Assalamualaikum, saya pengrajin batik tulis pangandaran pemula, baru jalan sekitar 8bulan tpi saya rasakan begitu berat tantangan kami di pemasaran produk, karena masyarakat disini lebih tertarik pada printing yg harga nya jauh lebih murah. Sedangkan produk saya jauh di bawah harga pasaran batik tulis. Tolong bantu saya untuk cara pemasaran yang baik dan benar. IG:@miskunalisahab, fb :Banyu Cucok

Komentar ditutup.